2. Untuk melakukan analisa pemeriksaan bakteri E. coli dilakukan di Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Kota Medan Propinsi Sumatera Utara.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Bulan Desember Tahun 2013.
3.3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah 8 pedagang dari 20 pedagang minuman air kelapa muda. Sampel yang diambil berasal dari pedagang yang sekaligus produsen dari
minuman tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampel, yaitu dengan
alasan mengambil sampel pada pedagang yang paling banyak memiliki persediaan kelapa muda dan jarak lokasi pedagang yang dekat dengan jalan raya. Pemeriksaan
sampel dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Kota Medan Propinsi Sumatera Utara.
Sampel yang diambil yaitu dari kelapa langsung dan dari termos dengan kriteria adalah sebagai berikut :
1. Minuman air kelapa muda yang tidak dicampur es 1 sampel.
2. Minuman air kelapa muda yang dicampur es 1 sampel.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil observasi langsung ke lokasi menggunakan lembaran observasi dan mengadakan wawancara
langsung kepada pedagang minuman air kelapa muda serta data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium yang menggunakan metode Most Probable Number
terhadap keberadaan E. coli pada minuman air kelapa muda.
3.5. Pelaksaan Penelitian
3.5.1. Bahan dan Peralatan
A. Bahan media dan regensia untuk pemeriksaan sampel
B. Peralatan untuk pemeriksaan sampel
3.5.2. Cara Pengambilan Sampel
1 Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan
alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan tanggal pengambilan dan kantong plastik tempat sampel.
2 Plastik kemudian dimasukkan ke dalam beaker glass
3 Kemudian disterilisasi ke dalam autoclave dengan suhu 121
°C selama 10 menit.
4 Pesan minuman air kelapa muda yang tidak dicampur es dan yang
dicampur es. 5
Kedua sampel diberi nomor kode untuk membedakan air kelapa muda yang tidak dicampur es dan yang dicampur es.
Universitas Sumatera Utara
6 Pengiriman dilakukan secepatnya maksimal dalam waktu 3 jam harus
sudah sampai di laboratorium.
3.5.3. Teknik Penetapan Bakteri E. coli
Sampel yang telah dibeli dari kedelapan pedagang langsung dibawa ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Kota Medan
Propinsi Sumatera Utara. Prinsip yang dipakai dalam penetapan bakteri E. coli adalah menghitung
pertumbuhan bakteri setelah diinkubasi dalam media pembenihan yang cocok pada suhu ± 37
C dan ± 44 C selama 24-48 jam.
A. Alat-alat yang diperlukan
1. Autoclave
2. Inkubator : 37
C dan 44 C
3. Timbangan
4. Labu Erlenmeyer
5. Rak tabung reaksi
6. Tabung reaksi
7. Cawan petri
8. Pipet steril : 1 cc dan 10 cc
9. Kawat ose
10. Tabung durham
11. Kulkas
12. Object glass
13. Mikroskop
Universitas Sumatera Utara
14. Spidol
15. Kapas alkohol
B. Media dan Regensia yang diperlukan
1. Gram buffer phosohate pH 7,2
2. Lactose Broth LB
3. Briliant Green Lactose Broth BGLB 2
4. Endo agar
5. Alkohol
6. Lugol 1
C. Prosedur Kerja
Masukkan 10 ml air es kelapa muda, lalu ditambahkan 90 ml aquades atau menggunakan buffet phospat. Pemeriksaan Most Probable Number MPN atau
Angka Paling Mungkin APM dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode tabung ganda : 5x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1
ml. Ada dua metode pada pemeriksaan bakteri E. coli yaitu :
1. Metode Most Probable Number MPN
2. Metode Membran Filter MF
1. Metode Most Probable Number MPN
Pemeriksaan MPN dilakukan dengan metode tabung ganda yang terdiri dari: a.
Test Perkiraan Presumptive Test b.
Test Penegasan Confirmative Test
Universitas Sumatera Utara
a. Test Perkiraan Presumptive Test
Media yang digunakan adalah Lactose Broth LB. Cara Pemeriksaan :
1. Siapkan tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth
sebanyak 10 ml. tabung disusun pada rak tabung reaksi, masing-masing tabung diberi tanda sebagai berikut :
a. Nomor urut
b. Tanggal pemeriksaan
c. Volume
2. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan.
Masukkan kedalam : -
Tabung 1 sd 5 masing-masing sebanyak 10 ml -
Tabung ke 6 sebanyak 1 ml -
Tabung ke 7 sebanyak 0,1 ml -
Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar spesimen dan media tercampur.
3. Inkubasi pada suhu 35-37
C selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham.
4. Catat semua tabung yang menunjukkan peragian Lactose pembentukan
gas. -
Bila terbentuk gas pada tabung dinyatakan positif +, dan dilanjutkan dengan test penegasan.
Universitas Sumatera Utara
- Apabila test dalam waktu 24 jam tidak membentuk gas, dimasukkan
ke inkubator kembali pada suhu 37 C selama 24 jam. Bila terbentuk
gas pada tabung durham, hasil menunjukkan positif + dan test dilanjutkan dengan test penegasan.
- Bila tes negative - berarti E. coli negatif - dan tidak perlu dilakukan
tes penegasan.
b. Tes Penegasan Confirmative Test