Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Pengolahan Minuman Air Kelapa Muda di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan
Tuntungan Tahun 2013
No Kriteria Penilaian
Ya Tidak
n N
1. Lantai selalu bersih, kering, tidak lembab, dan tidak
licin 8 100,0
2. Tempat pengolahan bebas vektor lalat, tikus dll
8 100,0 3.
Tersedia tempat mencuci tangan dan peralatan 2
25,0 6
75,0 4.
Peralatan yang digunakan dicuci dahulu sebelum digunakan dalam setiap pengolahan
6 75,0
2 25,0
5. Peralatan dicuci dengan air mengalir
8 100,0 6.
Peralatan selalu dibersihkan setelah digunakan 8
100,0 7.
Tersedia tempat pembuangan sampah tertutup 8 100,0
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat jawaban responden pada butir pernyataan Peralatan selalu dibersihkan setelah digunakan menunjukkan bahwa seluruhnya
menjawab ya. Sedangkan yang menjawab tidak adalah Lantai selalu bersih,kering, tidak lembab, dan tidak licin, Tempat pengolahan bebas vektor lalat, tikus dll,
Peralatan dicuci dengan air mengalir, dan Tersedia tempat pembuangan sampah tertutup.
4.3.8 Lokasi Penjualan Minuman Air Kelapa Muda
Lokasi penjualan minuman yang dilakukan para penjual minuman air kelapa muda berdasarkan hasil wawancara dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Penjualan Minuman Air Kelapa Muda di Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2013
No Kriteria Penilaian
Ya Tidak
N n
1. Lokasi usaha terhindar dari vektor
8 100,0 2.
Lokasi usaha dilengkapi tempat penampungan sampah yang tertutup
8 100,0 3.
Dilengkapi fasilitas sanitasi air bersih 8 100,0
4. Lokasi usaha tidak dekat dengan sumber pencemaran
8 100,0
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat jawaban responden pada butir pernyataan Lokasi usaha terhindar dari vektor, Lokasi usaha dilengkapi tempat penampungan
sampah yang tertutup, Dilengkapi fasilitas sanitasi air bersih, dan Lokasi usaha dekat dengan sumber pencemaran menunjukkan bahwa seluruhnya menjawab tidak.
Berdasarkan hasil jawaban pedagang diperoleh bahwa sebagian besar mereka tidak mengetahui higiene sanitasi dalam pengelolaan minuman air kelapa muda.
4.4 Hasil Pemeriksaan Bakteri Escherichia coli Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Tidak Dicampur Es dan Yang Dicampur Es
Pemeriksaan E. coli dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Kota Medan Propinsi Sumatera Utara pada
minuman air kelapa muda dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel bebas dari pencemaran atau tidak karena E. coli merupakan indikator terjadinya pencemaran
oleh kotoran hewan atau manusia. Sampel terdiri dari 8 delapan pedagang yang diberi kode A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Kandungan Bakteri Escherichia coli Yang Terdapat Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Tidak Dicampur Es Yang Di Jual Di
Kelurahan Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No Kode Pedagang
Nilai MPN Hasil E. coli
Keterangan
1 A
45 Positif
TMS 2
B 17
Positif TMS
3 C
17 Positif
TMS 4
D 4,0
Positif TMS
5 E
130 Positif
TMS 6
F 23
Positif TMS
7 G
240 Positif
TMS 8
H 240
Positif TMS
Berdasarkan tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa Nilai MPN Most Probable
Number dari 8 sampel yang diambil dari pedagang minuman air kelapa muda seluruhnya mengandung bakteri E. coli sebesar 716 per 100 ml. Dimana jumlah E.
coli pada sampel berada dalam kisaran 4,0 sampai dengan 240 per 100 ml sampel. Sementara itu, berdasarkan Permenkes RI No. 492MenkesPERIV2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum yaitu 0 per 100 ml sampel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Kandungan Bakteri Escherichia coli Yang Terdapat Pada Minuman Air Kelapa Muda Yang Dicampur Es Yang Di Jual Di Kelurahan
Lauchi Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No Kode Pedagang
Nilai MPN Hasil E. coli
Keterangan
1 A
70 Positif
TMS 2
B 240
Positif TMS
3 C
8,1 Positif
TMS 4
D 39
Positif TMS
5 E
79 Positif
TMS 6
F 210
Positif TMS
7 G
130 Positif
TMS 8
H 240
Positif TMS
Berdasarkan tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa Nilai MPN Most Probable Number dari 8 sampel yang diambil dari pedagang minuman air kelapa muda
seluruhnya mengandung bakteri E. coli sebesar 1016,1 per 100 ml. Dimana jumlah E. coli pada sampel berada dalam kisaran 8,1 sampai dengan 240 per 100 ml sampel.
Sementara itu, berdasarkan Permenkes RI No. 492MenkesPERIV2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum yaitu 0 per 100 ml sampel.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
62
BAB V PEMBAHASAN