61
terjadi kedepannya, tabu-tabu apa yang harus dipatuhi, serta doa-doa yang dipanjatkan kepada roh nenek moyang dan pengisi alam gaib, dengan tujuan unutk memperoleh
keberhasilan akan ladang masyarakat Sisada Rube.
4.3.2. Fungsi Simbol-simbol Serta Perlengkapan Upacara Ritual Menanda Tahun di Sisada Rube Pada Masyarakat Pakpak.
Hidup ini memang digerakkan oleh simbol-simbol, dibentuk oleh simbol-simbol, dan dirayakan dengan simbol-simbol yang memiliki makna dalam kehidupan sehari
hari. Demikian juga didalam kebudayaan tentunya memiliki simbol-simbol yang memiliki makna tersendiri bagi kehidupan masyarakat berbudaya.
Demikian juga halnya dengan masyarakat Pakpak yang masih meyakini dan percaya terhadap simbol-simbol kebudayaan, dimana mereka masih menganggap
adanya roh-roh leluhur nenek moyang mereka terhadap simbol kebudayaan mereka. Demikian halnya didalam upacara ritual menandatahun ada simbol-simbol ataupun
lambang-lambang yang memiliki kekuatan gaib yang masih dipercaya pada saat ini yang masih memiliki makna yang dapat membawa rejeki kepada masyarakat Sisada
Rube jika tanda arau simbol-simbol itu dihargai. Adapun fungsi simbol dalam upacara ritual menanda tahun adalah sebagai
berikut:
a. Batu tetal
Fungsi batu tetal “patung cicak” adalah merupakan sebagai alat dan pendidikan. Karena sifat cicak mencerminkan sifat yang patut untuk dicontoh yang
mengajarkan kita untuk saling menguntungkan satu sama lainnya.
62
b. Belagen mbentar peramaken.
Fungsi belagen mbentar “tikar putih” dalam pelaksanaan upacara ritual menandatahun adalah sebagai tempat duduk sukut tuan rumah pada saat
melaksananakan upacara ritual menanda tahun. Demikian pula halnya dalam pelaksanaan upacara “baik” dan “jahat” belagen mbentar “tikar putih” selalu
dibutuhkan yang berfungsi sebagai perlengkapan dalam adat istiadat pada masyarakat Pakpak.
c. Pelleng makanan khas Pakpak
Fungsi pelleng “makanan khas suku Pakpak” adalah sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif. Karena masyarakat Pakpak meyakini bahwa pelleng
“makanan khas suku Pakpak” dapat memberi kegagahan dan keperkasaan. Dan Pelleng “makanan khas suku Pakpak” juga berfungsi sebagai alat pengesahan pranata-pranata
lembaga kebudayaan karena Pelleng merupakan suatu simbol kebudayaan masyarakat Pakpak itu sendiri.
d. Cina Mbara
Fungsi dari cina mbara “cabe merah” adalah sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai alat pencerminan angan-angan sutu kolektif. Karena pada saat makan cina
ncor“cabe merah” masyarakat Sisada Rube memiliki angan-angan atau berharap kemanapun pemuda Pakpak akan pergi sifatnya akan seperti cabe yaitu ncor “pedas”
yang memiliki sifat yang gagah, perkasa, dan berani.
63
e.Ranting rube
Fungsi ranting rube sebagai alat pendidikan, karena fungsi dari ranting rube adalah sebagai penyubur tanah dan bisa juga digunakan sebagai tali. Hendaknya sifat
pohon rube ini dapat memberi pengajaran kepada masyarakat Sisada Rube yang dapat memberikan keberuntungan terhadap sekitar kita.
f. Maro-maro
Fungsi maro-maro “janur” pucuk enau merupakan bagian folklor yang memiliki fungsi sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga
kebudayaan. Daun maro-maro “janur” biasanya digunakan masyarakat Pakpak setiap melaksanakan upacara yang berhubungan dengan “kerja” upacara baik sebagai hiasan
untuk memperindah altar. Hendaknya sifat manusia juga seperti daun maro-maro yang selalu memberi keindahan cantik.
g. Pancungan Bambu tujuh buah