Pancungan Bambu tujuh buah Page siarang Bengkuang Sampilit Turbangen

63

e.Ranting rube

Fungsi ranting rube sebagai alat pendidikan, karena fungsi dari ranting rube adalah sebagai penyubur tanah dan bisa juga digunakan sebagai tali. Hendaknya sifat pohon rube ini dapat memberi pengajaran kepada masyarakat Sisada Rube yang dapat memberikan keberuntungan terhadap sekitar kita.

f. Maro-maro

Fungsi maro-maro “janur” pucuk enau merupakan bagian folklor yang memiliki fungsi sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan. Daun maro-maro “janur” biasanya digunakan masyarakat Pakpak setiap melaksanakan upacara yang berhubungan dengan “kerja” upacara baik sebagai hiasan untuk memperindah altar. Hendaknya sifat manusia juga seperti daun maro-maro yang selalu memberi keindahan cantik.

g. Pancungan Bambu tujuh buah

Fungsi dari pancungan bambu tujuh buah adalah merupak bagian dari foklor sebagai alat pemaksa dan pengawasan agar selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya, karena pancungan bambu ini menggambarkan sebagai roh penjelmaan dari gadiswanita sehingga harus ditaati dan dihargai.

h. Page siarang

Fungsi page siarang “benih” adalah merupakan bagian dari foklor dalam menanda tahun ini dalah sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan-anganm suatu kolektif karena masyarakat beranggapan jika mereka menanam 64 page siarang “benih” yang sudah dicampur dengan darah ayam kurban nantinya akan mendapatkan hasil yang berlimpah ruah.

i. Bengkuang

Fungsi dari bengkuang “pandan” adalah merupakan bagian dari foklor sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif karena masyarakat Sisada Rube beranggapan jika mereka menanam tumbuhan yang wangi maka binatang pengganggu tidak mengganggu tanaman padi mereka, dan bengkuang “pandan” yang memiliki duuri akan melindungi tanaman disekitar bengkuang “pandan” tersebut dikarenakan memiliki duri yang tajam-tajam.

j. Sampilit

Fungsi sampilit merupakan bagian dari foklor sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif, di mana masyarakat Sisada Rube beranggapan bahwa sampilit ini merupakan tumbuhan yang bisa membawa keberhasilan akan ladang mereka nantinya. Karena mereka meyakini kata sampilit itu sebagai penyangkal hama atau pengganggu tanaman mereka.

k. Turbangen

Fungsi turbangen “bangun-bangun” merupakan bagaian dari foklor yang berfungsi sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif, karena turbangen bangun-bangun memiliki berbagai fungsi dalam diri manusia bahkan ladang masyarakat. karena dalam pelaksanaan ritual menanda tahun ini turbangen memiliki fungsi sebagai penyangkal hama pengganggu tanaman masyarakat sehingga masyarakat beranggapan dan memiliki angan-angan jika 65 tumbuhan turbangen bangun-bangun dapat menjaga ataupun melindungi tanaman padi masyarakat dari pengganggu tanaman mereka.

l. Silinjuhang