Uji t Uji Beda: Daerah dengan PAD Tinggi dan Daerah dengan PAD Rendah

73 bahwa pengaruh antara PDRB dengan variabel Belanja Daerah tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai |� ℎ� �� | |� �� |, yakni | , | | , |. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil uji t.

4.2.3.3.6 Flypaper Effect

Terkait dengan flypaper effect, untuk mengetahui adanya flypaper effect maka dibandingkan koefisien regresi untuk masing-masing variabel DAU dan DBH Unconditional Grants dengan PAD. Syarat terjadinya flypaper effect adalah 1 nilai koefisien regresi DAU dan DBH Unconditional Grants terhadap Belanja Daerah lebih besar daripada nilai koefisien regresi PAD dan keduanya signifikan, atau 2 PAD tidak signifikan. Hasil yang didapat dari tabel 4.8 adalah nilai koefisien regresi DAU adalah sebesar 1,108, koefisien regresi DBH sebesar 1,488, sedangkan koefisien regresi PAD sebesar 1,548 dan keduanya signifikan, dengan demikian berarti telah terjadi flypaper effect karena sesuai dengan syarat pertama yaitu nilai koefisien regresi DAU dan DBH terhadap Belanja Darah lebih besar dari nilai koefisien regresi PAD terhadap Belanja Daerah, keduanya juga signifikan.

4.2.3.4 Uji t Uji Beda: Daerah dengan PAD Tinggi dan Daerah dengan PAD Rendah

Pengujian untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan flypaper effect pada kabuapatenkota yang PAD-nya tinggi dengan kabupatenkota yang PAD-nya rendah dilakukan dengan menggunakan uji t uji beda. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.9 Statistik Deskriptif antara Daerah PAD Rendah dan Daerah PAD Tinggi Kategori N Mean Flypaper Effect Daerah PAD Rendah 17 .037706 Daerah PAD Tinggi 10 .098900 Berdasarkan Tabel 4.9, diketahui bahwa dari 27 kotakabupaten, 17 kotakabupaten tergolong ke dalam daerah dengan PAD rendah, sedangkan 10 kotakabupaten tergolong ke dalam daerah dengan PAD tinggi. Untuk daerah yang PAD-nya rendah diperoleh nilai rata-rata terjadinya flypaper effect adalah 0,037, sementara untuk daerah yang PAD-nya tinggi memiliki nilai rata-rata terjadinya flypa per effect sebesar 0,0989. Secara jelas terlihat bahwa rata-rata terjadinya flypa per effect berbeda antara daerah yang PAD-nya rendah dengan daerah yang PAD-nya tinggi, untuk melihat perbedaan ini apakah nyata secara statistik maka harus dilihat hasil uji kedua yaitu Independent Sample Test. Tabel 4.10 Uji Beda PAD antara Daerah PAD Rendah dan Daerah PAD Tinggi Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Flypaper Effect Equal variances assumed 11.151 .003 -2.859 25 .008 -.0611941 .0214030 -.1052744 -.0171138 Equal variances not assumed -2.176 9.118 .057 -.0611941 .0281208 -.1246824 .0022941 Universitas Sumatera Utara 75 Berdasarkan tabel 4.10, untuk melihat apakah terdapat perbedaan PAD yang signifikan antara daerah dengan PAD rendah dan daerah dengan PAD tinggi, digunakan uji-t untuk uji beda rata-rata independent samples t test. Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai Sig untuk statistik F adalah 0,003, maka perhatikan baris Equal variances not assumed. Perhatikan bahwa nilai Sig 2-tailed adalah 0,057. Karena nilai Sig 2-tailed, yakni 0,057 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka terdapat perbedaan PAD yang tidak signifikan antara daerah dengan PAD tinggi dengan yang PAD rendah. Diketahui juga nilai � hitung adalah -2,176 dan nilai � tabel dengan derajat bebas 9,118 adalah ± , . Karena |� ℎ� �� | |� �� |, yakni |− , | | , |, hal tersebut berarti kedua rata-rata mean terjadinya flypaper effect antara daerah dengan PAD tinggi dan daerah dengan PAD rendah tidak berbeda, hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Maimunah 2008.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Transfer Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis antara transfer dana perimbangan DAU, DBH, DAK terhadap Belanja Daerah kabupatenkota di Sumatera Utara, menunjukkan bahwa secara parsial ketiganya berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Daerah. Hasil studi ini mendukung temuan empiris Maimunah 2006, Tausikal 2008, dan Iskandar 2012. Hal ini disebabkan karena transfer dana perimbangan merupakan bentuk transfer yang paling penting. Transfer merupakan konsekuensi dari tidak meratanya kemampuan keuangan dan ekonomi daerah. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Produk Domestik Regioal Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi

4 61 102

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

0 0 24