69
4.2.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t
Uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu merupakan suatu uji untuk mengetahui apakah nilai dari koefisien regresi parsial secara individu
bernilai nol atau tidak.
Tabel 4.8 Uji Signifikansi Parameter Individual
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
13402.153 14526.963
.923 .358
Dana Alokasi Umum X
1
1.108 .039
.412 28.736
.000 Dana Bagi Hasil X
2
1.488 .185
.119 8.063
.000 Dana Alokasi Khusus X
3
1.266 .338
.038 3.748
.000 Pendapatan Asli Daerah X
4
1.548 .035
.546 44.091
.000 PDRB X
5
.001 .001
.017 1.073
.285
Sumber: hasil olahan
software
SPSS
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut
berikut: Y = 13402,153 + 1,108X1 + 1,488X2 + 1,266X3 + 1,548X4 + 0,001X5 + e
Persamaan regresi tersebut bermakna: 1.
Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai koefisien regresi dari DAU X adalah 1,108. Diketahui nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh antara DAU dan Belanja Daerah bersifat positif. Artinya setiap pertambahan 1 satuan DAU, maka akan menaikkan
Belanja Daerah sebesar 1,108 satuan. 2.
Diketahui nilai koefisien regresi dari DBH X adalah 1,488. Diketahui bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
70 pengaruh antara DBH dan Belanja Daerah bersifat positif. Artinya bahwa
setiap pertambahan 1 satuan DBH, maka akan menaikkan Belanja Daerah sebesar 1,488 satuan.
3. Diketahui nilai koefisien regresi dari DAK X adalah 1,266. Diketahui
bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara DAK dan Belanja Daerah bersifat positif. Artinya bahwa
setiap pertambahan 1 satuan DAK, maka akan menaikkan Belanja Daerah sebesar 1,266 satuan.
4. Diketahui nilai koefisien regresi dari PAD X adalah 1,548. Diketahui
bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara PAD dan Belanja Daerah bersifat positif. Artinya setiap
pertambahan 1 satuan PAD, maka akan menaikkan Belanja Daerah sebesar 1,548 satuan.
5. Diketahui nilai koefisien regresi dari PDRB X adalah 0,001. Diketahui
bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara PDRB dan Belanja Daerah bersifat positif. Hal ini berarti
terdapat kecenderungan, ketika PDRB meningkat, maka Belanja Daerah cenderung naik sebesar 0,001 satuan.
Cara pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas atau Sig dengan nilai tingkat signifikansi,
yakni �. Jika nilai probabilitas tingkat signifikansi yang digunakan, dalam
penelitian ini � = , maka nilai koefisien regresi parsial �
�
= . Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel Belanja Daerah tidak signifikan
Universitas Sumatera Utara
71 secara statistik pada tingkat signifikansi 5, namun jika nilai probabilitas
tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai koefisien regresi parsial �
�
≠ . Hal ini berarti bahwa pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel Belanja
Daerah signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5. Cara lain yang dilakukan dalam pengambilan keputusan terhadap hipotesis
adalah dengan membandingkan nilai statistik dari uji t t
hitung
terhadap t
tabel
. Misalkan tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5, sehingga nilai
t
tabel
dengan derajat bebas 129 dan tingkat signifikansi adalah ± ,
. Berikut ini aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan
uji t:
� |�
ℎ� ��
| |�
��
|, � � � � � � � � � � , � |�
ℎ� ��
| |�
��
|, � � � � � � � � � �.
4.2.3.3.1 Pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai probabilitas atau Sig
dari variabel DAU adalah 0,000. Karena nilai probabilitas DAU, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
pengaruh yang terjadi antara DAU dengan variabel Belanja Daerah signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai
|�
ℎ� ��
| |�
��
|, yakni | , |
| , |. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil uji t.
4.2.3.3.2 Pengaruh DBH terhadap Belanja Daerah
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai probabilitas atau Sig
dari variabel DBH adalah 0,000. Karena nilai probabilitas DBH, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
72 pengaruh yang terjadi antara DBH dengan variabel Belanja Daerah signifikan
secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai |�
ℎ� ��
| |�
��
|, yakni | , |
| , |. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil uji t.
4.2.3.3.3 Pengaruh DAK
terhadap Belanja Daerah
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai probabilitas atau Sig
dari variabel DAK adalah 0,000. Karena nilai probabilitas DAK, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
pengaruh yang terjadi antara DAK dengan variabel Belanja Daerah signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai
|�
ℎ� ��
| |�
��
|, yakni | , |
| , |. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil uji t.
4.2.3.3.4 PAD
terhadap Belanja Daerah
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai probabilitas atau Sig
dari variabel PAD adalah 0,000. Karena nilai probabilitas PAD, yakni 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
pengaruh yang terjadi antara PAD dengan variabel Belanja Daerah signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai
|�
ℎ� ��
| |�
��
|, yakni | , |
| , |. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil uji t.
4.2.3.3.5 Pengaruh PDRB terhadap Belanja Daerah
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai probabilitas atau Sig
dari variabel PDRB adalah 0,285. Karena nilai probabilitas PDRB, yakni 0,285, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
73 bahwa pengaruh antara PDRB dengan variabel Belanja Daerah tidak signifikan
secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai |�
ℎ� ��
| |�
��
|, yakni | , |
| , |. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil uji t.
4.2.3.3.6 Flypaper Effect
Terkait dengan flypaper effect, untuk mengetahui adanya flypaper effect maka dibandingkan koefisien regresi untuk masing-masing variabel DAU dan
DBH Unconditional Grants dengan PAD. Syarat terjadinya flypaper effect adalah 1 nilai koefisien regresi DAU dan DBH Unconditional Grants terhadap
Belanja Daerah lebih besar daripada nilai koefisien regresi PAD dan keduanya
signifikan, atau 2 PAD tidak signifikan. Hasil yang didapat dari tabel 4.8 adalah
nilai koefisien regresi DAU adalah sebesar 1,108, koefisien regresi DBH sebesar 1,488, sedangkan koefisien regresi PAD sebesar 1,548 dan keduanya signifikan,
dengan demikian berarti telah terjadi flypaper effect karena sesuai dengan syarat pertama yaitu nilai koefisien regresi DAU dan DBH terhadap Belanja Darah lebih
besar dari nilai koefisien regresi PAD terhadap Belanja Daerah, keduanya juga signifikan.
4.2.3.4 Uji t Uji Beda: Daerah dengan PAD Tinggi dan Daerah dengan PAD Rendah