Statistik Deskriptif Hasil Penelitian

59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh kabupatenkota di Sumatera Utara yang terdiri dari 33 kabupatenkota. Jumlah data amatan dalam penelitian ini n sebanyak 135 , data didapatkan dari laporan APBD tahun 2009-2013 yang dipublikasikan secara konsisten melalui situs Departemen Keuangan Ditjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah www.djpk.depkeu.go.ig , dan untuk data PDRB diperoleh dengan mengakses situs BPS Sumut. Namun, di antara 33 kabupatenkota yang menjadi objek penelitian, ada enam kabupatenkota yang tidak memenuhi kriteria penentuan sampel. Kabupaten Nias Barat, Nias Utara, kota Gunungsitoli tidak memenuhi kriteria pertama, yaitu tidak mempublikasikan laporan APBD pada tahun 2009. Sementara, kota Tebing Tinggi tidak memenuhi kriteria kedua, yaitu tidak mencantumkan data mengenai DAK pada tahun 2012. Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan tidak mencantumkan PDRB tahun 2008 karena masih bergabung dengan kabupaten induk.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai mean, dan nilai standar deviasi, dari variabel DAU, DBH, DAK, PAD, PDRB, dan Belanja Daerah. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah, PDRB, dan Belanja Daerah Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Dana Alokasi Umum 135 139981.00 1270245.00 438899.4000 224614.77819 Dana Bagi Hasil 135 8640.00 319695.00 45082.6000 48243.80950 Dana Alokasi Khusus 135 10314.00 101800.00 49222.4296 18137.20618 Pendapatan Asli Daerah 135 4379.00 1758788.00 71258.4370 213013.53775 PDRB 135 145915.00 41519320.00 4156385.8074 7040896.73527 Belanja Daerah 135 212867.00 4524738.00 744982.5037 603682.57466 Valid N listwise 135 Sumber: hasil olahan software SPSS dalam jutaan rupiah Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai DAU minimum adalah Rp 139.981.000.000 pada kabupaten Padang Lawas tahun 2009, sedangkan nilai DAU maksimum adalah Rp 1.270.245.000.000 pada kota Medan tahun 2013. Diketahui rata-rata mean DAU dari tahun 2009-2013 adalah 438899,4000 dan standar deviasinya adalah 224614,77819. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa besarnya simpangan data menunjukkan rendahnya fluktuasi dari data DAU pada tahun 2009-2013. Diketahui nilai DBH minimum adalah Rp 8.640.000.000 pada kabupaten Nias tahun 2010, sedangkan nilai DBH maksimum adalah Rp 319.695.000.000 pada kota Medan tahun 2010. Diketahui rata-rata mean DBH dari tahun 2009- 2013 adalah 45082,6000 sedangkan standar deviasinya 48243,80950. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata, dengan demikian dapat diinterpretasikan besarnya simpangan data menunjukkan tingginya fluktuasi dari data DBH pada tahun 2009-2013. Universitas Sumatera Utara 61 Diketahui nilai DAK minimum adalah Rp 10.314.000.000 pada kabupaten Padang Lawas tahun 2009, sedangkan nilai DAK maksimum Rp 101.800.000.000 pada kabupaten Nias Selatan tahun 2013. Diketahui rata-rata mean DAK dari tahun 2009-2013 adalah 49222,4296 dan standar deviasinya adalah 18137,20618. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata, dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa besarnya simpangan data menunjukkan rendahnya fluktuasi dari data DAK pada tahun 2009-2013. Diketahui nilai PAD minimum adalah Rp 4.379.000.000 pada kabupaten Phakpak Barat tahun 2010, sedangkan nilai PAD maksimum adalah sebesar Rp 1.758.788.000.000 pada kota Medan tahun 2013. Diketahui rata-rata mean PAD dari tahun 2009-2013 adalah 71258,4370 sementara standar deviasinya adalah 213013,53775. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi lebih tinggi dari nilai rata- rata, dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa besarnya simpangan data menunjukkan tingginya fluktuasi dari data PAD pada tahun 2009-2013. Diketahui bahwa nilai PDRB minimum adalah Rp 145.915.000.000 pada kabupaten Phakpak Barat tahun 2008, sedangkan nilai PDRB maksimum adalah Rp 41.519.320.000.000 pada kota Medan tahun 2012. Diketahui rata-rata mean PDRB dari tahun 2008-2012 adalah 4156385.8074 dan standar deviasinya adalah 7040896.73527. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi lebih tinggi dari nilai rata- rata, dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa besarnya simpangan data menunjukkan tingginya fluktuasi dari data PDRB pada periode tahun 2008-2012. Diketahui nilai Belanja Daerah minimum adalah Rp 212.867.000.000 pada kabupaten Padang Lawas tahun 2009, sedangkan nilai Belanja Daerah maksimum Universitas Sumatera Utara 62 adalah Rp 4.524.738.000.000 pada kota Medan tahun 2013. Diketahui rata-rata mean Belanja Daerah dari tahun 2009-2013 adalah 744982,5037 dengan standar deviasinya sebesar 603682,57466. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata, sehingga dapat diinterpretasikan besarnya simpangan data menunjukkan rendahnya fluktuasi dari data Belanja Daerah pada tahun 2009- 2013. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Produk Domestik Regioal Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi

4 61 102

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

0 0 24