Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolienaritas

73 Gambar 4.2 memperlihatkan grafik pada normal probability plot terlihat titik yang mengikuti data sepanjang garis diagonal. Hal tersebut berarti data berdistribusi normal. Hasil pengujian dengan grafik histogram dan grafik Scatter plot sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan model Kolmogorov- Smirnov, yaitu yang berkesimpulan bahwa data telah terdistribusi normal. Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau sama maka disebut homokedastisitas, demikian sebaliknya jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. Alat untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistik Situmorang dan Lufti, 2014:121. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah dengan meenggunakan metode pendekatan grafik. Universitas Sumatera Utara 74 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.3 Gambar 4.3 merupakan grafik scatterplot dari variabel dependen nilai perusahaan dengan pendekatan Price Book Value PBV. Grafik menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

4.2.2.3 Uji Multikolienaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada besarnya nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, jika nilai VIF 5 dan nilai tolerance 0.1 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Universitas Sumatera Utara 75 tolerance dan variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah Tolerance 0,1 sedangkan variance inflation factor VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas Situmorang dan Lutfi, 2014:147 Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikoliniearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu :Tolerance 0.10 dan Variance Inflation Factor VIF 5. Pengujian multikolinearitas juga dapat dilakukan dengan melihat korelasi di antara variabel independen. Berikut disajikan tabel hasil perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta matrik korelasi antar variabel independen : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardiz ed Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -4.541 .715 -6.351 .000 INVESTA SI .001 .096 .000 .011 .991 .933 1.072 DER .248 .521 .020 .476 .635 .834 1.199 DPR .034 .009 .145 3.592 .000 .903 1.107 ROE .288 .014 .854 19.969 .000 .805 1.242 a. Dependent Variable: PBV Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,10, yaitu pada variabel Universitas Sumatera Utara 76 Investasi sebesar 0,933, variabel Debt to Equity Ratio DER sebesar 0,834, variabel Dividend Payout Ratio DPR sebesar 0.903 dan variabel Return on Equity ROE sebesar 0,805. Nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel independen diketahui kurang dari 5, yaitu dilihat pada tabel 4.2 bahwa variabel investasi nilai Variance Inflation Factor VIF sebesar 1.072, variabel Debt to Equity Ratio DER sebesar 1.199, variabel Dividend Payout Ratio DPR sebesar 1.107 dan variabel Return on Equity Ratio ROE sebesar 1.242. Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat simpulkan bahwa tidak ada terjadi multikolienaritas antar variabel independen dalam model ini.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 93 113

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 8 115

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10