16 modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga dapat memaksimalkan
nilai perusahaan Martono dan Harjito, 2005:240. Keputusan pendanaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Debt to Equity Ratio DER. Debt to Equity Ratio DER digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh
hutang-hutangnya. Rasio ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan-kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan hutang
atau ekuitas. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya Syahyunan, 2013:83.
2.1.4 Kebijakan Dividen
Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Besarnya dividen ini akan mempengaruhi
harga sahamnya. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen
yang dibayarkan rendah maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah Martono dan Harjito, 2005:2. Kebijakan
dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna
pembiayaan investasi di masa yang akan datang Syahyunan, 2013:267.
Universitas Sumatera Utara
17 Faktor penting yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kesempatan
investasi yang tersedia, ketersediaan dan biaya modal alternative, dan preferensi pemegang alternatif pemegang saham untuk menerima pendapatan saat ini atau
menerimanya di masa mendatang akan mempengaruhi nilai perusahaan Sartono, 2005:282. Apabila perusahaan memutuskan akan membagi laba perusahaan
sebagai dividen, maka akan mengurangi kesempatan perusahaan dalam mendapatkan modal intern. Semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada
pemegang saham akan mengurangi kesempatan perusahaan dalam mendapatkan sumber dan intern dalam rangka mengadakan reinvestasi, sehingga dalam jangka
panjang akan mengurangi nilai perusahaan Syahyunan, 2013:267.
Rasio pembayaran dividen dividend payout ratio, ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka
tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam
bentuk dividen. Kebijakan dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Dividend Payout Ratio DPR. Rasio pembayaran dividen
dividend payout ratio, ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka tujuan pemaksimalan kekayaan para
pemegang saham. Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
I. Teori Kebijakan Dividen
Teori kebijakan dividen terbagi menjadi 5 lima diantaranya yaitu sebagai berikut Syahyunan, 2013:268:
Universitas Sumatera Utara
18 1.
Teori “Dividen Tidak Relevan” dari Modigliani dan Miller Menurut Modigliani dan Miller MM, nilai suatu perusahaan tidak
ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio DPR, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak EBIT dan kelas risiko
perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan. Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang lemah seperti:
pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional, tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru, tidak
ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi, investor dan manajer memiliki informasi yang sama tentang prospek perusahaan
dan kebijakan investasi perusahaan tidak berubah. 2.
Teori “The Bird in the Hand” Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan
akan naik jika dividend payout ratio rendah karena investor lebih suka menerima dividen dari pada capital gain.
3. Teori Perbedaan Pajak Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka
menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gain, para investor lebih menyukai capital gain karena dapat
menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu, investor mengisyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan
dividend yield tinggi, capital gain yield rendah dari pada saham dengan
Universitas Sumatera Utara
19 dividend yield rendah, capital gain yield tinggi. Jika pajak atas dividen
lebih besar dari pajak atas capital gain, perbedaan ini akan makin terasa. 4.
Teori “Signaling Hypothesis” Teori dividen lain, teori “Signalling Hypotesis” sulit dibuktikan secara
empiris adalah nyata bahwa perubahan dividen mengandung beberapa informasi. Tapi sulit dikatakan apakah kenaikan dan penurunan harga
setelah adanya kenaikan dan penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek “sinyal” atau disebabkan karena efek “sinyal” dan preferensi
terhadap dividen. 5.
Teori “Clientele Effect” Teori ini menyatakan bahwa kelompok clientele pemegang saham yang
berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan
penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu dividend payout ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu
membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.
2.1.5 Profitabilitas