Pengertian Competitive Advantage Competitive Advantage
Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu bidang sumber daya
dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menetapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal pemasaran produk,
kreativitas dan bakat, perekayasaan produk, riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi dan keterampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan
mampu untuk melakukan koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, serta dapat merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi.
b. Strategi Keunggulan Biaya
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Strategi biaya rendah menekan pada upaya memproduksi produk
standar sama dengan segala aspek dengan biaya perunit yang sangat rendah. Produk ini biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
pergeseran harga atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.
17
Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada harga jual produk yang murah untuk menekan biaya produksi, promosi maupun riset. Jika perlu,
produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk pesaing. Produsen berbiaya rendah biasanya menjual produk standar atau yang tidak banyak perniknya no-frill
product dan memusatkan perhatian pada usaha mencapai keunggulan biaya dari sumber yang ada. Dan untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah
17
D.T Johns dan Harding, H. A, Manajemen Operasi Meraih Keunggulan Bersaing, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996, h. 27.
perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu sumber daya dan organisasi.
Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya daya perusahaan, yaitu kuat akan modal, terampil pada rekayasa
proses, pengawasan yang ketat, mudah diproduksi serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki kemampuan
mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target. Jika sebuah perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan
keunggulan biaya menyeluruh, perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang prestasinya diatas rata-rata dalam industrinya jika ia dapat mengatur agar harganya
setingkat atau mendekati harga rata-rata dalam industri.
18
c. Strategi Fokus
Strategi fokus ini berarti memusatkan fokus pada pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu. Strategi fokus dibangun untuk melayani target
tertentu secara baik. Meskipun strategi fokus tidak mencapai biaya rendah atau diferensiasai dari segi pandang pasar sebagai keseluruhan, strategi ini sesungguhnya
mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut di target pasarnya yang lebih sempit.
18
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul, h. 12.
Dengan demikian, perusahaan akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing lebih luas.
19
Salah satu bentuk strategi fokus adalah spesialisasi produk, dimana perusahaan menghasilkan satu produk yang ditujukan pada beberapa segmen pasar
berbeda.
20
Strategi ini dilakukan untuk menghindari persaingan langsung dengan beberapa pesaing yang ada dengan memilih segmen pasar tertentu. Dengan demikian,
karena persaingan perusahaan dapat dikecilkan dan benar-benar mampu untuk memberikan yang terbaik dalam pasar tersebut.
Masing-masing strategi generik mencakup jalur yang secara mendasar berbeda-beda menuju ke keunggulan bersaing, strategi keunggulan biaya dan strategi
diferensiasi mencari keunggulan bersaing dalam beragam segmen industri yang luas sedangkan strategi fokus mengejar keunggulan biaya fokus biaya atau diferensiasi
fokus diferensiasi dalam segmen yang sempit. Pemikiran yang melandasi konsep strategi generik adalah bahwa keunggulan
bersaing merupakan inti dari strategi apapun, dan mencapai keunggulan bersaing mengaharuskan perusahaan untuk menentukan pilihan. Jika suatu perusahaan ingin
19
Agus Maulana, Michael E. Porter, Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Jakarta: Erlangga, 1996, h. 35.
20
Tedy Herlambang, Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, h. 36.
memiliki keunggulan bersaing tertentu, ia harus memilih jenis keunggulan bersaing yang akan dicapainya serta cakupan pasar tempat perusahaan akan mencapainya.
21
Perusahaan yang mengejar suatu strategi yang jelas, salah satunya yang telah disebutkan diatas maka kemungkinan memiliki kinerja yang baik. perusahaan yang
paling baik melaksanakan strategi tersebut akan menghasilkan laba paling besar. Tetapi, perusahaan yang tidak jelas mengikuti strategi apa yang akan digunakan dan
melakukan strategi hanya setengah-setengah, maka perusahaan tersebut memiliki kinerja yang buruk karena akan terperangkap ditengah dan mengalami kesulitan
untuk bertahan.