50
AVE =
∑ Kuadrat Standar Loading
∑ Kuadrat Standar Loading + ∑ Kesalahan Pengukuran
c. Construct Reliability.
Menurut Sinuraya 2009: 25 reliabilitas merupakan ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan
derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Uji realibilitas juga digunakan untuk menguji instrumen
penelitian yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2010: 121.
Dalam analisis SEM uji reliabilitas yang paling tepat adalah dengan menggunakan construct reliability bukan dengan cronbrach alpha Shook dkk.,
2004: 400. Perbedaan paling mendasar antara construct reliability dengan cronbrach alpha adalah adanya asumsi tau equivalency, atau dengan kata lain
construct reliability tidak berasumsi bahwa tiap itemobserved variable mempunyai kontribusi loadings yang sama terhadap variabel laten construct
seperti dalam cronbrach alpha Achjari, 2003: 286. Ghazali 2008: 137 lebih lanjut menjelaskan bahwa penggunaan cronbrach alpha sebagai pengukuran
reliabilitas dalam kenyataannya memberikan reliabilitas yang lebih rendah under estimate bila dibandingkan dengan construct reliability.
51
Shook dkk. 2006: 400 dan Ghazali 2008: 69 menyatakan nilai construct reliability
≥0,70 menunjukkan reliabilitas yang baik, sedangkan untuk menghitung construct reliability dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Construct Reliability =
∑ Standar Loading
2
∑ Standar Loading
2
+ ∑ Kesalahan Pengukuran
d. Discriminant Validity.
Discriminant validity digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh suatu konstruk benar-benar berbeda dari konstruk lainnya Ghazali, 2008: 138
dan Hult dkk., 2006: 400. Menurut Ghazali 2008: 138 nilai discriminant validity yang tinggi
memberikan bukti bahwa suatu konstruk adalah unik dan mampu menangkap fenomena yang unilk, dan cara mengujinya adalah dengan membandingkan nilai
akar kuadrat dari AVE √AVE dengan nilai korelasi antar konstruk.
3. Analisis SEM
Maruyama dalam Wijaya 2009: 1 menyebutkan SEM sebagai sebuah model statistik yang memberikan perkiraan perhitungan dari kekuatan hubungan
hipotesis di antara variabel dalam sebuah model teoritis, baik secara langsung atau melalui variabel antara. Sedangkan Ghazali 2008: 3 menyatakan bahwa
Structural Equation Modelling SEM merupakan gabungan dari dua metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor factor analysis serta persamaan
simultan.