Citra Merek. Asosiasi Merek.

33 Janonis dan Virvilaite 2007: 87 serta Roslina 2010: 344 dalam penelitiannya mengemukakan pembentukan citra merek pada umumnya diukur dari tiga dimensi berdasarkan manfaat benefit suatu produk atau merek, yaitu: 1. Manfaat fungsional. Didesain untuk memuaskan kebutuhan konsumen dalam rangka memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsumsi. 2. Manfaat simbolis. Didesain untuk memenuhi keinginan konsumen untuk mempertinggi diri self enhancement, posisi peran role position, keanggotaan dalam suatu kelompok group membership, atau identifikasi ego ego identification. 3. Manfaat pengalaman. Didesain untuk memenuhi keinginan konsumen yang berkaitan dengan kesukaan sensori sensory pleasure, keanekaragaman variety, dan stimulasi kognitif cognitive stimulation.

2. Sikap Merek.

Konsep sikap sangat luas dan banyak perbedaan konteks yang menjelaskan tentang ini. Namun, Kotler 2008: 186 mendefinisikan sikap attitude sebagai evaluasi dalam waktu yang lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide. Sikap menurut Ahmadi dkk. 2010: 133 merupakan suatu kecendrungan individu untuk berperilaku secara konsisten terhadap objek yang dimaksud. Brakus dkk. 2009: 53 menyatakan sikap adalah evaluasi secara 34 menyeluruh didasari terhadap keyakinan atau reaksi perasaan yang spontan. Sikap juga didefinisikan suatu keadaan jiwa mental dan keadaan pikir neural yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek, yang diorganisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan atau secara dinamis pada perilaku Dharmmesta dan Handoko, 2011: 93. Kotler 2012: 168 menyatakan bahwa sikap menempatkan kita dalam kerangka pemikiran: menyukai atau tidak menyukai suatu objek, bergerak menuju atau beralih darinya, dan sikap menuntun kita untuk berperilaku dalam cara yang cukup konsisten terhadap objek yang sama. Dharmmesta dan Handoko 2011: 94 menambahkan bahwa sikap konsumen berdasarkan kepada pandangan konsumen terhadap produk dan proses belajar baik dari pengalaman ataupun dari yang lain. Ranjbarian dkk., 2010: 401 menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga komponen dasar pembentuk yaitu: 1. Affektive Berkaitan dengan kesukaan atau perasaan kita terhadap objek. Belch dan Belch 2003: 150 mendifinisikan pula affective kepada tingkat perasaan menyukai atau tidak menyukai produk atau merek tertentu. 2. Cognitive Keyakinan atau kepercayaan yang timbul dari diri kita terhadap suatu objek. Menurut Belch dan Belch 2003: 150 keyakinan meliputi atribut, karakteristik atau manfaat suatu produk atau merek tertentu. 35 3. BehavioralConative Komponen yang mendorong kita mengambil tindakan terhadap suatu objek. Belch dan Belch 2003: 150 juga mendefinisikan conative atau behavioral sebagai tindakan yang konsumen ambil terhadap produk atau merek tertentu, yang meliputi pembelian, pengadopsian, atau menolak produk atau merek tertentu. Namun, Barata 2007: 67 mengungkapkan bahwa dalam bidang pemasaran berkaitan dengan konsumen, komponen conative biasanya diungkapkan dengan niat beli konsumen dimana niat beli konsumen lebih dekat kepada perilaku daripada sikap. Dominanto 2008: 69 pun menyatakan bahwa niat membeli merupakan rencana konatif konsumen untuk membeli barang atau merek tertentu. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sikap merupakan elemen pendorong atau sebagai pedoman seseorang terhadap suatu objek atau fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar orang tersebut untuk berperilaku terhadap objek atau fenomena yang orang tersebut temukan. Sedangkan komponen kognitif serta perasaan atau afeksi seseorang terhadap sebuah objek, maka inilah yang disebut sikap. Fungsi sikap menurut Mowen dan Minor 2002: 319 terdiri dari empat fungsi, yaitu: 1. Fungsi utilitarian. Mengacu pada ide bahwa orang mengekspresikan perasaan untuk memaksimalkan penghargaan demi meminimalkan hukuman yang mereka terima dari orang lain. 36 2. Fungsi pembelaan. Melindungi orang dari kebenaran mendasar tentang diri sendiri atau dari kenyataan kekejaman dunia luar. 3. Fungsi pengetahuan. Sebagai standar yang membantu sesorang untuk memahami dunia mereka. 4. Fungsi nilai –ekspresif. Mengacu pada bagaimana seseorang mengekspresikan nilai sentral mereka kepada orang lain. Dalam kaitannya dalam membangun ekuitas merek, pendekatan yang umum dilakukan adalah dengan membangun sikap merek yang positif Sweldens, 2010: 1. Kwun dan Oh 2007: 84 menyatakan pula bahwa keseluruhan sikap konsumen terhadap merek adalah basis utama pembentukan asosiasi merek yang merupakan konsep inti dari kekuatan suatu merek. Sikap positif konsumen terhadap merek akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian sedangkan sikap negatif konsumen terhadap merek akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian Rizky dan Pantawis, 2011: 184. Bagitu pula dengan yang dikemukakan oleh Sallam 2011: 64 bahwa sikap terhadap merek memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi niat beli konsumen. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mengarahkan konsumen melakukan pembelian, basis utama yang harus dilakukan oleh pemasar adalah merubah sikap konsumen agar positif terhadap produk atau merek mereka.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kredibilitas Endorser Dan Kreatifitas Iklan Terhadap Sikap Merek Serta Implikasinya Terhadap Efektifitas Iklan (Studi Kasus Iklan XL Pada Mahasiswa STIM Pase Langsa – Aceh)

0 56 166

PENGARUH KREDIBILITAS SELEBRITI ENDORSER PADA EKUITAS MEREK : PENGUJIAN KREDIBILITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI.

0 21 17

PENGARUH KREDIBILITAS SELEBRITI ENDORSER PADA EKUITAS MEREK : PENGARUH KREDIBILITAS SELEBRITI ENDORSER PADA EKUITAS MEREK : PENGUJIAN KREDIBILITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI.

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH KREDIBILITAS SELEBRITI ENDORSER PADA EKUITAS MEREK : PENGUJIAN KREDIBILITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI.

0 2 7

LANDASAN TEORI PENGARUH KREDIBILITAS SELEBRITI ENDORSER PADA EKUITAS MEREK : PENGUJIAN KREDIBILITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI.

2 16 21

PENUTUP PENGARUH KREDIBILITAS SELEBRITI ENDORSER PADA EKUITAS MEREK : PENGUJIAN KREDIBILITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI.

0 2 67

PENGARUH KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN KREDIBILITAS ENDORSER TERHADAP SIKAP DAN MINAT BELI PENGARUH KREDIBILITAS PERUSAHAAN DAN KREDIBILITAS ENDORSER TERHADAP SIKAP DAN MINAT BELI (Studi Eksplanatif terhadap Iklan Yamaha Vega ZR Versi Slank di Televisi di

0 3 11

Analisis Pengaruh Kredibilitas Selebriti Endorser dan Kredibilitas Merek terhadap Loyalitas Merek.

0 0 18

Analisis Pengaruh Kredibilitas Endorser Dan Kreatifitas Iklan Terhadap Sikap Merek Serta Implikasinya Terhadap Efektifitas Iklan (Studi Kasus Iklan XL Pada Mahasiswa STIM Pase Langsa – Aceh)

0 0 32

ANALISIS PENGARUH KREDIBILITAS ENDORSER DAN KREATIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP MEREK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP EFEKTIFITAS IKLAN (STUDI KASUS IKLAN XL PADA MAHASISWA STIM PASE LANGSA – ACEH) TESIS

0 0 16