Dengan menggunakan dua bangunan standar di Kawasan Industri Medan KIM Mabar yang disewa perusahaan sesuai dengan surat perjanjian sewa bangunan
standar factoring building No. 034 Kanwil 02 IEM V 84 tanggal 01 Mei tahun 1984. Maka pada awal tahun 1985 perusahaan mulai melakukan ekspor perdana
ke Negara Malaysia. Pada tahun 1985 impor produksi kaleng menjadi kosong dalam peraturan
kuota dilarang impor. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan berusaha menghubungi PT. United Can Company di Tangerang dan industri pembuat kaleng
kosong lainnya di Jakarta guna memenuhi kebutuhan kaleng kosong Pada bulan Mei 1986 pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang paket
05 Mei mengenai kemudahan tata niaga impor untuk keperluan bahan baku ekspor. Setelah perusahaan berhasil bertahan menjalankan proses produksi selama 5 tahun,
tepatnya pada tanggal 01 April 1989 perusahaan mulai mendirikan dua buah bangunan permanen untuk tempat kegiatan perusahaan di dalam Kawasan Industri
Medan KIM. Setelah tahun 1990 hingga sekarang kegiatan perusahaan pindah ke lokasi baru tersebut.
4.1.2. Lokasi Perusahaan
PT.Medan Tropical Canning And Frozen Industries terletak di Kawasan Industri Medan KIM tepatnya di Jalan KL. Yos Sudarso Km.10,5 Kecamatan
Medan Deli, Mabar Medan Belawan. Lokasi perusahaan adalah sebidang tanah dengan status hak sewa tanah negara seluas 15.430 m
2
. L uas bangunan sekitar 5.000 m
2
, yang terdiri dari :
Ruang kantor
Universitas Sumatera Utara
Ruang penerimaan bahan baku
Ruang pengolahan
Ruang cold room
Ruang generator
Ruang kompresor
Ruang pengepakan
Ruang perlengkapan
Ruang pengontrol mesin
Ruang bahan pengemas
4.1.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Medan Tropical Canning And Frozen Industries adalah industri yang memproduksi makanan dalam kaleng dari hasil laut, yang terdiri dari :
a. Udang dalam kaleng Canned Baby Shrimps
b. Kepiting dalam kaleng Canned Baby Crabs
c. Kepah dalam kaleng Canned Baby Clams
d. Ikan Tuna dalam kaleng Canned Tuna
e. Bekicot dalam kaleng Canned Snail
f. Sotong dalam kaleng Canned Culte Fish
g. Pembekuan ikan Frozen Fish
h. Ikan kering Dried Fish
Untuk memproduksi udang dengan berbagai jenis dan ukuran diproduksi secara terus-menerus sebagaimana bahan baku yang masuk melalui beberapa cabang
unit kerja untuk pengumpulan bahan baku keperluan pabrik seperti Belawan, Percut,
Universitas Sumatera Utara
Tanjung Balai, Aceh, dan Batubara. Hasil produksi dari perusahaan ini bertujuan untuk 95 diekspor dan sisanya 5 dijual di dalam negeri. Negara – negara
pengimpor hasil produksi perusahaan ini yaitu : Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea, Australia, Prancis, dan Afrika Selatan.
4.1.4. Proses Produksi
Proses produksi dapat diartiakan sebagai cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber
daya yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana.
4.1.4.1. Bahan baku dan Bahan Penolong
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang digunakan langsung sebagai bahan utama dalam produksi. Kebutuhan bahan baku perusahaan pada saat ini didatangkan dari
hasil tambak udang lokal. Bahan baku utama yang digunakan dalam pengalengan hasil laut, misalnya udang adalah :
- Udang merupakan bahan pokok yang digunakan dalam pengalengan hasil laut. - Air berfungsi sebagai kuah dalam kaleng untuk menjaga agar produk tidak kering ,
sebagai bahan pelarut bumbu serta mengontrol suhu dalam kaleng. - Bumbu berfungsi untuk memudahkan konsumen untuk mengkonsumsinya.
Konsumen tidak perlu lagi menambah bumbu - bumbu lainnya.
2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan pada bahan baku produksi untuk melengkapi hasil pengalengan, sebagai berikut :
- air berfungsi untuk mencuci , merebus, dan untuk mendinginkan produk yang
Universitas Sumatera Utara
telah selesai direbus. - kaleng berfungsi sebagai pembungkus bahan baku yang akan diproduksi dan
sebagai pengenal produk. Pengadaan kaleng untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dilakukan melalui pembelian dari luar negeri seperti Negara Malaysia dan Thailand.
- kertas merek yang melekat pada kaleng berguna untuk mengetahui perusahaan mana yang memproduksi produk tersebut, sebagai kode produksi dan menjelaskan
cara penyajian makanan kaleng serta menunjukkan bahwa produk trersebut telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan.
- lem berfungsi untuk melekatkan kertas merek dengan kaleng.
4.1.4.2. Uraian Proses Produksi
1. Persiapan Bahan Baku Receiving and Preparing Raw Materials
Bahan baku yang masuk dalam pabrik harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bahan-bahan yang akan diolah akan ditimbang
terlebih dahulu untuk keperluan proses produksi.
2. Pembersihan dan Pengupasan Kulit Peeling
Bahan baku dibawa ke unit pengupasan dan pembersihan untuk dilakukan pembersihan sampah dan pengupasan kulit. Jenis sampah yang dibersihkan
berupa lumpur-lumpur dan ikan-ikan kecil. Setelah bahan baku dalam keadaan bersih , maka dilakukan pengupasan kulit, pemotongan kepala, dan ekor sehingga
bagian yang tertinggal hanya dagingnya saja.
3. Perendaman, Pembersihan , dan Penimbangan Washing and Keep in Insulated boxes
Dalam setiap tingkatan proses pengendalian kualitas, bahan baku harus dicuci dengan larutan klorine untuk menjamin kebersihan bahan baku. Bahan baku yang
Universitas Sumatera Utara
telah dikuliti kemudian direndam beberapa saat dalam larutan tersebut guna membersihkannya dari sisa kotoran yang tertinggal. Setelah bahan baku
direndam, bahan dimasukkan ke dalam baskom yang berlubang – lubang untuk membersihkannya dari air rendaman. Bahan baku dalam baskom disiram dengan
air bersih untuk menjamin kebersihannya. Selanjutnya, bahan baku ditimbang kembali mengetahui persentase yang hilang disebabkan oleh pembuangan kulit.
4. Memasak dan Mendinginkan Bahan Baku Cooking and Cooling
Bahan baku yang telah dibagi kelasnya dimasak setengah matang agar menjadi sedikit mengeras. Setelah dimasak hingga setengah matang, bahan baku
kemudian didinginkan di rak.
5. Memilih Bahan Baku Sesuai Dengan Kelasnya Sorting
Bahan baku yang telah selesai dikupas kulitnya dibawa ke bagian pemilihan kelas. Bahan baku yang telah bersih kemudian dipilih atau disortir kembali untuk
menentukan kualitasnya. Bila warnanya sudah mulai berubah dan membusuk sampah tersebut akan dipisahkan dari bahan bermutu baik untuk selanjutnya
dibuang. Fungsi pemilihan kelas yaitu untuk membedakan harga, ukuran, dan isinya.
6. Pengecekan Kelayakan Kaleng Checking Can Lid Incoming
Kaleng yang telah dipersiapkan dipilih dengan ukuran bahan baku yang akan dimasukkan serta kelayakan kaleng. Ukuran kaleng bervariasi antara lain :
-Kaleng dengan diameter 603 x 408 dengan berat isi 725 gram. - Kaleng dengan diameter 300 x 407 dengan berat isi 425 gram.
- Kaleng dengan diameter 201 x 400 dengan berat isi 250 gram.
Universitas Sumatera Utara
7. Memasukkan Bahan Baku ke Dalam Kaleng Filling and Weighing
Bahan baku yang telah mengalami proses pemasakan dimasukkan ke dalam kaleng yang sudah ditentukan jumlah dan isinya. Bahan ditimbang sesuai dengan
berat bersihnya dan keterangan pada bagian luar kaleng.
8. Penambahan Air dan Bumbu Penyedap Media Incoming
Proses selanjutnya adalah memasukkan air sebagai kuah guna menjaga bahan baku tetap dalam kondisi basah. Bumbu penyedap kemudian dimasukkan ke
dalam kaleng, untuk memudahkan konsumen dalam penyajiannya.
9. Menutup Kaleng Seaming
Apabila kaleng sudah berisi bahan baku, air, beserta bumbu penyedap, produk dengan menggunakan conveyor dibawa ke mesin penutup kaleng seamer.
10. Memasukkan ke Dalam Keranjang Penampung
Kaleng-kaleng yang telah ditutup selanjutnya disusun dengan cepat ke dalam keranjang box yang memiliki lubang – lubang kecil dengan kapasitas keranjang
tersebut : -200 kaleng unit untuk ukuran kaleng kecil
-150 kaleng unit untuk ukuran kaleng sedang -100 kaleng unit untuk ukuran kaleng besar
11. Perebusan Sterilization
Keranjang-keranjang yang berisi kaleng udang lalu dimasukkan ke dalam bejana perebusan. Lamanya perebusan tergantung ukuran kaleng yang direbus :
- Kaleng berukuran besar lamanya perebusan 90 menit, dengan temperatur 120 C
-Kaleng berukuran sedang lamanya perebusan 80 menit, dengan temperatur 115 C
Universitas Sumatera Utara
- Kaleng berukuran kecil lamanya perebusan 70 menit, dengan temperatur 100 C
Apabila perebusan temperatur tidak sesuai yang ditetapkan maka kaleng akan menggelembung.
12. Pendinginan Cooling
Temperatur yang panas setelah proses perebusan perlu diturunkan ke temperatur normal. Pendinginan dilakukan dengan menyiramkan air dingin dan angin dari
conveyor.
13. Pemasangan Merek dan Nomor Kode Labelling and Final Check
Proses selanjutnya adalah pemasangan merek yang dilakukan dengan menggunakan mesin. Setelah itu dilakukan pemasangan nomor kode dengan
menggunakan mesin pencetak kode. Pelabelan ini dilakukan sesuai dengan ukuran, berat bersih, tanggal produksi, dan tujuan ekspor.
14. Penggudangan Stuffing
Aktivitas selanjutnya adalah produk-produk tersebut ada yang langsung disusun ke dalam kotak-kotak besar dan ada juga yang harus dibungkus terlebih dahulu
ke kotak kecil satu persatu sebelum akhirnya dibungkus dalam kotak besar, sekaligus dilakukan pengambilan sampel untuk tes laboratorium dan kemudian
digudangkan sebelum akhirnya dipasarkan.
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Pengorganisasian dalam perusahaan merupakan suatu proses yang menetapkan hubungan wewenang yang efektif di antara karyawan dan tempat dimana
pekerjaan dilakukan. Setiap organisasi memiliki struktur organisasi yang memberikan gambaran sistematis dan jelas tentang hubungan kerja sama dari orang yang terlibat
Universitas Sumatera Utara
dalam organisasi. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian
segenap kegiatan organisasi. PT. Medan Tropical Canning and Frozen Industries menggunakan struktur
organisasi garis dan staf, dimana wewenang berjalan menurut garis lurus komando dan pimpinan dibantu beberapa ahli dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Sejak
bulan Juli tahun 2004 terjadi perubahan Dewan Direksi dan Komisaris perusahaan PT. Medan Tropical Canning and Frozen Industries , antara direksi lama dan direksi
baru . Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 65 tanggal 15 Juli 2004 dan Akta Perubahan No. 79 tanggal 20 Juli 2004 dan No. 6 tanggal 11 Mei
2005 yang dibuat oleh Notaris Henry Tjong S.H di Medan serta dilakukan pengesahan oleh Departemen Kehakiman dan HAM di Jakarta:
1. No. C. 09538 HT . 01.04. th 2004 tanggal 19 April 2004. 2. No. C. 19915 HT . 01.04. th 2004 tanggal 09 Agustus 2004.
3. No. C. Um. 02.01. 8272 tanggal 15 Juni 2005. Ditetapkan susunan Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan sebagai berikut :
1. Direktur Utama : Abu Djaja Bunjamin
2. Wakil Direktur Utama : Husin Pratama
3. Komisaris Utama : Rusli Ali
4. Wakil Komisaris Utama : Ali Utomo
Universitas Sumatera Utara
4.1.6. Tenaga Kerja, dan Jam Kerja 4.1.6.1.