2.2.2. Keinginan – Keinginan Pekerja
Menurut Winardi 1990 dan Anoraga 1998, pendekatan logis guna mencapai manajemen personalia yang efektif dan tentunya membuat pekerja merasa
puas adalah dengan mempertimbangkan keinginan – keinginan pekerja. Keinginan – keinginan tersebut perlu dipenuhi pada aktivitas kerja atau memberikan keterangan –
keterangan yang beralasan mengapa keinginan – keinginan tersebut tidak dapat dipenuhi. Pendekatan demikian secara umum dapat dianggap sebagai goodwill dan
common sense. Terpenuhinya aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan pekerja tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pekerja.
Keinginan – keinginan penting pekerja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Kepastian security Hampir setiap pekerja mementingkan pekerjaan secara menetap dan bahwa ia
tidak diberhentikan atau kehilangan pekerjannya. Kepastian merupakan alasan pokok untuk meminta pembatasan – pembatasan atas pekerjaan yang dapat
dilaksanakan oleh seorang pekerja. 2.
Kesempatan untuk mengutarakan pikiran dan pengembangan Pekerja ingin menyatakan sesuatu mengenai kondisi – kondisi yang
mempengaruhinya . Para pekerja ingin didengarkan pendapatnya mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.
3. Keterangan – keterangan mengenai apa yang sedang terjadi
Sebagai manusia wajar untuk ingin mengetahui apa yang sedang terjadi, mengapa pekerjaan ini atau itu penting dan perubahan – perubahan yang terjadi di
Universitas Sumatera Utara
sekitarnya. Pekerja – pekerja ingin merasa bahwa mereka merupakan anggota – anggota berharga bagi tim.
4. Pembayaran yang adil equitable pay
Para pekerja menginginkan upah yang sebanding untuk pekerjaan sebanding, dan gaji yang sesuai dengan gaji perusahaan lain pada daerah yang sama.
5. Perlakuan sebagai manusia
Hal ini dapat dilakukan dengan bermacam – macam cara inklusif secukupnya mengenai pekerjaan; kesempatan untuk mengutarakan keluhan – keluhan dan
diberikan keterangan – keterangan mengenai kemajuan dalam bidang – bidang pekerjaan.
6. Pengawasan
Kecenderungan berbuat kesalahan tidak dapat dihindarkan mengingat sifat manusia yang tidak sempurna. Pekerja menginginkan pengawasan yang efektif.
Seorang pengawas supervisor mengetahui apa yang dilakukan pekerja, dapat memotivasi pekerja, membangun kepercayaan dan segera melakukan tindakan
pendisiplinan bila dianggap perlu. Agar pengawasan terselenggara dengan efektif dalam arti berhasil menemukan
hal – hal yang terjadi, baik yang bersifat positif maupun yang berupa penyimpangan diperlukan kerja sama tim yang baik di antara pengawas
maupun karyawan . Jika pengawas melaksanakan pekerjaan pengawasan dengan efektif, mereka akan menimbulkan dampak positif yaitu membantu
menciptakan kepuasan kerja yang tinggi bagi para karyawannya. Dharma, 2003
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pengawasan 2.3.1. Pengertian Pengawasan