Kerangka Konsep Definisi Operasional

mahasiswi dalam menganalisa hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku pencegahan osteoporosis dimana target penelitian ini adalah mahasiswi yang tergolong usia subur. Adapun jumlah mahasiswi yang ada di Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa tahun ajaran 20132014 terdapat pada tabel 4.1 No Semester 2 Semester 4 Total 1. A B C D A B C D 160 mahasiswi 2. 20 20 20 20 20 20 20 20 Jumlah: 80 Jumlah : 80 Sumber : Data Universitas Singaperbangsa Karawang Tahun Ajaran 20132014

2. Sample

Sample pada penelitian ini adalah mahasiswi semester II dan IV Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang tahun ajaran 20122013. Agar kriteria sampel dalam penelitian ini tidak menimbulkan kerancuan, maka sampel ini diklasifikasikan menjadi dua kriteria, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria sampel yang digunakan antara lain: a Kriteria inklusi 1 Wanita berusia 19-25 tahun yang sedang menempuh pendidikan atau aktif dalam perkuliahan di Universitas Singaperbangsa Karawang Tahun 2013 2 Bersedia menjadi responden b Kriteria eksklusi 1 Wanita berusia lebih dari 25 tahun dan kurang dari 19 tahun yang sedang menempuh pendidikan atau aktif dalam perkuliahan di Universitas Singaperbangsa Karawang Tahun 2013 2 Mahasiswi merupakan seorang atlet 3 Mahasiswi yang mengikuti ekstrakulikuler kegiatan tambahan di luar kuliah olahraga 4 Mahasiswi yang pernah patah tulang 5 Tidak bersedia menjadi responden c Besar Sampel Perhitungan sample pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi seperti di bawah ini Ρratiwi, 2011: n= [ Z 2 1- α √2 √ 2P 1-P + Z 1 - β √ P 1 1-P 1 +P 2 1-P 2 ] 2 P 1 -P 2 2 n:Besar sample Z 2 1- α√2 : Derajat Kepercayaan 95=1,96 Z 1 - β : Kekuatan uji 80  Z=0,84 p : Rata-rata proporsi pada populasi p : P 1 +P 2 = 64+28 = 78=0,78 2 2 P1 : Proporsi kejadian osteoporosis dengan tingkat pengetahuan baik 64=0,64 Rizka,2012 P2 : Proporsi kejadian osteoporosis dengan tingkat pengetahuan cukup 28=0.28Rizka,2012 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, didapatkan bahwa jumlah sampel yang diambil adalah 47 orang. Jadi, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan untuk pengambilan data penelitian adalah 47 orang dikalikan 2, dikarenakan menggunakan uji hipotesis dua proporsi sehingga jumlah sampel yang harus diambil adalah sebesar 94 orang. Namun, demi menghindari adanya missing, maka dilakukan pembulatan sehingga jumlah keseluruhan sampel menjadi 100 orang. d Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan proportional random sampling. Dimana sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau setiap kelas ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau kelas Arikunto,2006. Adapun jumlah sampel untuk masing-masing kelas dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono 2007. n= XN.N 1 Keterangan: n= Jumlah sampel yang diinginkan setiap kelas