Faktor yang mempengaruhi perilaku

penyakit, dan Anda bisa mencegahnya, bahkan dapat mengobatinya. Mungkin Anda beranggapan bahwa osteoporosis hanya masalah minum susu atau mengkonsumsi kalsium saja, lalu menjaga tubuh agar tidak terjatuh sampai menimbulkan patah tulang. Osteoporosis bukan hanya bisa menyebabkan fraktur tulang, tetapi juga dapat menimbulkan cacat tubuh, tinggi badan berkurang sampai belasan sentimeter, hingga penderitaan dan komplikasi yang bermacam-macam. Sebenarnya tulang keropos sudah ada di zaman Mesir kuno sekitar 2000 tahun sebelum Masehi. Pada pemeiksaan scan terhadap tulang mummy ternyata dijumpai patah tulang panggul dan kompresi di beberapa ruas tulang belakang Tandra, 2008. Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous,osteo artinya tulang, dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro- arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Tandra, 2008. Corwin 2008 menyatakan bahwa osteoporosis adalah penyakit tulang metabolik yang ditandai oleh penurunan densitas tulang yang parah sehingga mudah terjadi fraktur tulang. Rubenstein, dkk 2007 menyatakan bahwa Osteoporosis adalah hilangnya massa tulang dan bukan perubahan kandungannya. Keadaan ini ditandai oleh meningkatnya risiko fraktur akibat kerapuhan tulang. Definisi osteoporosis menurut WHO 2009 adalah densitas tulang 2,5 standar deviasi dibawah rata-rata bagi wanita dewasa kulit putih. Menurut National Institute of Health NIH 2001, Osteoporosis adalah kelainan kerangka, ditandai dengan kekuatan tulang yang mengkhawatirkan dan dipengaruhi oleh meningkatnya risiko patah tulang. Sedangkan kekuatan tulang merefleksikan gabungan dari dua faktor, yaitu densitas tulang dan kualitas tulang. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikro-arsitektur jaringan tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang, sehingga tulang mudah patah Supari, 2008.

2. Gejala Osteoporosis

Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. Jadi, seseorang dengan osteoporosis biasanya akan memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut: a Tinggi badan berkurang b Patah tulang Penipisan pada tulang, baik itu tulang vertebra ataupun tulang yang lainnya, dapat membuat tulang menjadi rapuh, ringan dan akan mudah patah. Hilangnya kekuatan dan kepadatan tulang akan menyebabkan