b Perilaku terbuka overt behaviour Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam atau praktik
practice yang dengan mudah diamati atau dilihat orang lain.
2. Faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku menurut Lawrence Green 1980 dalam Notoatmodjo 2003 adalah:
a Faktor Pendukung Predisposing Factors Faktor pendukung adalah faktor pemicu atau anteseden terhadap perilaku
yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku mencakup: pengetahuan, sikap masyarakat dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat,
tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. faktor-faktor ini terutama yang positif mempermudah terwujudnya perilaku maka
sering disebut faktor pemudah. b Faktor-faktor Pemungkin Enabling Factors
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, lingkungan fisik misalnya: air bersih, tempat
pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya. termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan
seperti puskesmas, rumah sakit dan lain-lain. Masyarakat memerulukan sarana dan prasarana yang menduku demi berperilaku sehat.
c Faktor Pendorong Reinforcing Factors
Faktor-faktor ini mencakup faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat toma, tokoh agama toga, sikap dan perilaku para petugas termasuk
petugas kesehatan, termasuk juga disini undang-undang, peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan
C. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang terhadap rangsangan yang berkaitan dengan sakit-penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan lingkungan Sunaryo, 2004. Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo 2003 adalah suatu respon seseorang organisme terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan.
1. Unsur-unsur dalam Perilaku Kesehatan
Menurut Maulana 2009 terdapat empat unsur dalam perilaku kesehatan, diantaranya yaitu:
a Perilaku terhadap sakit dan penyakit Perilaku terhadap sakit dan penyakit merupakan respons internal dan
eksternal seseorang dalam menanggapi rasa sakit dan penyakit, baik dalam bentuk respons tertutup sikap, pengetahuan maupun dalam bentuk
respons terbuka tindakan nyata. Perilaku terhadap sakit dan penyakit dapatdiklasifikasikan menurut tingkat pencegahan penyakit sebagai
berikut:
1 Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan Perilaku seseorang untuk memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh
masalah kesehatan. Sebagai contoh, melakukan jalan 1000 langkah dalam sehari demi mencegah osteoporosis, melakukan senam jantung sehat untuk
mencegah penyakit jantung koroner da lain sebagainya. 2 Perilaku pencegahan penyakit health prevention behaviour
Segala tindakan yang dilakukan seseorang agar dirinya terhindar dari penyakit, misalnya imunisasi pada balita, meminum susu demi menjaga
kesehatan tulang, dan lain sebagainya. 3 Perilaku pencegahan pengobatan health seeking behaviour
Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan, mulai dari mengobati sendiri
self-treatment sampai mencari bantuan ahli. Misalkan, individu pergi ke rumah sakit saat sakit, membeli obat di apotek dan lain-lainya
4 Perilaku pemulihan kesehatan health rehabilitation behaviour Pada proses ini, diusahakan agar sakit atau cacat yang diderita tidak
menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental, dan sosial. Sebagai contoh penderita
osteoporosis mengkonsumsi susu tinggi kalsium, penderita DM melakukan diet dengan mengurangi konsumsi makanan manis, dan melakukan kontrol
rutin selama seminggu.