aspek-aspek atau bagian-bagian dari variabel. Dari sub variabel yang ada, peneliti dapat menjabarkannya menjadi indikator.
1. Menyusun Butir-Butir Instrumen Pengumpulan Data
Sebelum mulai dengan merumuskan butir-butir pertanyaan atau butir-butir soal, terlebih dahulu peneliti membuat kisis-kisi final,
yaitu kisi-kisi yang lengkap dan sudah mengandung informasi mengenai jumlah dan nomor-nomor butir pertanyaan. Adapun tabel
kisi-kisi final penyusunan instrumen pengumpul data tersebut dapat terlihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 kisi-kisi final penyusunan instrumen pengumpul data
Variabel Penelitian
Sub Variabel Banyaknya
Butir Nomor Butir
Pengetahuan - Mengidentifikasi
tentang definisi
osteoporosis - Mengidentifikasi
pengetahuan mengenai
tanda- tanda
dan gejala
terkena osteoporosis - Mengidentifikasi
pengetahuan faktor- faktor yang berisiko
terkena osteoporosis
- Mengidentifikasi pengetahuan
mengenai sebab-
akibat osteoporosis - Mengidentifikasi
2
2
3
3
2 1,2
5,8
4,6,9
3,7,10
11,13
pengetahuan mengenai makanan
dan asupan
kandungan gizi yang baik untuk mencegah
osteoporosis
- Mengeidentifikasi pencegahan yang
dapat dilakukan 4
12,14,15,16
TOTAL 16
Perilaku - Mengidentifikasi
perilaku peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan
- Mengidentifikasi perilaku pencegahan
penyakit osteoporosis
- Mengidentifikasi perilaku pencegahan
dan pengobatan 4
3
3 1,2,13,7
4,5,9
14,6,3
Mengidentifikasi makanan
yang dikonsumsi
yang dapat
mencegah osteoporosis seperti
sayur-sayuran hijau. 3
10,11,8
TOTAL 13
2. Uji Coba Kuesioner
Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Namun, sebelum mengumpulkan data primer
ini, terlebih dahul peneliti melakukan uji uji validitas dan reliabilitas kuesioner terlebih dahulu. Adapun uji validitas dan reliabilitas ini
dilakukan pada 30 mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Singaprebangsa Karawang yang memiliki karakteristik mahasiswi
yang hampir sama dengan mahasiswi di Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang.
a Uji Validitas
Uji validitas dilakukan pada 30 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel. Dalam melakukan uji
validitas dapat dihitung dengan menggunakan software statistik. Dari hasil uji coba kuesioner mengenai pengetahuan pencegahan
osteoporosis terdapat dua pertanyaan yang tidak valid dari 16 pertanyaan dengan nilai t hitungt tabel yaitu pada nomor 14 dan 16.
Pertanyaan tersebut dilakukan perbaikan kalimat namun tidak merubah isi sedangkan untuk perilaku pencegahannya terdapat satu
pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 12.
b Uji reliabitas
Dalam menguji reliabilitas digunkaan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Apabila r
alpha cronbach
r tabel berarti reliabel dan apabila r
alpha cronbach
r tabel tidak reliabel. Hasil uji reliabitas menunjukan nilai reabilitas 0,374 sedangkan nilai
koefisien reabilitas yang baik adalah diatas 0,7. Pada hasil penelitian ini, didapatkan bahwa pertanyaan bagian B memiliki hasil koefisien
reliabilitas 0,715 sedangkan pertanyaan bagian C memiliki hasil koefisien 0,811.
E. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini, peneliti dibantu oleh rekan-rekan peneliti yang lainnya, baik itu rekan dari dalam institusi maupun dari
luar institusi.
1. Jenis Data
Data Primer
Data primer ini dapat diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden. Adapun kuesioner ini mencekup mengenai pertanyaan-
pertanyaan seputar osteoporosis baik itu pengetahuannya maupun perilaku responden dalam mencegah osteoporosis tersebut.
2. Pengukuran Data
a Pengetahuan mengenai pencegahan osteoporosis
Dalam memperoleh data mengenai tingkat pengetahuan pencegahan osteoporosis ini responden terlebih dahulu menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang tercantum pada kuesioner. Adapun pertanyaan- pertanyaan tersebut pengembangan dari skala guttman yang nantinya
akan menghasilkan jawaban benar dan salah. Dimana untuk jawaban salah diberi nilai 0 dan jawaban benar diberi nilai 1.
Kurang, bila jawaban benar 60 Sedang, bila jawaban benar 60-80
Baik, bila jawaban benar 80 Khomsan, 2000
b Pengukuran perilaku dalam pencegahan osteoporosis
1 Skala likert merupakan skala kuesioner yang tepat dalam mengukur perilaku responden dalam mencegah osteoporosis. setelah data
terkumpul, kemudian dilakukan penilaian dengan skor dimana setiap jawaban dari pertanyaan diberi bobot 3 jika menjawab selalu, 2 jika
menjawab sering, 1 jika menjawab kadang-kadang, 0 jika menjawab tidak pernah untuk jenis pertanyaan positif. Sebaliknya untuk jenis
pertanyaan negatif penilaian dengan skor 0 jika menjawab selalu, 1 jika menjawab sering, 2 jika menjawab kadang-kadang, dan 3 jika
menjawab tidak pernah. 2 Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor
jawaban dengan skor yang diharapkan tertinggi kemudian dikalikan 100 dan hasilnya berupa prosentase dengan rumus yang digunakan
sebagai berikut Arikunto 1998 dalam Rizka 2010:
Keterangan : N= prosentase hasil
Sm=Skor tertinggi Sp= skor yang didapat
Kemudian hasil peengukuran perilaku dikelompokkan dengan mengklasifikasikan menjadi 3 kategori jenjang ordinal yaitu:
N=SpSmx100