Unsur-unsur dalam Perilaku Kesehatan

Definisi osteoporosis menurut WHO 2009 adalah densitas tulang 2,5 standar deviasi dibawah rata-rata bagi wanita dewasa kulit putih. Menurut National Institute of Health NIH 2001, Osteoporosis adalah kelainan kerangka, ditandai dengan kekuatan tulang yang mengkhawatirkan dan dipengaruhi oleh meningkatnya risiko patah tulang. Sedangkan kekuatan tulang merefleksikan gabungan dari dua faktor, yaitu densitas tulang dan kualitas tulang. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikro-arsitektur jaringan tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang, sehingga tulang mudah patah Supari, 2008.

2. Gejala Osteoporosis

Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala, bahkan sampai puluhan tahun tanpa keluhan. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. Jadi, seseorang dengan osteoporosis biasanya akan memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut: a Tinggi badan berkurang b Patah tulang Penipisan pada tulang, baik itu tulang vertebra ataupun tulang yang lainnya, dapat membuat tulang menjadi rapuh, ringan dan akan mudah patah. Hilangnya kekuatan dan kepadatan tulang akan menyebabkan tulang bisa hancur sehingga akan terasa sakit dan tinggi punggung pun akan berkurang. Patah tulang ini sering terjadi pada pergelangan, tulang belakang, dan pinggul. Patah tulang pergelangan yang disebut juga patah tulang Colles, paling sering terjadi pada wanita usia 50-70 tahun Compston, 2002. Patah tulang belakang bisa disebabkan karena terjatuh, namun tidak semua rasa sakit pada punggung tersebut disebabkan karena patah tulang belakang, bisa juga disebabkan karena sebab lainnya seperti artritis patah tulang belakang ini tidak menyebabkan siatika sakit pada punggung yang menyebar ke tungkai Compston, 2002. Patah tulang pinggul terjadi pada bagian atas tulang paha, rata-rata penderita berusia 80 tahun Compston, 2002. c Makin Pendek Tinggi manusia akan mencapai puncaknya pada usia sekitar 18 tahun, artinya Anda akan tetap pada tinggi itu dan tidak akan bertambah tinggi lagi. Penyebab penurunan tinggi badan height loss ini adalah fraktur tulang belakang vertebra yang umumnya tanpa keluhan, tetapi tubuh semakin pendek dan bungkuk. Bila terdapat penurunan tinggi badn sebanyak dua senti dalam tiga tahun terakhir, itu menandakan adanya fraktur tulang belakang yang baru Tandra,2009. d Tubuh Membungkuk Tubuh yang membungkuk kiposis atau dorsal kyphosis atau dowager’s hump, biasanya terjadi akibat kerusakan beberapa ruas tulang belakang dari daerah dada thoracaldan pinggang lumbal. Osteoporosis pada tulang belakang ini menimbulkan fraktur kompresi atau kolaps tulang dan menyebabkan badan membungkuk ke depan. Kiposis yang berat bisa mengakibatkan gangguan pergerakan otot pernapasan. Anda bisa merasakan sesak napas, kadang bahkan timbul komplikasi pada paru-paru Tandra, 2008.

3. Faktor Resiko Osteoporosis

Faktor risiko osteoporosis digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu risiko yang tidak dapat dikendalikan dan risiko yang dapat dikendalikan. Risiko yang tidak dapat dikendalikan terdiri dari jenis kelamin, umur, ras, riwayat, keluarga, tipe tubuh, dan menopause. Adapun faktor risiko yang dapat dikendalikan yaitu gaya hidup sehat, kurang aktivitas fisik, pengaturan makan atau pola konsumsi, kebiasaan merokok, dan minum-minuman beralkohol. a Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan data statistik, faktor risiko risiko di bawah ini dikatakan tidak dapat dikendalikan. 1 Jenis Kelamin Wanita mempunyai risiko terkena osteoporosis lebih besar daripada pria. Sekitar 80 diantara pederita osteoporosis adalah wanita. Secara umum, wanita menderita osteoporosis empat kali lebih banyak daripada pria. Satu dari tiga wanita memiliki kecendrungan untuk menderita osteoporosis. Adapun kejadian osteoporosis pada pria lebih kecil yaitu satu dari tujuh pria. Hal ini terjadi antara lain karena massa tulang wanita 4