pengetahuan dengan perilaku osteoporosis dengan kekuatan korelasi yang lemah. Hal ini sejalan dengan penelitian yangn dilakukan oleh Rizka 2012,
dimana terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan osteoporosis.
4. Gambaran Perilaku Pencegahan Osteoporosis Berdasarkan Item
Pernyataan
Perilaku dapat dilihat melalui berbagai aspek, yakni aspek biologis, psikologis maupun sosio-psikologis. Berdasarkan aspek biologis perilaku
merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Skinner 1938 dalam Notoatmodjo 2010 perilaku
merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar.
Perilaku kesehatan adalah respons seseorang terhadap terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi sehat-sakit. Perilaku pencegahan osteoporosis merupakan salah satu bentuk perilaku kesehatan. Penelitian yang telah
dilakukan menunjukan bahwa responden telah dapat melakukan pencegahan osteoporosis dengan cukup baik.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku berjalan 1000 langkah setiap hari menyebutkan bahwa sebagian besar 52 responden dapat
melakukan perilaku pencegahan osteoporosis dengan baik. Hal ini dikarenakan masih banyak reponden yang jika berpergian dengan
menggunakan kendaraan. Penelitian lainnya yang membahas tentang perilaku berjalan adalah penelitian Larkey, dkk 2003 yang menyatakan bahwa hanya
9 responden yang rutin melakukan olahraga dengan berjalan kaki. Kedua hasil penelitian tersebut dapat menunjukan bahwa masih banyak individu
yang kurang memperhatikan pentingnya olahraga dengan berkalan kaki. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai perilaku terpaparnya sinar
matahari pada pagi hari jam 7-9 menyebutkan bahwa perilaku pencegahan responden dengan terpaparnya sinar matahari tergolong dalam kategori
kurang baik 50. Penelitian lain yang membahas mengenai perilaku paparan sinar matahari yang dapat mencegah osteoporosis yakni dilakukan
oleh Larkey, dkk 2003 yang menyebutkan 46 responden yang melakukan perilaku terpapar sinar matahari sebagai pencegahan osteoporosis.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian pada tabel 5.11 mengenai perilaku pemeriksaan densitas tulang menyebutkan bahwa sebagian besar
46 responden kurang dapat melakukan perilaku pencegahan osteoporosis sedangkan hasil penelitian mengenai perilaku meminum-minuman keras
menyebutkan bahwa sebagian besar 99 responden dapat melakukan perilaku pencegahan osteoporosis dengan baik. Hal ini telah menunjukan
bahwa masyarakat peduli akan kesehatan tubuhnya terutama pada tulang. Penelitian lainnya yang membahas mengenai perilaku konsumsi alkohol
dilakukan oleh Chang et al 2011, dimana dalam penelitiannya terdapat 96 responden tidak mengkonsumsi alkohol. Penelitan-penelitian tersebut
menunjukan bahwa masyarakat sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari konsumsi alkohol terhadap pertumbuhan tulang.
Rokok memiliki banyak dampak negatif termasuk dampak pada tulang. Hasil penelitian mengenai perilaku merokok menyebutkan bahwa sebagian