C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah pada adanya perbedaan akhlak antara siswa yang tinggal di lingkungan
keluarga dengan siswa yang tinggal di lingkungan pesantren, dengan deskripsi sebagai berikut:
a. Akhlak yang dimaksud adalah akhlak siswa yang meliputi akhlak
terhadap Allah SWT., akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.
b. Siswa yang tinggal di lingkungan keluarga adalah siswa MTs. Al-
Hidayah yang tinggal bersama orang tuanya, dan bukan di pesantren. c.
Siswa yang tinggal di lingkungan pesantren adalah siswa MTs. Al- Hidayah yang tinggal serta melakukan aktifitas di pesantren dan jauh
dari orang tua.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah akhlak siswa MTs. Al-Hidayah yang tinggal di
lingkungan keluarga? b.
Bagaimanakah akhlak siswa MTs. Al-Hidayah yang tinggal di lingkungan pesantren?
c. Adakah perbedaan akhlak siswa MTs. Al-Hidayah antara siswa yang
tinggal di lingkungan keluarga dengan siswa yang tinggal di lingkungan pesantren?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui akhlak siswa MTs. Al-Hidayah yang tinggal di
lingkungan keluarga. b.
Untuk mengetahui akhlak siswa MTs. Al-Hidayah yang tinggal di lingkungan pesantren.
c. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan akhlak siswa MTs. Al-
Hidayah antara siswa yang tinggal di lingkungan keluarga dengan siswa yang tinggal di lingkungan pesantren.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: a.
Kegunaan Teoritis; yaitu sebagai sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pendidikan agama Islam, serta sebagai bahan
kajian bagi penelitian selanjutnya. b.
Kegunaan Praktis; yaitu sebagai bahan renungan dan pelajaran bagi para orang tua untuk mendidik dengan baik akhlak anaknya. Dan
sebagai masukan bagi lingkungan pesantren untuk lebih menghidupkan suasana akhlak yang islami.
8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Akhlak di Lingkungan Keluarga
a. Pengertian Akhlak
Secara bahasa, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu akhlaq ٌ اْخأ yang merupakan bentuk jama’ dari kata khuluq ٌ لخ yang
berarti perangai, akhlak,
1
tabiat, budi pekerti.
2
Kata akhlaq, jika diuraikan secara bahasa berasal dari rangkaian huruf-huruf kha-la-qa
خ - - , jika digabung khalaqa berarti menciptakan. Kata ini memiliki keterkaitan dengan kata al-Khaliq yaitu Allah SWT. dan kata
makhluk, yaitu seluruh alam yang Allah ciptakan. Sehingga kata akhlak tidak bisa dipisahkan dengan al-Khaliq Allah dan makhluk.
Akhlak berarti sebuah per ilaku yang muatannya “menghubungkan”
antara hamba dengan Allah swt. sang Khaliq.
3
1
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah, 2010, h. 120.
2
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 2002, Cet. ke-25, h. 364.
3
Wahid Ahmadi, Risalah Akhlak; Panduan Perilaku Muslim Modern, Solo: Era Intermedia, 2004, Cet. ke-1, h. 13.