8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Akhlak di Lingkungan Keluarga
a. Pengertian Akhlak
Secara bahasa, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu akhlaq ٌ اْخأ yang merupakan bentuk jama’ dari kata khuluq ٌ لخ yang
berarti perangai, akhlak,
1
tabiat, budi pekerti.
2
Kata akhlaq, jika diuraikan secara bahasa berasal dari rangkaian huruf-huruf kha-la-qa
خ - - , jika digabung khalaqa berarti menciptakan. Kata ini memiliki keterkaitan dengan kata al-Khaliq yaitu Allah SWT. dan kata
makhluk, yaitu seluruh alam yang Allah ciptakan. Sehingga kata akhlak tidak bisa dipisahkan dengan al-Khaliq Allah dan makhluk.
Akhlak berarti sebuah per ilaku yang muatannya “menghubungkan”
antara hamba dengan Allah swt. sang Khaliq.
3
1
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah, 2010, h. 120.
2
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 2002, Cet. ke-25, h. 364.
3
Wahid Ahmadi, Risalah Akhlak; Panduan Perilaku Muslim Modern, Solo: Era Intermedia, 2004, Cet. ke-1, h. 13.
Sedangkan secara istilah, Imam Al-Gh azali di dalam kitab Ihya’
Ulumuddin menjelaskan bahwa akhlak ialah: ٌ ْنعٌ خس رٌسْ َنل ٌىفٌ ْيهٌ ْنعٌ ر عٌ لخْل
ٌ ج حٌرْيغٌ ْنمٌرسيٌ ٌ لْ سبٌ عْف ْْ ٌردصت ٌَي رٌ ٌرْ فٌىلإ
4
ٌ Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Ibn Miskawaih di dalam kitab Tahdzib al-Akhlaq mendefinisikan akhlak karakter sebagai suatu keadaan jiwa yang mana keadaan ini
menyebabkan jiwa bertindak tanpa dipikir atau dipertimbangkan secara mendalam.
5
Lebih lanjut Ibn Miskawaih menjelaskan, keadaan tersebut ada dua jenis. Pertama, alamiah dan bertolak dari watak. Seperti pada
orang yang mudah sekali marah karena hal yang paling kecil, atau takut menghadapi insiden yang paling sepele. Kedua, tercipta melalui
kebiasaan dan latihan. Pada mulanya keadaan ini terjadi karena diperimbangkan dan dipikirkan, namun kemudian, melalui praktik
terus menerus, menjadi karakter akhlak.
6
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlak ialah suatu sifat atau keadaan jiwa yang
menimbulkan perbuatan atau tindakan yang tanpa didahulukan dengan proses berpikir dan dilakukan dengan mudahnya.
b. Ruang Lingkup Akhlak