Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Akhlak Pengertian Lingkungan

 ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌ  ٌٌٌ ٌ Barang siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga. QS. al- Mu’min: 40 14 Ayat di atas menerangkan bahwa siapa saja yang mengerjakan perbuatan yang tercela akan diberi balasan yang sebanding dengan kejahatan yang diperbuat. Sedangkan sebaliknya, orang yang melakukan perbuatan terpuji baik dia itu laki-laki maupun perempuan dimasukkan kedalam surga oleh Allah swt. serta diberi rezeki yang tiada terhingga di dalam surga itu.

d. Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Akhlak

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan akhlak pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang sudah amat populer. Pertama, aliran Nativisme. Kedua, aliran Empirisme, dan ketiga, aliran konvergensi. 15 Menurut aliran nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik. 16 14 Kementerian Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya…, h. 677. 15 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf …, h. 166. 16 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf …, h. 167. Selanjutnya menurut aliran empirisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Apabila pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Demikian jika sebaliknya. Aliran ini tampak lebih begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran. 17 Sedangkan aliran konvergensi berpendapat bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar atau eksternal yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Fithrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada di dalam diri manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode. Nampaknya aliran inilah yang sesuai dengan ajaran Islam. 18

e. Pengertian Lingkungan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lingkungan diartikan sebagai semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. 19 Dengan demikian segala sesuatu yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan serta tingkah laku manusia atau hewan baik yang bersifat psikis maupun fisik disebut dengan lingkungan. Sartain, seorang ahli psikologi Amerika, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan environment meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali 17 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf …, h. 167. 18 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf …, h. 167-168. 19 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. ke-1, h. 526. gen-gen. bahkan, gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan to provide environment bagi gen yang lain. 20 Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitardi sekeliling anak didik. Lingkungan ada yang membagi menurut wujudnya dan ada pula yang membagi dan menggolongkannya ke dalam lingkungan pendidikan. 21 Menurut wujudnya, lingkungan ini dibagi menjadi empat bagian: 22 1 Lingkungan berwujud manusia seperti orang tua atau keluarga, teman bermain, teman sekolah dan lain-lain. 2 Lingkungan kesenian berupa macam-macam pertunjukan seperti gambar hidup, wayang ketoprak, sandiwara, dan lain-lain pertunjukan seperti yang ditayangkan di TV. 3 Lingkungan berwujud kesusastraan, seperti bermacam-macam tulisan, atau bacaan yang ada di koran, majalah dan buku-buku bacaan lainnya. 4 Lingkungan berwujud tempatdaerah di mana anak tinggal, dan lain-lain. Ada pula sementara pendidik yang membagi lingkungan alam sekitar menjadi empat bagian, yaitu: 23 1 Lingkungan fisiktempat, seperti keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam. 2 Lingkungan budaya, yaitu warisan budaya tertentu seperti bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan. 3 Lingkungan sosialmasyarakat kelompok hidup bersama seperti keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan. 4 Lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan sekitar yang sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan seperti pakaian, 20 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. ke-18, h. 72. 21 H. M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. ke-1, h. 19. 22 H. M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan …, h. 19. 23 H. M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan …, h. 20. keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dan lain sebagainya. Ki Hajar Dewantara membagi faktor lingkungan menjadi tiga bagian yang terkenal dengan istilah “Tri Pusat Pendidikan”, yaitu tiga pusat lingkungan pendidikan, yaitu; 1. Lingkungan Keluarga; 2. Lingkungan Sekolah; 3. Lingkungan Masyarakat atau Organisasi Pemuda: 24 Sedangkan Sartain membagi lingkungan menjadi tiga bagian, yaitu; 1. Lingkungan alam atau luar external or physical environment, yaitu segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim dan hewan; 2 Lingkungan dalam internal environment, yaitu segala sesuatu yang telah termasuk ke dalam diri kita, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik kita; 3. Lingkungan sosial social environment, yaitu semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. 25

f. Pengertian Keluarga

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT KECERDASAN EMOSI DITINJAU DARI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL REMAJA (ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DAN REMAJA YANG TIDAK TINGGAL DI PONDOK PESANTREN)

0 7 2

STUDI KOMPARASI TENTANG KETERAMPILAN MELAWAT DENGAN TONGKAT ANTARA SISWA TUNANETRA YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN YANG TINGGAL DI ASRAMA DI MTs YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 5 189

PERBEDAAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DAN YANG TINGGAL DIRUMAH.

0 1 84

PERBEDAAN TINGKAT KEMANDIRIAN SISWA MAN MOJOKERTO DITINJAU DARI LINGKUNGAN YANG TINGGAL DI ASRAMA SEKOLAH DENGAN YANG TINGGAL DI PESANTREN.

0 0 93

PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : Perbedaan Kecemasan antara Istri Anggota Polisi Yang Tinggal di Kesatrian dengan Yang Tinggal di Rumah Sendiri

1 1 41

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL DI LUAR PONDOK PESANTREN PADA SISWA KELAS VIII MTs SWASTA NURUL ULUM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TA. 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL DI LUAR PONDOK PESANTREN PADA SISWA KELAS VIII MTs SWASTA NURUL ULUM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRING

0 1 13

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian - PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL DI LUAR PONDOK PESANTREN PADA SISWA KELAS VIII MTs SWASTA NURUL

0 0 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MTs Swasta Nurul Ulum 1. Kedudukan - PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK ANTARA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL DI LUAR PONDOK PESANTREN PADA SISWA KELAS VIII MTs SWASTA NURUL U

0 0 21

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANTARA SISWA TK YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DAN YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN SKRIPSI

0 0 15