Unsur Kredit Pengelompokkan Kredit

kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak kredituratau pemberi pinjaman atas dasar kepercayaan kepada pihak lain nasabah atau pengutangborrower dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. UU No.101998 pasal 1 ayat 11 tentang perbankan menyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga Abdullah, 2003: 84.

1. Unsur Kredit

Menurut Untung 2005:3 setiap kredit mengandung unsur: a. Kepercayaan, dimana si pemberi kredit yakin bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. b. Tenggang waktu, yaitu waktu yang akan memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur waktu ini terkandung pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang. c. Degree of risk, yaitu risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima di kemudian hari. Semakin panjang jangka waktu kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat risikonya, sehingga terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang Universitas Sumatera Utara menyebabkan timbulnya unsur risiko, sehingga dibutuhkan jaminan dalam pemberian kredit. d. Prestasi atau objek kredit, diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang atau jasa. Gambar: 2.1 Unsur Kredit Sumber: Untung 2005:2

2. Pengelompokkan Kredit

a Jenis Kredit Berdasarkan Kolektibiltas Kelancaran Kredit Kolektibilitas kredit berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia 72PBI2005 masing-masing pasal 12 ayat 3 tentang penilaian kualitas aktiva produktif, dibagi menjadi Lancar, Dalam perhatian khusus, Kurang lancar, Diragukan, dan Macet. Sementara Tangkilisan 2003:52, menambahkan penjelasan mengenai penggolongan kolektibilitas kredit, sebagai berikut: 1. Kredit Lancar, yaitu kredit yang pembayarannya lancartepat waktu, artinya segala kewajiban bunga dan angsuran utang pokok diselesaikan oleh nasabah secara baik. Kepercayaan Waktu Resiko Prestasi Unsur Kredit Universitas Sumatera Utara 2. Dalam Perhatian Khusus, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok atau bunga sampai dengan 90 hari. 3. Kurang Lancar, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai 180 hari. 4. Diragukan, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari. 5. Macet, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari. b Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaan Sementara menurut Sri 2001:73, menambahkan penjelasan mengenai klasifikasi bentuk-bentuk kredit berdasarkan tujuan penggunaannya, terdiri dari: 1. Kredit Modal Kerja KMK KMK adalah kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasional perusahaan. Sebagai contoh, kredit untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. 2. Kredit Investasi KI Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Ciri-ciri kredit investasi, adalah: a. Untuk pengadaan barang-barang modal b. Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah c. Berjangka waktu menengah dan panjang. Universitas Sumatera Utara 3. Kredit Konsumsi Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan usaha debitur. Penggunaan kredit ini misalnya untuk pembelian mobil, rumah, dan barang-barang konsumsi yang lain.

3. Prinsip Analisis Kredit