Prinsip Analisis Kredit Prinsip Pemberian Kredit

3. Kredit Konsumsi Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan usaha debitur. Penggunaan kredit ini misalnya untuk pembelian mobil, rumah, dan barang-barang konsumsi yang lain.

3. Prinsip Analisis Kredit

Abdullah 2003:92 memaparkan prinsip analisis kredit dikenal dengan konsep 5C, yaitu: a. Character watak Penilaian watak atau kepribadian calon debitur dimaksudkan untuk mengetahui kejujuran dan itikad baik calon debitur untuk melunasi atau mengembalikan pinjamannya, sehingga tidak menyulitkan bank di kemudian hari. b. Capacity kapasitas Bank harus memastikan bahwa calon debitur mampu melunasi atau membayar kreditnya dilihat dari pengalaman usahanya, kemampuan manajerialnya, dan pendidikannya. c. Capital modal Menganalisis aspek permodalan dilakukan guna memastikan bahwa calon debitur mempunyai modal yang cukup dalam menunjang pembiayaan proyek atau usaha calon debitur yang bersangkutan. d. Collateral jaminan Jaminan digunakan untuk menutup risiko kredit macet, bank harus memastikan agunan yang diserahkan calon debitur cukup berkualitas dan memiliki surat-surat yang lengkap. Universitas Sumatera Utara e. Condition of Economy kondisi perekonomian Mempelajari dan menganalisis apakah keadaan perekonomian bersifat menunjang atau menghambat usaha debitur, yang dapat berpengaruh bagi kelancaran kredit yang diberikan.

4. Prinsip Pemberian Kredit

Bank dalam memberikan kredit, selain menerapkan prinsip 5C juga menerapkan apa yang dinamakan 7P yaitu: a. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadian atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Prinsip personality hampir sama dengan prinsip character dari 5C. b. Party, yaitu menggolongkan nasabah ke golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. Kredit untuk pengusaha lemah berbeda dengan kredit dengan pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga, dan persyaratan lainnya. c. Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. d. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. e. Payment, merupakan ukuran bagaimana nasabah membayar kreditnya dan mencari tahu dari sumber penghasilan debitur. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya. Universitas Sumatera Utara f. Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam menghasilkan laba. Profitability ini diukur dari waktu ke waktu apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank. g. Protection, tujuannya adalah menjaga agar kredit yang diberikan bank dapat memperoleh perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi.

5. Aspek-aspek Analisis Kredit