Latar Belakang Analisis Sistem Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Risiko Gagal Bayar (Default Risk) Debitur Pada PT. BPR Mitradana Madani Medan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan perekonomian suatu negara tidak pernah terlepas dari lalu lintas pembayaran uang, dimana industri perbankan memegang peranan yang sangat strategis sehingga dapat dikatakan sebagai pusat dari keperluan orang dan segenap lapisan masyarakat dalam kegiatan perekonomian terkait dengan perbankan. Bank Perkreditan Rakyat telah banyak didirikan di beberapa daerah, seperti di ibukota propinsi, kotamadya, kabupaten bahkan di pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam aktivitasnya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sesuai dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998. Hal ini berarti bahwa kegiatan BPR jauh lebih sempit bila dibandingkan kegiatan bank pada umumnya. Menurut Martono 2002:35 Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang fungsinya menerima simpanan dalam bentuk uang dan memberikan kredit jangka pendek untuk masyarakat pedesaan. PT. BPR Mitradana Madani merupakan salah satu Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Medan yang memiliki badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas PT. Sebagai Bank Perkreditan Rakyat, PT. BPR Mitradana Madani memiliki fungsi kegiatan seperti halnya bank-bank umum yang melakukan kegiatan pemberian kredit atau pinjaman kepada nasabah. Salah satu produk yang ditawarkan PT. BPR Mitradana Madani adalah Kredit Modal Kerja KMK. Kredit Modal Kerja adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak kreditor atau pemberi pinjaman atas dasar kepercayaan kepada pihak lain nasabah atau penghutangborrowed, dimana penggunaannya untuk keperluan peningkatan produksi dalam operasional Universitas Sumatera Utara perusahaan, dengan janji pembayaran dan penerimaan kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Tabel 1.1 Daftar Kolektibilitas Kredit Modal Kerja KMK PT. BPR MITRADANA MADANI Tahun 2006 Sampai Dengan Tahun 2010 dalam ribuan Kolektibilitas Kredit 2006 2007 2008 2009 2010 Rp Rp Rp Rp Rp 1 Lancar 1,211,973 3,302,850 47,098,594 851,386,898 183,431,279 2 Perhatian Khusus 2,955,011 6,953,222 13,840,392 51,386,898 84,551,935 Jumlah Kredit Lancar 4,166,984 10,256,072 60,938,986 902,773,796 267,983,214 3 Kurang lancar 7,211,375 3,749,762 142,406,692 54,281,431 73,421,363 4 Diragukan 38,911,471 28,776,894 81,137,995 28,843,445 93,215,995 5 Macet 94,709,326 10,032,857 374,363,663 18,243,781 24,981,776 Jumlah Kredit Bermasalah 140,832,172 42,559,513 597,908,350 101,368,657 191,619,134 Total 144,999,156 52,815,585 658,847,336 1,004,142,453 459,602,348 Sumber: PT. BPR Mitradana Madani Medan, 2010 Data Diolah Tabel 1.1 menjelaskan mengenai penggunaan Kredit Modal Kerja para debitur mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 kumulatif pada triwulan pertama. Pada tahun 2006 penggolongan jumlah kredit lancar sebesar 2,87; pada tahun 2007 sebesar 19,42; pada tahun 2008 sebesar 9,25; pada tahun 2009 sebesar 89,90 dan pada tahun 2010 sebesar 58,31. Sementara jumlah kredit bermasalah pada tahun 2006 sebesar 97,13; pada tahun 2007 sebesar 80,58; pada tahun 2008 sebesar 90,75; pada tahun 2009 sebesar 10,10 dan pada tahun 2010 sebesar 41,69. Daftar kolektibiltas Kredit Modal Kerja pada PT. BPR Mitradana Madani dapat juga dilihat pada Gambar 1.1. Universitas Sumatera Utara Daftar Kolektibilitas KMK Pada PT. BPR Mitradana Madani dalam ribuan 200,000,000 400,000,000 600,000,000 800,000,000 1,000,000,000 1,200,000,000 Jumlah Kredit Lancar 4,166,984 10,256,072 60,938,986 902,773,796 267,983,214 Jumlah Kredit Bermasalah 140,832,172 42,559,513 597,908,350 101,368,657 191,619,134 Total 144,999,156 52,815,585 658,847,336 1,004,142,453 459,602,348 Rp Rp Rp Rp Rp 2006 2007 2008 2009 2010 Gambar : 1.1 Daftar Kolektibilitas KMK Pada PT. BPR Mitradana Madani Sumber : PT. BPR Mitradana Madani Medan, 2010 Data Diolah Gambar 1.1 menjelaskan bahwa kolektibitas kredit lancar paling besar terdapat pada tahun 2009 yaitu sebesar 902.773.796 dalam ribuan rupiah atau sebesar 89,90. Kredit bermasalah terlihat lebih besar di tahun 2008 yaitu sebesar 597.908.350 dalam ribuan rupiah atau sebesar 90.7, namun tingkat persentasenya lebih besar di tahun 2006 yaitu sebesar 97,13. Peraturan Bank Indonesia Nomor 72PBI2007 pasal 12 ayat 3, menjelaskan bahwa kredit bermasalah dikatakan baik dengan syarat maksimal 5 dari total kredit kredit bermasalah ≤ 5 d an k redit lancar dikatakan baik dengan syarat minimal 95 dari total kredit kredit lancar ≥ 95 dari total kredit. Kesimpulannya kredit bermasalah yang terjadi pada PT. BPR Mitradana Madani mencapai ≥ 5 dari total kredit ketika selama lima t ahun terakhir, yaitu tahun 2006 sampai dengan 2010, dan pada kondisi ini kredit lancar tidak dapat dikatakan baik karena tidak mencapai syarat minimal 95. Debitur dinyatakan gagal Universitas Sumatera Utara bayar apabila debitur berada pada posisi kolektibilitas kurang lancar; diragukan; dan macet Tangkilisan, 2003:55. Kredit berkembang menjadi bermasalah default risk dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Rivai, 2006:478 kredit berkembang menjadi bermasalah dapat disebabkan oleh berbagai hal yang berasal dari pihak bank, nasabah dan kondisi eksternal environment. Kredit Modal Kerja diberikan oleh pihak PT. BPR Mitradana Madani kepada calon kreditur terlebih dahulu dengan melakukan perjanjian pendahuluan yang berupa perjanjian kredit, seperti yang tertuang dalam KUH Perdata pasal 1754. Pengikatan kredit dilakukan dengan akta dibawah tangan ataupun dihadapan notaril dengan pemberian kredit maksimal sejumlah Rp 250.000.000,00. Jaminan atas kredit yang dimohonkan oleh kreditur pun tidak boleh kurang dari 80 dari pinjaman yang akan direalisasikan. Kunjungan on the spot pada calon debitur dilakukan pihak bank sebagai tahapan sebelum kredit yang dimohokan dapat terealisasi. Berdasarkan fenomena ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Analisis Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Resiko Gagal Bayar Default Risk Debitur Pada PT. BPR Mitradana Madani Medan”.

B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah faktor-faktor