Debitur Analisis Data Subjek V

o. Debitur

Kreditur Nasabah tidak atau kurang pengalaman dalam mengelola usaha Kurang tajam dalam menganalisis maksud dan tujuan penggunaan kredit Kondisi perekonomian debitur yang tidak baik, dimana terjadi penurunan harga dipasar, dan pengaruh perekonomian nasional Nasabah kurang memberikan waktu dalam pembayaran ke bank Kurang mahir dalam menganalisis laporan keuangan calon nasabah Bencana alam yang terjadi pada debitur, sepeti sakit atau meninggal dunia Nasabah tidak kompeten dalam mengelola keuangan, modal usaha terpakai untuk kebutuhan keluarga Terlalu agresif mengejar target penjualan Perubahan-perubahan peraturan yang dilakukan pihak PT. BPR Mitradana Madani, dimana pernah memberikan kredit bebas agunan dan jaminan yang tidak memiliki nilai nominal Nasabah tidak jujur dalam memberikan laporan keuangan pada pihak bank Pemberian kelonggaran syarat-syarat yang terlalu banyak, adanya kredit tanpa agunan Kurangnya komunikasi antara nasabah dengan pihak bank Sikap memudahkan dari pejabat bank Account Officer, adanya hubungan kekerabatan dengan salah satu karyawan bank Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit, monitoring yang masih dilakukan secara manual Lemahnya sistem informasi kredit, job description yang dilakukan ganda oleh para petugas pihak bank Keyakinan yang berlebihan, tidak perlu dilakukan on the spot ke lokasi usaha atau tempat tinggal debitur Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Adapun gejala dini dari risiko gagal bayar default risk debitur dapat dideteksi dari kondisi atau keadaan dari PT. BPR Mitradana Madani Medan, yaitu: Tabel 4.10 Gejala Dini Risiko Gagal Bayar Default Risk Debitur Pada PT. BPR Mitradana Madani Medan Keterangan Universitas Sumatera Utara o. . . . . . Adanya tunggakan Adanya pengajuan perpanjangan kredit, dengan cara: a. Reschedulling Penjadwalan Ulang b. Reconditioning Pembebasan Bunga Kredit c. Restructuring Penataan Kembali d. Combination e. Likuidasi Jaminan Rasio kenaikan kolektibilitas kredit yang tinggi Hubungan dengan pihak nasabah yang semakin renggang Adanya job description ganda dari petugas PT. BPR Mitradana Madani Medan. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Langkah yang tepat seharusnya dilakukan oleh PT. BPR Mitradana Madani Medan sebelum terjadinya risiko gagal bayar default risk debitur yaitu dengan melaksanakan dan menerapkan prinsip analisis kelayakan dan penilaian pemberian kredit, konsep 5C dan 7P. Konsep 5 C terdiri dari: 1. Character atau watak dari calon nasabah yang akan melakukan pinjaman kredit, sehingga tidak menyulitkan pihak PT. BPR Mitradana Madani Medan di kemudian hari. 2. Capacity atau kemampuan calon nasabah dalam melunasi atau membayar kredit yang dilihat dari pengalaman dalam mengelola usahanya. 3. Capital atau modal usaha calon nasabah harus diketahui oleh pihak kreditur, misalnya besar modal yang tertanam pada usahanya dan jumlah yang berasal dari Universitas Sumatera Utara pihak lain, agar tanggungjawab calon nasabah terhadap kredit yang diberikan oleh pihak PT. BPR Mitradana Madani Medan dapat dilakukan secara proporsional. 4. Collateral atau jaminan yang diagunankan harus memiliki nilai nominal, misalnya jaminan yang diagunankan memiliki nilai 80 dari plafon atau jumlah kredit yang diberikan oleh pihak PT. BPR Mitradana Madani Medan. 5. Condition of Economic atau kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi kelancaran kredit yang akan diberikan sebaiknya perlu diperhatikan. Sementara konsep 7P yaitu: 1. Personality atau kepribadian calon nasabah seperti riwayat hidup, sikap, emosi, dan tindakan dalam menghadapi suatu masalah serta hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadiaan calon debitur. 2. Party atau pengklasifikasian calon nasabah berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya sehingga calon debitur dapat digolongkan ke dalam kelompok tertentu dan akan mendapat fasilitas yang berbeda, misalnya pemberian biaya provisi, bunga pinjaman, jumlah kredit atau plafon yang akan diberikan, materai, nilai asuransi, dan biaya administrasi lainnya. 3. Purpose atau tujuan calon debitur dalam mengambil kredit yang akan dilakukannya ke PT. BPR Mitradana Madani Medan, misalnya untuk pengunaan konsumtif, modal kerja atau investasi. 4. Prospec, perkembangan usaha calon debitur dimasa lalu dan perkiraan di masa mendatang sebaiknya perlu diketahui, terutama mengenai laporan keuangan usaha calon debitur, misalnya laporan laba rugi. 5. Payment atau kemampuan pengembalian pinjaman calon debitur dari waktu dan jumlah yang dinilai dari kelancaran penjualan, pendapatan maupun sumber lain perolehan penghasilan. Universitas Sumatera Utara 6. Profitability atau profitabilitas usaha debitur yang diukur dari waktu kewaktu, meningkat atau malah mengalami penurunan. 7. Protection atau perlindungan yang berupa jaminan barang atau asuransi jiwa. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan