Combination. Rencana penyelesaian kredit ini akan direalisasikan setelah menunggu hasil rapat Komite.
3. Analisis Data Subjek III
a. Gambaran Umum:
Tabel 4.6 Gambaran Umum Subjek III
Nasabah PT. BPR Mitradana Madani Medan
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
b. Data Observasi:
Observasi yang dilakukan dengan menemui debitur secara langung dengan nama inisial ”DMH”. Bidang usaha yang dilakukan adalah pedagang
kelontong atau ”kedai sampah”. Lokasi usaha sama dengan alamat rumah
Dimensi Deskripsi Subjek
Nama Inisial “DMH”
Jenis Kelamin Perempuan
Pendidikan Terakhir Guru
Jumlah Tanggungan 4 Orang
Alamat Jl. Jambore, Medan
Polonia Pekerjaan
Guru Tabungan Debitur
Di BPR Mitradana Madani
No. Rek. Kredit 131.00723
Droping tanggal 26012006
Jangka Waktu Peminjaman 36 Bulan
Jatuh Tempo 26012009
Rate 24
Plafon Rp 10.000.000,-
Jaminan SKM Gaji
Nilai Jaminan -
Peningkatan Plafon Rp 6.200.010
Universitas Sumatera Utara
debitur, yaitu Medan Polonia. Debitur sudah berdagang selama lima tahun. Penghasilan yang diperoleh debitur tidak tentu atau rata-rata sebesar Rp
2.500.000,-. Gaji yang diperoleh debitur sebagai seorang guru sebesar Rp 1.050.000,-. Penjualan dilakukan hanya dipagi hari saja. Pendapatan usaha
sekitar Rp 3.000.000,- setiap bulan, pengeluaran usaha sebesar Rp 2.000.000,- perbulan dan keuntungan usaha perbulan sekitar Rp 1.000.000,- dan terkadang
bisa lebih besar. Pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan yang diperoleh nasabah setiap bulan tidak tentu. Sementara pengeluaran nasabah untuk
keluarga sebesar Rp 2.500.000,-. Tidak termasuk biaya lain-lain atau biaya tidak terduga. Angsuran pinjaman nasabah setiap bulan sebesar Rp 344.445,-.
Harapan nasabah agar angsuran dapat lebih murah lagi yakni sekitar Rp 100.000,- setiap bulanya.
c. Data Wawancara:
1. Pihak Debitur:
i. Usaha ”kedai sampah” dimulai kecil-kecilan pada tahun 2005.
Penjualan dilakukan dipagi hari saja dan pembelinya adalah warga setempat yang berbelanja dipagi hari saja. Nasabah mengambil barang
dagangan yang akan dijual dari pasar Sentral, berupa sayur mayur, ikan dan buah-buahan.
ii. Nasabah sudah beberapa bulan terakhir mengalami krisis
perekonomian, modal terpakai untuk menutupi kebutuhan keluarga sehingga pembayaran cicilan ke bank agak tersendat.
iii. Tunggakan sudah 17 bulan belum dibayarkan, hal ini dikarenakan
tidak ada dana untuk pembayaran ke bank.
Universitas Sumatera Utara
iv. Pihak bank sudah berulang kali menelepon dan nasabah ingin
pembayaran cicilannya dijemput karena tidak ada waktu untuk membayarkan ke bank. Nasabah baru hanya 1 kali melakukan
pembayaran ke bank. v.
Pihak bank menawarkan untuk menambah jangka waktu pembayaran lebih lama dengan pembayaran yang jadi lebih murah, dan hal tersebut
disetujui. vi.
Kredit yang diberikan nantinya harus ada jaminan, namun nasabah berharap agar tetap mempergunakan SKM Gaji sebagai jaminan.
Rencananya akan mempergunakan BPKB kenderaan sepeda motor sebagai jaminan ke bank nantinya.
2. Pihak Kreditur:
i. Prosedur dan tahapan pemberian kredit yang dilakukan pihak kreditur,
antara lain: pengecekan kelengkapan dokumen, wawancara, penandatanganan akad dilakukan dengan akta dibawah tangan, namun
on the spot dilakukan hanya di tempat lokasi debitur bekerja saja. Hal ini dikarena ada beberapa nasabah yang juga melakukan pinjaman
kolektif dengan jumlah minimal 10 nasabah. ii.
Hubungan debitur hanya sebagai nasabah dari PT. BPR Mitradana Madani Medan saja.
iii. Monitoring yang dilakukan hanya melalui pengecekan Primanota
Kredit saja. Peringatan sudah dilakukan melalui telepon dan penagihan oleh pihak bank pun dilakukan setiap tanggal 26.
iv. Pihak bank sudah mengunjungi lokasi tempat usaha dan rumah
debitur, pembayaran pun akan dilakukan bulan depan dengan
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya Rescheduliing penambahan jangka waktu pinjaman dengan jaminan berupa BPKB sepeda motor dengan nilai jaminan 80
dari jumlah plafon nasabah, dan SKM Gaji yang sebelumnya yang sudah tersimpan di brankas PT. BPR Mitradana Madani Medan. Jika
disetujui oleh rapat Komite maka plafon nasabah akan menjadi sekitar Rp 6.200.010,- dengan pinjaman sebesar Rp 213.556 setiap bulan.
4. Analisis Data Subjek IV