Pengertian Bank Perkredian Rakyat Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa BPR merupakan bank yang fungsinya

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Tashia 2009 melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Risiko Gagal Bayar Default Risk Debitur pada PT. BPR Duta Adiarta Medan. Masalah penelitian ini adalah ”Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kondisi keuangan debitur, sikap debitur, kondisi kegiatan usaha debitur, sikap bank, dan force majeur terhadap resiko gagal bayar default risk debitur pada PT. Bank Perkreditan Rakyat BPR Duta Adiarta Medan”. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah variabel kondisi keuangan debitur, sikap debitur, kondisi kegiatan usaha debitur, sikap bank, dan force majeur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiko gagal bayar default risk debitur pada PT. Bank Perkreditan Rakyat BPR Duta Adiarta Medan Zebua 2008 melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pemberian Kredit Pada PT. Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan”. Masalah penelitian ini adalah ”Bagaimana perkembangan kredit macet dan prosedur pemberian kredit pada PT. Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan”. Metode penelitian yang digunakan pada penulis sebelumnya adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kredit yang disalurkan oleh PT. Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan.

B. Pengertian Bank Perkredian Rakyat

B. Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam aktivitasnya Universitas Sumatera Utara tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sesuai dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998. Hal ini berarti bahwa kegiatan BPR jauh lebih sempit bila dibandingkan dengan kegiatan Bank Umum. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpun dana dan penyaluran dana. Kegiatan operasional BPR sesuai Peraturan Pemerintah RI No.71 Tahun 1992 tentang Pendirian Bank Perkreditan Rakyat, Pasal 4, yang menyatakan: ”BPR dapat didirikan di daerah pedesaan di wilayah kecamatan di luar ibukota negara, ibukota propinsi, ibukota kotamadya, dan ibukota kabupaten.”

C. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa BPR merupakan bank yang fungsinya

menerima simpanan dalam bentuk uang dan memberikan kredit jangka pendek untuk masyarakat pedesaan Martono, 2002:35. Bentuk hukum suatu Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa: 1. Perusahaan Daerah Perusahaan daerah adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh pemerintah daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara. Tujuan perusahaan daerah adalah mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan daerah. 2. Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan usaha koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdas atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pengelolaan badan usaha dilakukan secara efektif dan efisien tanpa mengabaikan prinsip-prinsip koperasi. Universitas Sumatera Utara 3. Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas PT adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham dimana setiap pemegang saham turut mengambil bahagian sebanyak satu atau lebih saham. Para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal yang disetor. Tujuan PT adalah untuk memperoleh laba maksimal, dimana laba tersebut sebagian dibagi kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden, dan sebagian untuk menambah modal serta membentuk cadangan. Adapun kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat BPR meliputi: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka dan tabungan. 2. Memberikan kredit kepada pengusaha kecil dan rumah tangga. 3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berkangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

C. Pengertian Kredit