F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya guru yang berguna sebagai alternatif di dalam menentukan
metode dalam menulis sebuah cerita pendek. Manfaat yang diharapkan
dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Dari segi teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah penelitian pendidikan dalam menulis cerita pendek. Selain
itu, dapat memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan mengenai penerapan metode simulasi dalam keterampilan menulis
cerita pendek. 2.
Manfaat praktis a
Bagi siswa 1.
Memberikan kemudahan siswa menemukan ide dan gagasan dalam cerita pendek
2. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
cerita pendek b
Bagi guru 1.
Mengatasi kesulitan dalam pengajaran cerita pendek
2. Membantu dalam penyajian materi pembelajaran
cerita pendek 3.
Menjadi acuan atau pedoman untuk pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek.
c Bagi peneliti
1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh.
2. Menambah
pengalaman peneliti
terkait pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek.
6
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGUJIAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis
1. Metode Simulasi
a. Pengertian Metode Simulasi
Dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat secara efektif dan efisien mencapai tujuan dari pembelajaran.
Strategi yang tepat harus dipilih seorang guru dalam menyajikan materi agar tujuan dari pembelajaran tercapai dengan sempurna. Oleh karena itu,
seorang guru harus mengenal, mempelajari dan menguasai berbagai teknik penyajian materi yang bervariasi dan marak digunakan oleh para guru.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru kepada siswanya adalah metode simulasi. Simulasi berasal dari kata
simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan.
1
Simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan
pelajaran melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau bermain peran mengenai tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang
sebenarnya. Hamalik mengungkapkan bahwa simulasi adalah mirip dengan
latihan, tetapi tidak dalam realitas sebenarnya, melainkan seolah-olah dalam bayangan yang menggambarkan keadaan sebenarnya dalam arti
terbatas, tidak meliputi semua aspek.
2
1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, cet. ke-8, 2011, h. 159
2
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara, cet. ke-1, 2002, h. 137