Langkah-langkah Metode Simulasi Metode Simulasi

d. Peranan Guru dalam Simulasi

Proses simulasi tergantung pada peran guru, terdapat 4 empat prinsip yang harus dipegang oleh guru, yaitu: 8 1 Penjelasan Untuk melakukan simulasi pemain harus benar-benar memahami aturan main. Oleh karena itu, guru hendaknya memberikan penjelasan dengan sejelas-jelasnya tentang aktivitas yang harus dilakukan berikut konsekuensi-konsekuensinya. 2 Mengawasi Simulasi dirancang untuk tujuan tertentu dengan aturan dan prosedur main tertentu. Oleh karena itu, guru harus mengawasi proses simulasi sehingga berjalan sebagaimana seharusnya. 3 Melatih Dalam simulasi, pemainpeserta akan mengalami kesalahan. Oleh karena itu, guru harus memberikan saran dan petunjuk, atau arahan sehingga memungkinkan mereka tidak melakukan kesalahan yang sama. 4 Memimpin Diskusi Dalam simulasi, refleksi menjadi sangat penting. Oleh karena itu, setelah simulasi selesai, guru mendiskusikan beberapa hal, seperti 1 seberapa jauh simulasi sudah sesuai dengan situasi nyata, 2 kesulitan-kesulitan, 3 hikmah apa yang dapat diambil dari simulasi, dan 4 bagaimana cara memperbaikimeningkatkan kemampuan simulasi dan lain-lain. 8 Hamzah B. Uno, Model Pemebelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. ke-9, 2012, h. 29-30

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi

Setiap metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing maka dari itu seorang guru harus mengenal sifat-sifat dari metode yang akan diterapkan di sekolah. Sama halnya dengan metode simulasi yang mempunyai kelebihan dan kelemahan. Sanjaya mengemukakan kelebihan dan kekurangan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya: 9 1 Kelebihan metode simulasi, yaitu: a Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. b Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan. c Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa. d Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis. e Simulasi dapat meningkatkan gairah isswa dalam proses pembelajaran. 2 Kekurangan metode simulasi, yaitu: a Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan. b Pengelolaan yang kurang baik, sering membuat simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terbengkalai. 9 Wina Sanjaya, Op.Cit h. 160

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Bab I - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 5 10

Bab II - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

3 9 40

BAB III - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 3 26

Bab IV - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 2 67

BAB V - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 3 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

PENGARUH METODE MENGAJAR INQUIRY DAN MINAT MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI SEKOTA SAMARINDA.

0 1 6