Peranan Guru dalam Simulasi

2. Hakikat Keterampilan Menulis

a. Pengertian Menulis Tulisan terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi. 10 Tulisan merupakan salah satu alat komunikasi. Komunikasi melaui tulisan bersifat tidak langsung sehingga penulis tidak dapat menjelaskan sesuatu yang diekspresikannya dengan unsur-unsur pembantu komunikasi lainnya, seperti mimik, gerak tubuh dan nada. Tulisan adalah hasil kegiatan menulis. Menulis termasuk salah satu bentuk kegiatan dan keterampilan berbahasa, di samping bentuk kegiatan keterampilan berbahasa lainnya, yakni menyimak, berbicara, dan membaca. Kegiatan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, gagasan, sikap, pikiran, argumen, perasaan dengan jelas dan efektif kepada pembaca. 11 Saddhono mengungkapkan bahwa menulis merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase tahap yaitu tahap persiapan, penulisan, dan pascapenulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan. 12 Tarigan mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. 13 10 Anwar Efendi, Bahasa dan Sastra Dalam Berbagai Perspektif, Yogyakarta: Tiara Wacana, cet. ke-1, 2008, h.327 11 Setiawan Pujiono, Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis, Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet-1, 2013, h.53 12 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori dan Aplikasinya, Bandung: CV. Karya Putra Darwati, cet. ke-1, 2012, h. 96 13 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, edisi revisi tahun 2008, h. 3 Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan dan menghibur. Hasil dari proses kreatif menulis ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan 14 . Menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam mengemukaakan gagasan, perasaan dan pikiran-pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan. Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Kemampuan puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa wujudnya ialah mampu menulis. Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis-tulisan juga merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan 15 . Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa memiliki fungsi dan tujuan: personal, interaksional, informatif, instrumental, heuristik, dan estetis. Sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa, menulis atau mengarang merupakan kegiatan yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan lainnya. Akan tetapi, di balik kerumitannya, menulis menjanjikan manfaat yang begitu besar dalam membantu pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, kepercayaan diri dan keberanian, serta kebiasaan dan kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, mengolah, dan menata informasi. Budinuryanta mengungkapkan bahwa 14 Daeng Nurjamal dkk, Terampil Berbahasa, Bandung: Alfabeta, 2013, h.69 15 Hindun, Op. Cit, h. 201

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Bab I - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 5 10

Bab II - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

3 9 40

BAB III - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 3 26

Bab IV - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 2 67

BAB V - Pengaruh Media Photostory Terhadap Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 35 Jakarta

0 3 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII C MTs. NEGERI PACITAN.

0 0 18

PENGARUH METODE MENGAJAR INQUIRY DAN MINAT MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI SEKOTA SAMARINDA.

0 1 6