48
23. Fanny Herny Huka
P Jakarta
29021968 PGAKAgama
Kristen 10012008
Guru 24.
DRS. Hendi
Kisbiyanto L
Surakarta 24041966
S1BP 07192007
Guru 25.
Widibyo L
Boyolali 17071971
S1Produktif Akuntansi
07162007 Guru
26. Joko
Priambodo,S.Kom. MM.
L Jakarta
01101985 S1KKPI
01012007 Guru
27. Agustini, SP.d
P Jakarta
20081970 S1BHS
Inggris 07012009
Guru 28.
Fajrina Rafdiani R P
Jakarta 20081987
SarjanaMate matika
08012009 Guru
29. Maulida Tri A.
P D3 KKPI
19102009 Guru
30. Tities
Margi Rahayu
P Jakarta
12041976 S1Hukum
07122010 Guru
31. Sri Sulasmi
P Boyolali
05101975 SMA
07151996 TU
32. Muniri
L Jakarta
15081965 SMEA
07171995 Pramub
akti 33.
Tarmidi L
Semarang 25011963
SD 07171665
pramub akti
34. Sudarno
L Boyolali
15021967 SMA
07151994 TU
35. Anis Kurniasari
P Jogyakarta
18061982 SMA
01012009 TU
3. Keadaan Siswa SMK Gita Kritti 1 Jakarta
Tabel 2
Kelas Program Belajar
Romb. Belajar Laki -
Laki Perempuan
Jumlah
X Akuntansi
1 18
18 36
ADM Perkantoran 2
11 25
36 Pemasaran
2 39
30 69
Jumlah 5
68 73
141
XI Akuntansi
1 12
26 38
ADM Perkantoran 2
24 35
59 Pemasaran
2 37
25 62
Jumlah 5
73 86
159
XII Akuntansi
1 18
20 38
ADM Perkantoran 2
13 52
65 Pemasaran
2 41
14 55
Jumlah 5
72 86
158 Total
15 213
245 458
4. Sarana dan Prasarana
Sekolah SMK Gita Kritti 1 Jakarta mempunyai sarana dan prasarana yang baik, untuk kelancaran proses belajar mengajar agar murid dapat belajar
dengan nyaman begitu pula guru bisa mengajar dengan tenang. Diantaranya
49
adalah ruang belajar yang berlantai tiga, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium mesin tek, lapangan olahraga, sarana ibadah masjid
kantin sekolah, dan sebagainya. Seperti dalam tabel 4 sarana dan prasarana yang ada di sekolah SMK Gita Kritti 1 Jakarta dalam kondisi yang baik.
Tabel 3
Sarana SMK Gita Kritti 1 Jakarta No
Inventaris Jumlah
Kondisi
1. Ruang Kelas
15 Baik
2. Ruang Kepala Sekolah dan ruang tamu
1 Baik
3. Ruang Guru
1 Baik
4. Ruang Tata Usaha
1 Baik
5. Gudang Khusus
1 Baik
6. Pos Keamanan
1 Baik
7. Kamar Mandi WC
6 Baik
8. Lapangan Upacara dan Olah Raga
1 Baik
9. Ruang Perpustakaan
1 Baik
10. Ruang Bimbingan dan Penyuluhan
1 Baik
11. Mushalla dan tempat wudhu
1 Baik
12. Komputer TU
1 Baik
13. Printer TU
5 Baik
14. Lemari
3 Baik
15. Meja TU
3 Baik
16. Kursi TU
6 Baik
17. meja guru
30 baik
18. Kursi guru
33 baik
19. Komputer untuk praktek
40 baik
20. LCD
1 baik
21. Tvaudio
2 Baik
22. Meja siswa
20 baik
21. Kursi siswa
40 baik
22. Laboratorium Bahasa
1 baik
23. Ruang serba guna
1 baik
24. Ruang praktik kerja
1 baik
5. Kegiatan Ekstra Kurikuler
SMK Gita Kritti 1 Jakarta memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan di luar jam belajar di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler
berguna untuk menetapkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan penguasaan dan keterampilan yang dimilikinya dan dapat
50
menerapkannya di dalam kehidupan yang nyata. Kegiatan ekstrakurikuler juga bertujuan membantu siswa untuk menjadi kreatif, mandiri dan dapat
menumbuh kembangkan bakat yang terpendam pada diri mereka. Kegiatan tersebut antara lain adalah kegiatan Rohis Rohani Islam, pesantren kilat,
renungan Ramadhan, LDK Latihan Dasar Kepemimpinan, kegiatan shalat Jum’at, shalat Dhuha, tadarusan, kegiatan Hari Besar Islam, futsal, paskibra,
bela diri, volly.
6.
Struktur Organisasi Sekolah Struktur Organisasi Sekolah
SMK Gita Kritti 1 Jakarta
KETERANGAN: --------------------
Garis Konsultasi Garis Komando
B. Pelaksanaan Pendidikan Akhlak di SMK Gita Kritti 1 Jakarta
Pada pelaksanaan, pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Gita Kritti 1 Jakarta dalam membentuk akhlak berdasarkan kurikulum yang telah di
buat oleh pihak sekolah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta sarana KETUA GITA KRITTI
KOMITE SEKOLAH
KEPALA SMK GITA KRITTI 1 JAKARTA
TATA USAHA TU
WAKASEK KURIKULUM
WAKASES
KESISWAAN WAKASEK KA.
JURUSAN. PJ WAKASEK KA.
JUR. AP
GURU
SISWA
51
dan prasarana yang ada. Pendidikan agama Islam di sekolah SMK Gita Kritti 1 ditujukan untuk menimbulkan kesadaran siswa untuk beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT serta membiasakan kepada tingkah laku, sikap dan pandangan hidup yang sesuai dengan ajaran
– ajaran agama. SMK Gita Kritti 1 Jakarta melaksanakan pengajaran agama Islam dua
jam perminggu, materi akhlak yang di ajarkan di SMK Gita Kritti 1 Jakarta berupa sejumlah bahan materi tentang akhlak, misalnya mengenai akhlak
terpuji kepada Allah, sifat terpuji bagi diri sendiri dan terhadap orang lain serta akhlak terpujikepada lingkungan. Pembelajaran akhlak ini bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan serta pengamalan peserta didik tentang akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan
meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Agar tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam membentuk
akhlak tercapai maka guru harus memiliki kemampuan untuk memilih cara yang tepat dalam penyampaian pelajaran. Guru harus mampu menggunakan
metode yang bervariasi sesuai dengan materi yang di ajarkan. Berbicara mengenai metode, dari hasil wawancara dengan guru pendidikan agama Islam,
metode pengajaran yang di gunakan di SMK Gita Kritti 1 Jakarta adalah metode ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi,
cerita – cerita atau
menonton film – film Islam yang menceritakan akhlak seseorang muslim
. Yang dimana metode tersebut di gunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang di
sesuaikan dengan materi yang di berikan pada waktu itu.
1
Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, guru pendidikan agama Islam melakukan sistem penilaian
dengan menilai ketiga, yaitu antara lain ranah kongnitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mengukur ranah kongnitif siswa, guru menggunakan
pertanyaan lisan di kelas, tugas rumah, tugas individu dan ulangan harian serta
1
Marhali, Wawancara, Jakarta, Sabtu 21 Mei 2011. Jamaludin, Wawancara, Jakarta, Kamis 19 Mei 2011
52
ulangan semester. Sedangkan ranah afektif dan psikomotorik siswa, guru menilai perkembangan perilaku siswa setelah mendapatkan pembelajaran.
C. Usaha – Usaha Sekolah Dalam Membina Akhlak di SMK Gita Kritti 1
Jakarta
Upaya sekolah dalammembentuk akhlak siswa dapat dilakukan melalui berbagai cara dan usaha. Dari hasil wawancara saya dengan orang guru
pendidikan agama Islam, yaitu mengenai usaha peningkatan pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMK Gita Kriti 1 Jakarta dalam membentuk akhlak
siswanya, diantaranya memberikan suri tauladan yang baik dan melakukan pembiasaan akhlak yang baik kepada siswa.
Untuk lebih jelasnya lagi, saya akan uraikan usaha – usaha sekolah
dalam meningkatkan pendidikan agama Islam, yaitu: 1.
Keteladanan dan Akhlak guru yang baik
Agar situasi sekolah didominasi oleh semangat keagamaan. Hal ini berpengaruh bagi pembinaan kestabilan emosi, akhlak mulia dan prinsip
– prinsip sosila yang baik bagi kehidupan siswa. Duru dan semua warga sekolah
harus menjadi contoh teladan yang baik dalam berpegang pada ajaran agama, nilai
– nilai moral, pergaulan, melaksanakan syiar – syiar agama, seperti: berpuasa, shalat, pemeliharaan kesehatan, kebersihan pengendalian emosi,
mengatasi kesulitan dengan lapang dada dan lain sebagainya.oleh karena itu seornag guru di samping harus mempunyai kompetensi dibidang profesinya,
juga dituntut memiliki kepribadian yang baik, sehingga anak didik akan meneladani sifat atau kepribadian guru tersebut.
2. Melalui Bimbingan dan Penyuluhan
Melalui bimbingan dan penyuluhan ini, diharapkan siswa yang memiliki akhlak yang kurang baik dapat dibina dan diberi nasehat. Bimbingan
ini biasanya dilakukan jika siswa berkonsultasi tentang masalahnya dan juga jika siswa bertingkah laku tidak baik sehingga dipanggil ke ruang kepala
sekolah atau ruang Bimbingan Konseling untuk diberikan bimbingan dan penyuluhan.
53
3. Pembiasaan dengan Tingkah Laku
Dalam mendidik sikap terhadap siswa di sekolah metode pembiasaan memang sangat cukup efektif, misalnya pendidikan agama Islam yang
dilaksanakan di SMK Gita Kritti 1 Jakarta ini juga melalui proses metode pembiasaan, yaitu dengan menanmkan pembiasaan yang baik
– baik di sekolah, seperti mengucap salam, membaya
r infaq dan juga shalat berjama’ah. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk sikap dan perilaku siswa agar sesuai
dengan syariat agama.
D. Deskrisi Data
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu menyebarkan angket kepada responden dan wawancara dengan guru
agama Islam di sekolah. Untuk memudahkan dalam menganalisis dan menginterprestasikan, tiap
– tiap item dikemukakan dalam bentuk tabel. Tiap tabel berisi sati item pernyataan.
Grafik. 1 Materi dari guru bisa membentuk kepribadian murid
Pendidikan Agama merupakan pendidikan yang penting untuk di berikan oleh guru kepada murid, karena dari situlah akhlak siswa bias menjadi
bertambah beriman dan bertaqwa atau tidak bertambah beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Dapat di lihat dari tabel di atas, kita dapat mengetahui
bahwa hampir seluruh responden menjawan sangat setuju jika Pendidikan Agama Islam bias membentuk kepribadian siswa dengan presentase sebesar 48
, sedangkan yang menjawab setuju hanya 52 .
54
Grafik. 2 Proses belajar mengajar berlangsung di sekolah bisa merubah tingkah laku
siswa
Guru merupakan suri tauladan di sekolah. Maka selama proses belajar mengajar sedang berlangsung maka guru di wajibkan untuk bertingkah laku
dengan sopan santun untuk member contoh kepada murid. Karena sebagai umat muslim yang beriman harus bertingkah laku kepada orang lain harus sopan
santun. Dapat di lihat dari tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa hampir seluruh responden menjawan sangat setuju jika guru menjadi suri tauladan di
sekolah untuk murid - muridnya dengan presentase sebesar 42 dan yang menjawab setuju dengan presentase 50 , sedangkan yang menjawab tidak
setuju hanya 8 .
Grafik. 3 Belajar Agama Islam bertujuan untuk menguatkan iman dan taqwa kepada
Allah SWT
Sebagai umat muslim wajib belajar agama Islam yang bertujuan untuk menguatkan iman dan taqwa kepada Allah, sehingga murid tersebut tidak
terpengaruhi dari lingkungannya, yang pada akhirnya murid tidak terjerumus. Dapat di lihat dari tabel di atas, kita dapat mengetahui bahwa hampir seluruh
responden menjawan sangat setuju seluruh umat muslim wajib menguatkan iman dan taqwa kepada Allah dengan presentase sebesar 83,6 , sedangkan yang
menjawab setuju hanya 16,4 .