100
Selanjutnya aspek kepribadian siswa di masyarakat setenggahnya 58 siswa setuju untuk berbuat baik kepada tetangga yang merupakan saudara
terdekat kita ketika di lingkungan rumah, setenggahnya 56 siswa setuju apabila mempunyai janji wajib untuk di tepati yang merupakan cerminan dari
latar belakang kepribadian mereka sendiri. Hampir dari setenggahnya 64 siswa sangat setuju untuk mengucapkan salam pada saat keluar dan masuk
rumah yang sudah di anjurkan oleh agama Islam. Kurang dari setenggahnya 42 siswa setuju untuk mengikuti majlis ta’lim di tempat tinggal masing –
masing untuk mendapatkan pendidikan agama Islam selain di lingkungan sekolah, hampir dari setenggahnya 68 siswa sangat setuju untuk
mendo’akan kedua orang tua yang merupakan perbuatan terpuji, setenggahnya 50 siswa sangat setuju untuk membaca Al-
Qur’an setelah selesai melaksakan shalat untuk mendapatkan ilmu pemgetahuan di dalam Al-
Qur’an. Hampir dari setenggahnya 64 siswa sangat setuju bagi makhluk sosial yang
memiliki sifat toleransi kepada orang lain yang berpedoman kepada Al- Qur’an
dan Hadis, hampir setenggahnya 68 siswa sangat setuju untuk mengucapkan terima kasih setelah mendapatkan pertolongan dari orang lain. Setenggahnya
50 siswa setuju untuk datang tepat waktu ke sekolah yang merupakan kedisplinan waktu dalam melaksanakn semua aktifitas. Kurang dari
setenggahnya 44 siswa sangat setuju dan setuju untuk tepat waktu melaksanakan shalat lima waktudan melaksanakan semua aktifitas yang lainnya.
Kurang dari setenggahnya 46 menyampaikan amanah hukumnya wajib bagi umat Islam. Setenggahnya 58 siswa setuju untuk rutin mengikuti bakti sosial
di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal masing – masing. Kurang dari
setenggahnya 46 siswa setuju untuk memaafkan kesalahan orang lain meskipun kesalahan tersebut tidak bisa di maafkan oleh kita, hampir seluruhnya
66 siswa setuju untuk membantu teman ketika dalam kesusahan, setenggahnya 58 siswa setuju untuk meminta ijin terlebih dahulu untuk
meminam barang dengan berbagai cara untuk meminta ijin kepada pemilik barang tersebut.
101
Selanjutnya aspek pada kehidupannya sehari – hari kurang dari
setenggahnya 46 siswa setuju dengan penentuan baik dan buruk manusia pada di usiao 40 tahun, sebagian besar 80 siswa sangat setuju untuk
kepatuhan hamba-Nya kepada Sang Pencipta yang bisa mempengaruhi tingkat ketinggian iman serta taqwa di dalam diri seseorang. Setenggahnya 50 siswa
sangat setuju untuk menjengguk dan menghibur teman yang sedang sakit merupakan sifat terpuji. Lebih dari setenggahnya 64 siswa setuju untuk
bangun tidur langsung membersihkan tempat tidur dikarenakan kebersihan sebgaian dari iman. Kurang dari setenggahnya 46 siswa sangat setuju untuk
menjaga perkataan dari perkataan buruk karena Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa yang di ucapkan oleh hamba-Nya.
Aspek terakhir yaitu kepribadian di diri masing – masing murid
sebagian besar 78 siswa sangat setuju dengan mendapatkan ketenangan setelah melaksanakan shalat lima waktu dalam kondisi apapun diri mereka.
Setenggahnya 56 sisw setuju untuk berkomunikasi dengan menggunakan perkataan baik dan sopan satun kepada orang lain. Setenggahnya 58 siswa
sangat tidak setuju kalau tidak masuk sekolah pada saat mata pelajaran pendidikan agama Islam, kurang dari setenggahnya 44 siswa sangat setuju
untuk mengikuti kegiatan majlis ta’lim di tempat tinggal masing – masing untuk
mendapatkan ilmu tentang agama Islam. Kurang dari setenggahnya 46 siswa sangat setuju untuk membersihkan tempat ibadah di tempat tinggal masing
– masing dan di sekolah karena kebersihan sebagian dari iman, setenggahnya 50
siswa sangat setuju dianjurkan bagu umat Islam untuk rutin membaca Al- Qur’an untuk menghindari perbuatan tercela.
Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMK Gita Kritti 1 Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Faktor Penghambat
a. Tidak adanya buku paket
Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa tidak menggunakan buku paket, pihak sekolah pun tidak menyediakan buku paket untuk siswa. Pihak
sekolah hanya menyediakan lembar kerja siswa LKS, pihak Yayasan hanya
102
menyediakan beberapa buku paket pendidikan agama Islam yang di simpan di dalam perpustakaan.
b. Sarana Prasarana yang belum memadai
Guru agama dalam memberikan bahan – bahan pelajaran tidak cukup
hanya untuk diketahui, dipahami dan dihayati saja, tetapi dituntut untuk dapat di amalkan oleh siswa dalam kehidupan sehari
– hari. Dalam hal ini guru agama disamping memberikan teori juga harus mempraktekkannya, namun
fasilitas untuk menunjang pembelajaran agama Islam belum memadai, hanya ada masjid yang terdapat hanya ruangan kecil saja.
2
2. Faktor Pendukung
Pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMK Gita Kritti 1 Jakarta memiliki beberapa faktor yang mendukung terbentuknya akhlak siswa
diantaranya adalah adanya peraturan dan tata tertib sekolah yang berlaku bagi seluruh anggota sekolah yang berkait, mulai dari tata tertib untuk siswa dan
juga tata tertib bagi guru dan karyawan. Pada tata tertib ini terdapat point –
point yang bertujuan untuk membentuk akhlak siswa agar berperilaku dan bersikap sesuai dengan akhlak yang mulia, contohnya peraturan setiap hari
jum’at siswa dan siswi di SMK Gita Kritti 1 Jakarta diwajibkan memakai baju muslik dan muslimah, untuk pria memakai baju koko dan wanita memakai
jilbab. Selain peraturan dan tata tertib, untuk mendukung terbentuknya
akhlak siswa di SMK Gita Kritti 1 Jakarta, sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang pembentukan akhlak siswa seperti shalat
berjama’ah bergiliran tiap kelas dan ada beberapa kegiatan keagamaan seperti rohani Islam yang dilaksanakan setiap seminggu sekali dengan pembahasan
berbagai ilmu tentang keagamaan dengan nara sumber yang bergantian. Jadi hasilnya di interpretasikan secara sederhana dengan mencocokan
hasil perhitungan dengan angka indeka korelasi R Product Moment, ternyata
2
Marhali, Wawancara, Jakarta, Sabtu 21 Mei 2011. Jamaludin, Wawancara, Jakarta, Kamis 19 Mei 2011
103
besarnya rxy yang diperoleh terletak antara dari 0.90-0.100 yang berarti variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat tinggi atau sangat kuat
sempurna. Selanjutnya untuk mengetahui apakah itu signifikan atau tidak, maka r
hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel. Dan sebelum membandingkan terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df degree of freedom dengan
menggunakan rumus :
df = N – nr
= 50 – 2
= 48 Dengan df sebesar 48 jika dikonsultasikan dengan r, masing-masing
untuk r 5 sebesar 0,288 dan 1 0,372, jika dilihat dari harga r tabel, ternyata rxy lebih besar daripada harga r tabel baik dari taraf signifikansi 5 maupun
1. Dengan demikian hipotesa nol Ho ditolak, dan hipotesa alternaif Ha diterima. Artinya terdapat korelasi yang signifikan antara konsistensi
pelaksanaan pendidikan agama Islam terhadap kualitas beribadah siswa.
104
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda positif memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu 5,80. Ini berarti ada
korelasi yang positif antara pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap kualitas beribadah siswa SMK Gita Kritti 1 Jakarta. Maka hal ini
menunjukkan pula bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam sangat mempengaruhi tehadap kualitas beibadah siswa. Dengan usaha adanya
peraturan dan tata tertib sekolah yang berlaku bagi seluruh anggota sekolah yang berkait, mulai dari tata tertib untuk siswa dan juga tata tertib bagi guru
dan karyawan. Pada tata tertib ini terdapat point – point yang bertujuan untuk
membentuk akhlak siswa agar berperilaku dan bersikap sesuai dengan akhlak yang mulia. sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang
pembentukan akhlak siswa seperti shalat berjama’ah bergiliran tiap kelas dan ada beberapa kegiatan keagamaan seperti rohani Islam yang dilaksanakan
setiap seminggu sekali dengan pembahasan berbagai ilmu tentang keagamaan dengan nara sumber yang bergantian.
104
105
Dari uraian – uraian yang penulis kemukakan pada bab – bab
terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dalam pelaksanaan pengajaran bidang studi pendidikan agama Islam di SMK Gita
Kritti 1 Jakarta dalam membiasakan pada diri siswa untuk selalu berakhlak mulia, pada siswa kelas XI satu tahun ajaran 2010-2011, berdasarkan hasil
korelasi antara dua variable dinyatakan korelasi searah positif. Dengan memperhatikan hasil dari besarnya rxy = 5,80 yang terletak antara rentang
0,40 – 0,70 yang menunjukkan korelasi yang sedang atau cukup. Oleh karena
itu tinggi rendahnya akhlak siswa dalam kehidupan segari – hari dipengaruhi
oleh berhasil tidaknya pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh guru disekolah.
Kontribusi yang ditimbulkan dari pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam mempunyai peranan positif dalam membina siswa
untuk dapat berakhlak baik yang merupakan salah satu bagian dari pengamalan ajaran Islam. Siswa yang kurang berminat menaruh perhatian
pada bidang studi pendidikan agama Islam menyebabkan mereka berakhlak kurang baik. Kecenderungan yang timbul pada anak membawa pengaruh yang
tidak baik, anak yang memiliki minat tentu akan berbeda denagn anak yang tidak punya minat dalam belajar. Oleh karena itu peran pendidikan agama
Islam di perlukan untuk meningkatkan akhlak siswa dalam kehidupan sehari –
hari.
B. Saran
1. Hendaknya guru mempertahankan mutu pengajaran khususnya bidang
studi pendidikan agama Islam karena bidang studi ini bukan karena kewajiban sekolah saja tetapi merupakan pelajaran yang dapat
memberikan manfaat dan pedoman hidup siswa baik di dunia dan di akhirat.
2. Guru dan seluruh elemen sekolah juga wali murid senantiasa untuk selalu
106
memberikan arahan dan bimbingan pada siswa selalu berbuat baik. 3.
Hendaknya siswa tidak hanya memahami bidang studi pendidikan agama Islam secara kongnitif saja tetapi juga dapat diimplikasikan dalam
kehidupan sehari – hari.
ANGKET PENELITIAN TENENGARUH MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PEMBENTUKAN
AKHLAK SISWA DI SMK GITA KRITTI 1 JAKARTA
I. PETUNJUK PENGISIAN
A. Saya mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi pernyataan – pernyataan
dibawah ini. B.
Anda cukup member tanda X pada jawaban yang tersedia, satu soal satu jawaban.
C. Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai anda dan jawaban anda saya jamin
kerahiasaannya.
II. IDENTITAS SISWA
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin : LP Asal Sekolah :
Sekolah Menengah Pertama
Madrasat Tsanawiyah
III. KETERANGAN ALTERNATIF JAWABAN
Sangat Setuju SS Tidak Setuju TS
Setuju S Sangat Tidak Setuju STS
Mengenai Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam No
Pernyataan SS
S TS
STS
1. Materi yang diberikan oleh guru agama islam bisa membentuk
kepribadian saya. 2.
Selama proses belajar mengajar berlangsung guru pendidikan agama islam bertingkah laku dengan sopan santun
3. Saya belajar agama islam bertujuan utuk menguatkan iman dan
taqwa kepada Allah SWT.
4. Saya termotivasi untu kbelajar agama islam denagn sebaik
mungkin. 5.
Banyak materi – materi akhlak di mata pelajaran agama islam
yang diberikan kepada saya selama proses belajar disekolah sedang berlangsung sehingga saya termotivasi untuk belajar
lebih giat.
6. Saya masih berada dikantin ketika waktu istirahat telah usai.
7. Tujuan dari pemberian mata pelajaran pendidikan agama islam
disekolah adalah pembentukan akhlakul karimah pada diri siswa.
8. Setiap kegiatan belaja mengajar pendidikan agama islam guru
menjelaskan garis besar tentang akhlak terpuji. 9.
Setiap kegiatan belaja mengajar pendidikan agama islam guru menjelaskan garis besar tentang akhlak tecela.
10. Setiap kegiatan belaja mengajar pendidikan agama islam guru menjelaskan garis besar tentang akhlak terpuji.
11. Setelah mendapatkan mata pelajaran pendidikan agama islam dalam seminggu hanya 2 jam, saya bertingkah laku dengan
mulia berdasarkan Al- Qur’an dan hadits.
12. Saya senang mempelajari ilmu pendidikan agama islam. 13. Menurut saya mata pelajaran pendidikan agama islam tidak
sulit untuk dipelajari. 14. Meskipun saya sekolah disekolahkan umum, mata pelajaran
pendidikan agama silam merupakan pelajaran penting bagi saya.
15. Saya berusaha untuk bisa mengerti tentang mata belajaran pendidikan agama islam dengan menggunakan satu metode
saja. 16. Syaa paham atas penyampaian materi pendidikan agama islam
dari guru agam islam disekolah. 17. Saya mengulang kembali mata pelajaran pendidkan agama
islam dirumah. 18. Setiap kali guru agama islam masuk kedalam kelas selalu
memberikan motivasi kepada sisiwa – siswa untuk berakhlak