Gambaran Umum Subjek Penelitian

BAB IV HASIL ANALISA DATA

Bagian ini akan menguraikan analisa hasil wawancara dengan subjek penelitian. Pada bab ini dikemukakan data subjek, data observasi, data wawancara dan interpretasi data.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Nama : D bukan nama sebenarnya Usia : 32 tahun Usia saat pertama kali menjadi PSK : 24 tahun Pendidikan terakhir : S1 Status : Janda Lama bekerja sebagai PSK : 8 tahun Agama : Islam D dibesarkan dalam keluarga yang sangat mengutamakan agama karena ayahnya merupakan seorang yang sangat keras dalam hal beragama. Sejak kecil D yang sangat taat dalam beribadah. Dia bahkan menjalani pendidikan di Pesantren selama beberapa tahun. D juga dianggap sebagai seorang imam perempuan di keluarganya. Dibandingkan dengan abangnya, pengetahuan agama yang dimiliki D jauh lebih berkembang W1b0606-0618. Universitas Sumatera Utara Semasa kecilnya di Kalimantan, D merupakan anak yang sangat dekat dengan ayahnya. Menurutnya, dia adalah anak kesayangan ayahnya itu, ayahnya sering mengajaknya kemanapun ayahnya pergi. Ayah D meninggal akibat stroke saat dia berusia sekitar 12 tahun. Hal itu membuat D merasa sangat kehilangan. Ibu D kemudian menggantikan ayahnya bekerja di perusahaan sebagai karyawan honor yang gajinya pas-pasan. Hidup mereka cukup susah karena dengan gaji ibunya yang pas-pasan sulit untuk bisa membiayai sekolahnya dan ketiga saudaranya yang lain. Akhirnya D berusaha membantu meringankan beban ibunya dengan mengajar mengaji di lingkungan tempat tinggalnya, dengan gaji yang sedikit itu dia bisa membiayai ongkosnya ke sekolah W30037-0096. D termasuk siswa yang aktif, di SMP dia mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler yaitu pramuka dan marching band. Keaktifan D di Pramuka didukung oleh orangtuanya yang dulu pernah aktif di kegiatan tersebut. Melalui kegiatan Pramuka tersebut D memperoleh pengalaman yang sangat banyak. D bisa pergi ke berbagai kota di Indonesia dan terpilih sebagai salah satu wakil Indonesia untuk mengikuti jambore internasional di Negara Belanda. Selain prestasinya di kegiatan Pramuka, D juga berprestasi di bidang lain seperti di bidang baca puisi. Atas prestasi-prestasi yang diraihnya itu, perusahaan tempat ibunya bekerja memberikan beasiswa pendidikan kepadanya sehingga dia dapat menyelesaikan pendidikan sekolahnya W3b0111-0199. Setelah lulus SMA, D mengikuti jejak abangnya untuk meneruskan kuliah di kota Medan. Biaya kuliah D masih ditanggung oleh abangnya yang kuliah sambil bekerja. Kemudian D juga mulai bekerja paruh waktu sebagai SPG salah satu Universitas Sumatera Utara produk kosmetik Selama kuliah D tetap meneruskan kegiatan Pramukanya dengan menjadi penegak di salah satu SMA dan menjadi pengajar di salah satu Perguruan tinggi swasta di kota Medan. Dari pekerjaan tersebut D akhirnya mampu membiayai kuliahnya sendiri. W1b0129-0131; W3b0265-0276 Selama kuliah D menjalin hubungan asmara dengan seorang Angkatan Laut yang sedang menempuh pendidikan di universitas yang sama dengannya. Setelah tiga tahun menjalin hubungan dan D lulus kuliah, akhirnya dia menikah dengan pria itu. Setelah menikah, D ikut suaminya pindah ke Jakarta. Kehidupan rumah tangganya tidak sebaik yang diharapkan, D jarang bertemu suaminya karena pekerjaan yang mengharuskan suaminya untuk tinggal berhari-hari di kapal dan di barak. Selain itu D juga hanya tinggal bersama beberapa pembantunya di rumah dan tidak diijinkan suaminya untuk bekerja W1b0174-0189. Selama enam tahun pernikahan D tidak dikarunai seorang anak pun. Hal itu menimbulkan masalah dalam rumah tangganya. suaminya mulai memperlakukannya dengan kurang baik. D dan suaminya menjadi sering bertengkar dan setiap masalah yang terjadi selalu dibawa hingga ke tempat tidur. D merasa tidak senang dengan perlakuan suaminya itu namun tidak ingin memberitahukannya kepada keluarganya yang ada di kampung. Mertua D yang mengetahui perbuatan suaminya juga tidak berbuat apa-apa, justru membela suaminya itu dan menjelek-jelekkan dirinya di hadapan suaminya W1b0191- 0205. Meski sering mengalami masalah dalam rumah tangganya, D berusaha untuk tetap bertahan. Namun suatu hari suaminya membawa-bawa keluarganya dalam Universitas Sumatera Utara masalah rumah tangga mereka. Hal tersebut membuat D kesal dan tidak terima karena menurutnya keluarganya tidak tahu apa-apa tentang masalah mereka. D akhirnya tidak tahan lagi dan menuntut cerai suaminya. Setelah menuntut cerai, D lari dari rumahnya dan pergi ke tempat keluarganya di kampung. Selama di kampung abang D berusaha turut campur untuk menyelesaikan masalah rumah tangganya itu, hal itu membuat D marah dan menolak W3b0470-0506. Setelah itu D kembali ke rumahnya dan meneruskan proses perceraian. Namun karena tidak sanggup menghadapi suaminya selama proses perceraian, D mengalami depresi dan akhirnya D dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa dan mendapat perawatan selama beberapa bulan. Selama D dirawat di RSJ, keluarganya yang melanjutkan proses persidangan. Beberapa guru D di pesantren dulu, diundang keluarganya untuk menjenguk D di RSJ. Guru-gurunya tersebut memberikan banyak wejangan dan mengajaknya berdoa bersama. Hal tersebut membuat D merasa tersentuh W3b0508-0557. Setelah D mulai pulih dia diberitahu bahwa suami maupun keluarga dari pihak suami D tidak pernah mengunjunginya selama berada di RSJ. Hal itu membuatnya sedih. Kemudian ketika keluarga dan pengacaranya membacakan keputusan sidang, D menolak keputusan tersebut dan ingin naik banding serta mengubah sanksi terhadap suaminya itu, yaitu agar suaminya itu dipecat dari pekerjaannya W3b0564-0598. Setelah resmi bercerai, D memulai kehidupannya sendiri dengan sebuah masalah yang menurutnya cukup besar, yaitu dia kesulitan mencari pekerjaan. Beberapa perusahaan yang dimasukinya mengharuskannya membayarkan Universitas Sumatera Utara sejumlah uang agar dia diterima bekerja di sana namun setelah dia membayar uang tersebut ternyata dia tidak diterima. Akhirnya D diterima bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan dengan gaji yang kecil. Hal itu membuatnya frustrasi, dia merasa cobaan yang dihadapinya begitu berat dan tidak sebanding dengan apa yang dilakukannya sebagai seorang yang taat beragama. D pun akhirnya mengungkapkan kekesalannya dengan mulai melepasan jilbab yang selalu dikenakannya sejak kecil, dia juga mulai merokok. Hal itu dilakukannya untuk menunjukkan kemarahannya pada Tuhan yang menurutnya telah berbuat tidak adil padanya W3b0601-0611; W3b0436-0442; W1b0225-0234. Di masa sulitnya itu, D bertemu dengan seorang teman kuliahnya dulu dan mengajaknya kembali ke Medan. Selama beberapa bulan sejak pertama kali kembali ke Medan, tinggal di rumah temannya itu tanpa melakukan apapun. D tidak memiliki pekerjaan dan hal itu membuatnya malu. Kebetulan saat itu temannya tersebut bergabung dengan sebuah kelompok band yang sering tampil di beberapa cafe. D minta bantuan kepada temannya itu untuk bisa bergabung di dalam kelompok bandnya dan belajar bernyanyi bersama mereka. Akhirnya D diterima dan mulai bekerja sebagai penyanyi cafe bersama kelompok band tersebut. Selama bekerja sebagai penyanyi seperti itulah D pertama kali berhadapan dengan pelanggan cafe yang memintanya untuk berhubungan seksual dengan sejumlah bayaran. D tidak dapat menolak permintaan tersebut. Akhirnya D mulai sering memberikan layanan seks kepada pelanggan cafe. Meskipun demikian, D mengaku tidak selalu memenuhi semua permintaan tersebut, dia termasuk orang yang suka memilih-milih pelanggan yang menurutnya bersih. Universitas Sumatera Utara Selama menjalani kehidupan sebagai penyanyi cafe D juga tidak lepas dari minuman keras dan obat-obatan terlarang. D sering memperoleh barang tersebut dari para pelanggannya. Namun D mengaku jarang menggunakannya, kebanyakan barang tersebut dijualnya kembali kepada orang lain. Setelah beberapa tahun, kelompok band tempat D bergabung memutuskan untuk berpisah dan D mulai mencari pekerjaan lain. D kemudian diterima menjadi penyanyi karaoke di sebuah bar. Kehidupan D sebagai penyanyi di bar tidak jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya, bahkan dia mendapat lebih banyak permintaan layanan seks W1b0267-0328. D sadar dengan pekerjaan yang dilakukannya saat itu dia bisa mendapatkan uang banyak dengan cepat. Meski demikian D tidak ingin menikmati hidup dengan berfoya-foya, uang yang diperolehnya ditabungnya dan sebagian dikirimnya kepada keluarganya di kampung. D berusaha membantu keluarganya yang ada di kampung dengan uang yang diperolehnya tersebut W1b0530-0583. Pekerjaan D sebagai penyanyi karaoke tidak bertahan lama karena seorang temannya mengajaknya untuk bekerja sebagai tukang pijat di sebuah hotel. D pun menerima ajakan temannya itu dan meninggalkan pekerjaannya sebagai penyanyi. Untuk bisa bekerja sebagai tukang pijat di hotel ternyata harus memiliki sertifikat kursus. D pun mengikuti kursus memijat di salah satu tempat kursus selama dua bulan. Setelah itu dia melamar di salah satu hotel dan diterima bekerja di sana. Selama bekerja sebagai tukang pijat, D sudah beberapa kali pindah tempat kerja. Pekerjaan sebagai tukang pijat ternyata hanya berlaku selama satu tahun karena Universitas Sumatera Utara adanya ikatan kontrak. Terkahir D bekerja sebagai seorang tukang pijat di salah satu hotel di Pekan Baru W1b0331-0357; W1b0053-0089. Ketika dia bekerja di Pekan Baru beberapa tamu menawarkannya untuk membuka usaha prostitusi sendiri, bahkan ada yang bersedia memberikan modal padanya namun D menolak tawaran-tawaran tersebut dan memilih untuk tetap bekerja sebagai tukang pijat di hotel. Menurut D, alasannya menolak tawaran tersebut adalah karena dia tidak ingin terikat selamanya dengan dunia prostitusi. D berpikir untuk berhenti suatu saat nanti, itu juga yang membuat D tidak ingin bekerja dengan seorang mucikari W1b0099-0112. D tidak pernah memberitahu keluarganya tentang pekerjaan yang dilakukannya itu. D hanya mengaku bahwa dirinya bekerja sebagai pegawai hotel di bagian fitness center. Dia tidak ingin dan sangat berharap keluarganya tidak pernah tahu pekerjaannya tersebut. Menurutnya keluarganya akan sangat marah jika mengetahui status pekerjaannya. D telah membanti ibunya mambiayai kuliah adiknya yang paling kecil, D juga beberapa kali membantu keluarga pamannya dengan uang yang diperolehnya dari pekerjaannya. Oleh karena itu dia tidak ingin keluarga yang telah ditolongnya itu merasa kecewa padanya W1b0584-0618. Meskipun bekerja sebagai tukang pijat sekaligus pekerja seks, D tidak ragu untuk bergabung dengan sebuah LSM di kota Medan dalam sosialisasi pencegahan dan penanganan HIVAIDS dan aktif mengikuti beberapa kegiatan yang diadakan LSM tersebut. Di luar kegiatan LSM tersebut, D juga aktif melakukan penyuluhan kepada teman-temannya mengenai HIVAIDS sesuai dengan apa yang diperolehnya dari pihak LSM. D sering diajak sebagai Universitas Sumatera Utara narasumber dalam acara penyuluhan yang diadakan LSM tersebut W1b0399- 0422. Setelah kontrak bekerja di Pekan Baru selesai, D kembali ke kota Medan dan bekerja di sebuah oukup. D juga kembali bergabung dengan LSM tempat dia pernah aktif sebelumnya. D mengaku merasa senang saat sedang bersama dengan aktivis di LSM tersebut. D merasa mereka semua menghargai dirinya dan tidak memandangnya rendah seperti yang dilakukan masyarakat kebanyakan kepada para pekerja seks seperti dirinya. Kepada aktivis LSM tersebut, D merasa leluasa menyampaikan isi hatinya, termasuk keinginannya untuk suatu saat berhenti dari pekerjaannya sebagai pekerja seks dan berharap dan bergabung menjadi aktivis di LSM tersebut W1b0424-00468. Saat ini D bekerja untuk membiayai kuliah adiknya dan sedang mengumpulkan modal untuk usahanya setelah dia berhenti menjadi pekerja seks. Oleh karena itu setelah adiknya lulus kuliah dan modal yang dikumpulkannya cukup untuk membuka usaha, D akan segera berhenti. D juga masih ingin membangun rumah tangga baru lagi dan sangat ingin memiliki anak. Dia ingin memperbaiki kesalahan yang terjadi pada kehidupan rumah tangganya yang dulu. D juga berharap suatu saat dia dapat melanjutkan kembali aktivitasnya di kepramukaan karena dia sangat menyukai kegiatan di organisasi seperti itu W1b0748-00792; W3b0701-0735. Selama menjalani pekerjaannya sebagai pekerja seks, D mengaku sangat kehilangan saat-saat dia beribadah kepada Tuhan mengingat sebelumnya dia adalah orang yang sangat taat beribadah. D menyadari bahwa apa yang Universitas Sumatera Utara dilakukannya merupakan hal yang salah di dalam agama. Namun dia meyakini bahwa Tuhan mengerti kondisi yang sedang dihadapinya dan dia berharap akan memperoleh pengampunan karena dia melakukan pekerjaan seperti itu demi keluarganya, tidak semata-mata karena dirinya sendiri W3b0411-0427; W1b0794-0799.

B. Data Observasi Responden Penelitian