Metode Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2006, metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini juga digunakan untuk menggambarkan dan menjawab pertanyaan seputar subyek penelitian beserta konteksnya. Dengan melihat masalah yang hendak diungkap dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif dipandang sesuai untuk dapat mengetahui bagaimana pembentukan konsep diri pekerja seks komersial. Konsep diri merupakan suatu hal yang terus berkembang dalam hidup, yang dalam pembentukannya dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam maupun dari luar diri seseorang termasuk di dalamnya pengaruh lingkungan sebagai interaksi kontinu antara diri individu sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia di luar individu. Konsep diri pada pekerja seks komersial merupakan hal yang unik dimana para pekerja seks komersial telah melakukan pekerjaan yang menurut masyarakat sebagai hal yang negatif karena bertentangan dengan nilai moral yang berlaku namun tetap tidak meninggalkan pekerjaannya tersebut. Dengan melakukan penelitian kualitatif, dapat dilihat kesubyektifitasan pekerja seks komersial dan membedakannya dengan individu lainnya. Hal ini sejalan dengan yang Universitas Sumatera Utara dikemukakan oleh Poerwandari 2001 bahwa dalam penelitian kualitatif, manusia dipandang dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk subyektif. Melalui penelitian kualitatif, diharapkan peneliti akan dapat melihat permasalahan ini dengan lebih mendalam karena turut mempertimbangkan dinamika, perspektif, alasan, dan faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi subyek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Poerwandari 2001 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penting penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti. Dan sebagian besar aspek psikologis manusia juga sangat sulit direduksi dalam bentuk elemen dan angka sehingga akan lebih ‘etis’ dan kontekstual bila diteliti dalam setting alamiah. Artinya tidak cukup mencari “what” dan “how much”, tetapi perlu juga memahaminya “why” dan “how” dalam konteksnya.

B. D. Responden Penelitian 1. Karakteristik Responden Penelitian