Tahap Pralapangan Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap Pencatatan Data

Sesuai dengan penjelasan Lincoln dan Guba dalam Poerwandari, 2001 istilah dependabilitas mengacu pada reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Menurut Sarantoks dalam Poerwandari, 2001, hal-hal yang dianggap dapat meningkatkan reliabilitas penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: a. koherensi, yaitu bahwa metode yang dipilih memang dapat mencapai tujuan yang diinginkan. b. Keterbukaan, yaitu sejauh mana peneliti membuka diri dengan memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai tujuan. c. Diskursus, yaitu sejauh mana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan penemuannya dan analisisnya dengan orang lain. Melalui hal ini peneliti dapat memperhitungkan perubahan yang terjadi menyangkut fenomena yang diteliti, juga perubahan dalam desain sebagai pemahaman yang lebih mendalam tentang setting yang diteliti.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan Bogdan dalam Moleong, 2006. Terdapat tiga tahapan dalam prosedur penelitian kualitatif, yaitu tahap pralapangan, pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.

1. Tahap Pralapangan

Pada tahap persiapan penelitian, peneliti menggunakan sejumlah hal yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian Moleong, 2006, yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Mengumpulkan informasi dan teori yang berhubungan dengan keadaan pekerja seks komersial, baik yang berasal dari teori maupun dari literatur lepas seperti artikel. b. Menyusun pedoman wawancara. Peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teoritis untuk menjadi pedoman dalam proses wawancara. c. Persiapan untuk pengumpulan data. Peneliti mencari beberapa orang responden yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan, meminta kesediaannya informed consent untuk menjadi responden dan mengumpulkan informasi tentang calon responden tersebut. d. Membangun rapport. Setelah memperoleh kesediaan dari responden penelitian, peneliti meminta kesediaan untuk bertemu dan mulai membangun rapport. Setelah peneliti dan responden penelitian mengadakan kesepakatan yang meliputi waktu dan tempat wawancara serta persyaratan lain yang diajukan kedua belah pihak.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah diadakan kesepakatan, maka peneliti mulai melakukan wawancara, namun sebelumnya peneliti membina rapport agar responden penelitian merasa nyaman dan tidak merasa asing. Wawancara akan dilakukan di tempat yang ditentukan oleh subjek penelitian dan akan direkam dengan tape recorder mulai dari awal hingga akhir. Peneliti juga akan mencatat bahasa non verbal responden ketika wawancara berlangsung. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap Pencatatan Data

Untuk memudahkan pencatatan data, peneliti menggunakan alat perekam sebagai alat bantu agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta izin kepada responden untuk merekam wawancara yang akan dilakukan. Setelah wawancara dilakukan, peneliti membuat verbatim dari wawancara tersebut.

G. Metode Analisis Data