Konsep Diri Pekerja Seks komersial

C. Konsep Diri Pekerja Seks komersial

Pekerja seks komersial adalah seseorang yang menjual dirinya dengan melakukan hubungan seks untuk tujuan ekonomi Subadra, 2007. Para pekerja seks komersial, dalam menjalani pekerjaannya, dianggap telah melanggar norma dan moralitas, namun sebagai individu, para pekerja seks komersial tersebut tidak terlepas dari lingkungan sosialnya Iwansain, 2007. Masyarakat memandang pekerja seks komersial sebagai hal yang negatif. Hampir setiap masyarakat yang berada di sekitar para pekerja seks komersial merasa terganggu dengan keberadaan pekerja seks komersial tersebut Astri, dkk, 2006. Berbagai pandangan masyarakat seperti yang diberikan kepada pekerja seks komersial tersebut, merupakan salah satu bentuk pengaruh lingkungan dalam terbentuknya konsep diri para pekerja seks komersial. Konsep diri merupakan kerangka acuan dalam berinteraksi dengan lingkungan Fitts dalam Agustiani, 2006. Menurut Berzonsky 1981, konsep diri adalah gambaran mengenai diri seseorang, baik persepsi terhadap diri nyatanya maupun penilaian berdasarkan harapannya yang merupakan gabungan dari aspek-aspek fisik, psikis, sosial, dan moral. Terbentuknya konsep diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: faktor usia, faktor tingkat pendidikan, dan faktor lingkungan Berzonsky, 1981. Konsep diri berkembang melalui dua tahap: pertama, melalui internalisasi sikap orang lain terhadap individu; kedua melalui internalisasi norma masyarakat Mead dalam Calhoun dan Acocella, 1995. Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita lihat bagaimana sikap masyarakat terhadap para pekerja seks komersial yang dapat berpengaruh terhadap konsep diri Universitas Sumatera Utara para pekerja seks komersial tersebut. Ketika masyarakat memberikan pandangan yang negatif kepada para pekerja seks komersial, para pekerja seks komersial tersebut dapat menginternalisasi pandangan masyarakat tersebut ke dalam dirinya. Pandangan negatif yang diinternalisasi tersebut akan menjadi cermin bagi para pekerja seks komersial untuk memandang diri mereka sendiri, baik secara fisik, moral, sosial dan psikis mereka. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap konsep diri mereka. Demikian juga sebaliknya, jika masyarakat memberikan pandangan yang positif kepada para pekerja seks komesial, pandangan tersebut juga akan berpengaruh kepada konsep diri para pekerja seks komersial tersebut. Universitas Sumatera Utara Paradigma PSK Perilaku seks bebas Bertentangan dengan norma dan ajaran agama Penilaian dan perlakuan negatif dari lingkunganmasyarakat Konsep Diri Konsep diri positif Konsep diri negatif Sumber pembentukan konsep diri: - Orang tua - Teman - Masyarakat - Belajar Alasan: - masalah ekonomi - korban penipuan - kekerasan seksual - penolakan masyarakat - dijauhi dan dikucilkan dari lingkungan - dipandang sebagai biang penyakit Dimensi konsep diri: - pengetahuan - pengharapan - penilaian internalisasi Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2006, metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini juga digunakan untuk menggambarkan dan menjawab pertanyaan seputar subyek penelitian beserta konteksnya. Dengan melihat masalah yang hendak diungkap dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif dipandang sesuai untuk dapat mengetahui bagaimana pembentukan konsep diri pekerja seks komersial. Konsep diri merupakan suatu hal yang terus berkembang dalam hidup, yang dalam pembentukannya dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam maupun dari luar diri seseorang termasuk di dalamnya pengaruh lingkungan sebagai interaksi kontinu antara diri individu sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia di luar individu. Konsep diri pada pekerja seks komersial merupakan hal yang unik dimana para pekerja seks komersial telah melakukan pekerjaan yang menurut masyarakat sebagai hal yang negatif karena bertentangan dengan nilai moral yang berlaku namun tetap tidak meninggalkan pekerjaannya tersebut. Dengan melakukan penelitian kualitatif, dapat dilihat kesubyektifitasan pekerja seks komersial dan membedakannya dengan individu lainnya. Hal ini sejalan dengan yang Universitas Sumatera Utara