bersama-sama yaitu mengikuti peraturan sekolah dan asrama. Sehingga sumber stres yang dialami dalam aktivitas belajar juga tidak jauh berbeda dan cara
mengatasinya juga dengan cara yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Haarr Morash, 1999 yang mengatakan
bahwa perempuan dan laki-laki menggunakan beragam strategi yang sama untuk menghadapi stres.
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang perbedaan cara mengatasi stres pada
remaja laki-laki dan perempuan di SMA Plus Pematang Raya.
2.1 Cara Mengatasi Stres pada Remaja Laki-laki
2.1.1 Berdasarkan Meningkatkan Keimanan Kepada Tuhan yang Maha Esa
Hasil penelitian mengenai stres remaja laki-laki yang telah dilakukan terhadap 15 orang responden di SMA Plus Pematang Raya, diperoleh hasil bahwa
cara mengatasi stres pada remaja berdasarkan meningkatkan keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa 80,00 responden mengatasi stres dengan mensyukuri
setiap masalah yang dihadapi dalam belajar karena hal tersebut akan membuat responden menjadi lebih sabar menghadapi masalah yang terjadi, dan 80,00
responden mengatasi stres dengan berpikir positif jika dihadapkan pada suatu masalah dalam belajar karena yakin bahwa Tuhan akan memampukan untuk
menghadapinya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh aspek religi aspek spiritual remaja, dimana
semua responden memiliki keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
Universitas Sumatera Utara
agama masin-masing, aspek ini memungkinkan secara emosional remaja merasa tidak kesulitan dalam menjalani masa peralihan. Pandangan ini sesuai dengan
pendapat Sarwono 2005, yang menyatakan bahwa religi merupakan bagian yang cukup penting dalam perkembangan jiwa remaja. Sama hal nya menurut pendapat
William seorang ahli filosofi Amerika juga ahli jiwa secara jujur mengatakan bahwa ”tidak dapat diragukan lagi bahwa sebagai terapi terbaik bagi keresahan
dan kecemasan ialah iman kepada Tuhan. Iman kepada Tuhan merupakan salah satu kekuatan yang harus dipenuhi untuk menopang seseorang dalam hidup.
2.1.2 Berdasarkan Menyalurkan Energi Melalui Kegiatan Olahraga
Dari hasil penelitian dengan 15 responden remaja laki-laki diperoleh data bahwa 86,67 responden mengatasi stres dengan cara berolahraga yang dapat
membuat responden melupakan sejenak masalah dalam aktivitas belajar yang sedang dialami , sehingga responden bisa berpikir lebih tenang untuk mencari
solusinya, dan 86,67 responden mengatasi stres dengan cara berolahraga agar tubuh terasa lebih segar dan bugar, sehingga reponden merasa lebih kuat dan siap
untuk mengikuti pelajaran yang terasa sulit sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Moorehead and Griffin 1995 yang
mengatakan bahwa salah satu cara menurunkan stres yang efektif adalah melalui olah raga. Hasil penelitiannya juga menunjukan bahwa orang yang berolah raga
secara teratur merasa tekanan darahnya dari stres menurun dan percaya dirinya meningkat. Dan hal yang sama dikemukakan oleh Grant yang mengatakan bahwa
dengan berolahraga juga dapat mengurangi atau menghilangkan rasa stres yang menyelimuti diri seseorang karena menurutnya olah raga memberi banyak
Universitas Sumatera Utara
manfaat seperti menghilangkan tekanan emosional, membantu memecahkan masalah secara kreatif, menumbuhkan harga diri, melahirkan kemampuan
mengendalikan gejolak internal diri dan masih banyak manfaat lainnya.
2.1.3 Berdasarkan Melakukan Relaksasi