commit to user 55
Tabel 26. Data Frekuensi Nilai IPA siklus II
No Nilai
Frekuensi Persentasi
1. 41-50
1 4,55
2. 51-60
8 36,36
3. 61-70
12 54,54
4. 71-80
1 4,55
5. Jumlah
22 100,00
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada sklus II, jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas
sebanyak 11 siswa atau 50 dari 22 siswa dan tinggal 11 siswa atau 50 yang memperoleh nilai kurang dari 65.
Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
2 4
6 8
10 12
4,55 36,36
54,54 4,55
Gambar 9. Grafik Histogram Frekuensi Nilai IPA sesudah tindakan siklus II
Untuk data hasil penilaian prestasi belajar IPA siswa kelas III SDN 02 Lemahbang siklus III dapat dilihat pada tabel sebagai berikut di bawah ini:
Tabel 27. Persentasi Aspek Aktifitas Siswa siklus III
NO. Aspek Aktifitas
Persentasi
1. Aktifitas siswa dalam menyiapkan alat dan bahan percobaan.
80,81 2.
Keurutan langkah-langkah dalam melakukan percobaan. 95,45
3. Aktifitas siswa dalam melakukan percobaan.
77,27 4.
Dapat kerjasama dalam diskusi kelompok 86,36
5. Dapat menyimpulkan akhir sesuai dengan percobaan.
90,90
Dari tabel di atas dapat dilihat dalam grafik histogram di bawah ini:
commit to user 56
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
A kt
ifi ta
s Si
sw a
U ru
ta n
La ng
ka h
A kt
ifi ta
s La
ng ka
h D
ap at
D is
ku si
D ap
at M
en yi
m pu
lk an
M as
al ah
Gambar 10. Grafik Histogram Aspek Aktifitas Siswa siklus III
Tabel 28. Data Frekuensi Nilai IPA siklus III
No Nilai
Frekuensi Persentasi
1. 51-60
2 9,10
2. 61-70
7 31,81
3. 71-80
10 45,45
4. 81-90
3 13,64
Jumlah 22
100,00
Dari data tabel di atas dapat dilihat juga bahwa setelah pelaksanaan siklus II, jumlah keseluruhan siswa yang memeperoleh nilai 65 ke atas sebanyak 18 siswa
atau 81,81. Sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM atau mendapat nilai kurang dari 65 adalah 4 siswa atau 18,18.
Dapat dilihat pada gambar grafik histogram seperti di bawah ini :
commit to user 57
2 4
6 8
10
9,10 31,81
45,45 13,64
Gambar 11. Grafik Histogram Frekuensi Nilai IPA sesudah tindakan Siklus III
Secara lebih rinci perkembangan prestasi belajar IPA siswa kelas III SDN 02 Lemahbang dalam penelitian dapat dijelaskan seperti di bawah ini:
Tabel 29. Nilai Rata-rata kelas sebelum dan sesudah tindakan Siklus I
No Materi
Rata-rata Nilai Tes Hasil Belajar
Keterangan Sebelum
Sesudah
1. Menguji baling-baling mainan di angin
banyak. 47,63
56,81 Berhasil
2. Menguji baling-baling mainan di angin
banyak. 49,63
59,09 Berhasil
3. Rata-rata
48,63 57,95
Tabel 30. Persentasi Nilai
commit to user 58
Pada tabel 29 nilai rata-rata kelas sebelum tindakan 48,63 sesudah tindakan mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas menjadi 57,95. Pada tabel 30
dalam persentasi sebelum tindakan 18,18, sesudah tindakan menjadi 31,81. Dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri yang
dilaksanakan pada siklus I dengan materi “Menguji baling-baling mainan di angin banyak dan menguji baling-baling mainan di angin yang kurang”. Menunjukkan
peningkatan. Pembelajaran pada siklus I menekankan pada pengembangan berpikir individual lewat penelitian, peningkatan mempraktekan metode dan
teknik penelitian, latihan keterampilan khusus sesuai dengan cabang ilmu tertentu, dan menemukan sesuatu. Suchman, Massialas, Cox, dan Schwab dalam Joyce
dan Weil, 1980 pada Bab II halaman 16. Peningkatan prestasi belajar belum sesuai dengan yang diharapkan.
Peneliti melanjutkan pada siklus II dengan materi “Berbagai macam gerak dan hal-hal yang mempengaruhi gerak”.
Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 31. Nilai Rata-rata Kelas Sebelum dan sesudah tindakan siklus II.
Materi IPA Rata-rata Nilai Tes hasil Belajar
Keterangan
Gerak Benda Sebelum tindakan
Sesudah tindakan 50,00
62,04 Berhasil
Selanjutnya dari perhitungan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 sebelum dan sesudah tindakan siklus II.
Tabel 32. Persentasi Nilai
commit to user 59
model inkuiri yang dilaksanakan pada siklus II dengan materi “Gerak benda” dinyatakan meningkat. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA siswa dapat
mengenal istilah berpikir reflektif, berusaha aktif, hati-hati, dan pengujian secara tepat terhadap keyakinan seorang atau pengetahuan tertentu berdasarkan
dukungan kenyataan. Hal tersebut sesuai dengan pemikiran John Dewey. Di dalam bukunya How we Think 1933 Bab II hal 16.
Peneliti belum merasa puas karena peningkatan nilai yang dicapai siswa belum sesuai dengan nilai KKM. Peneliti masih terus melanjutkan ke siklus yang
ke III. Setelah dilaksanakan siklus III dengan materi “Pengaruh energi” selama
dua pertemuan ada perkembangan prestasi belajar IPA di siklus III dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 33. Nilai Rata-rata Kelas Sebelum dan sesudah tindakan siklus III.
Materi IPA Rata-rata Nilai Tes hasil Belajar
Keterangan
Pengaruh Energi Sebelum tindakan
Sesudah tindakan 60,00
72,72 Berhasil
Selanjutnya dari perhitungan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 sebelum dan sesudah tindakan siklus III.
Tabel 34. Persentasi Nilai
commit to user 60
menggunakan keterampilan-keterampilan proses IPA, tidak keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam waktu tertentu, jawaban-jawaban yang dicari
tidak diketahui lebih dahulu, tidak ada dalam buku pelajaran. Buku-buku petunjuk yang dipilih berisi pertanyaan-pertanyaan saran-saran untuk menentukan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri, siswa memecahkan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, melakukan eksperimen mengadakan
pengamatan. Dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III SDN 02 Lemahbang Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar
tahun 20092010.
commit to user
61
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dengan tiga siklus melalui model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA
pada siswa kelas III SDN 02 Lemahbang Kecamatan Jumapolo dapat meningkatkan prestasi belajar IPA.
Hasil Penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan: Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar
IPA siswa kelas III SDN 02 Lemahbang, dapat di lihat dengan persentasi siswa yang mendapat nilai ketuntasan belajar terus meningkat dari siklus I sampai siklus
III. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa adalah 6 anak atau 27,27, pada siklus II ketuntasan belajar siswa 11 atau 50 dan siklus ke III mengalami perningkatan
yang cukup, menjadi 18 anak atau 81,81 dari 22 anak, yang mendapatkan nilai ketuntasan belajar. Serta pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri dapat
meningkatkan aktifitas siswa kelas tiga dalam proses belajar IPA, hal ini terbukti pada siklus I persentasi siswa aktif dalam menyiapkan alat dan bahan percobaan
mencapai 68,18, siklus II 63,63, siklus III 80,81. Persentasi keurutan langkah-langkah melakukan percobaan siklus I 77,27, siklus II 77,27, dan
siklus III 95,45. Persentasi aktifitas dalam melakukan percobaan siklus I 50, siklus II 72,72, dan siklus III 77,27. Persentasi kerjasama dalam diskusi
siklus I 77,27, siklus II 81,81, siklus III 86,36. Sedangkan persentasi dalam menyimpulkan akhir, siklus I 72,73, siklus II 86,86 dan siklus III adalah
90,90 . B. IMPLIKASI
Penetapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA. Model yang
dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model siklus, adapun prosedur penelitiannya terdiri dari 3 siklus. Siklus I dilaksanakan selama 2 minggu materi
membuat baling-baling dari kertas, siklus II dilaksanakan selama 2 minggu materi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda. Sedangkan siklus III dilaksanakan