Observasi Refleksi Tindakan Siklus I

commit to user 36 berbeda-beda. Dari masing-masing kelompok mendiskusikan masalah dan memecahkan masalah dari menguji pesawat hasil rancangan tersebut. Dalam perumusan masalah siswa mengisi tabel yang disediakan dari guru dan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi, setelah selesai dikumpulkan pada guru. Tabel 5. Perumusan masalah siklus I pertemuan ke-2 Baling-baling Kelompok Lubang AS Diameter daun baling- baling Putaran Keadaan angin Keadaan daun baling- baling Setelah merumuskan masalah siswa bersama kelompok menarik kesimpulan. Tabel 6. Menarik kesimpulan siklus I pertemuan ke-2

c. Observasi

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera foto, lembar soal evaluasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada prestasi belajar IPA pada siswa kelas III. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitaspartisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada tindakan guru dalam membuat suasana kelas dapat menyenangkan. commit to user 37

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, baru 1 materi yang telah menunjukkan perubahan baik pada aktifitas siswa maupun pada pencapaian hasil belajar yaitu materi pembuatan baling-baling menguji pada tempat yang terdapat hembusan anginnya banyak dan terdapat hembusan anginnya kurang kencang. Hasil evaluasi mata pelajaran IPA yang menunjukan perubahan baik pada aktifitas siswa maupun pada pencapaian hasil belajar yaitu materi membuat mainan baling-baling dari kertas yang menguji pada tempat yang terdapat hembusan anginnya banyak. Untuk menarik kesimpulan dan soal tentang evaluasi individu belum menunjukan nilai yang memuaskan dan dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Pertemuan ke-1 Indikator: Membuat Model Mainan sesuai rancangan dengan materi menguji pesawat hasil rancangan di tempat dimana banyak hembusan angin. Kompetensi dasar: Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak. Misalnya membuat baling-baling dari kertas. Model: Pembelajaran inkuiri. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan merujuk pada foto 1 dan 2 siswa cukup aktif dalam menyimpulkan hasil pengamatan pada benda. Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil pengamatan belum memahami, sehingga hasil belajar pada hasil percobaan belum menunjukan perubahan yang berarti, dan pada nilai evaluasi terakhir nilai rata-rata kelas belum berhasil yaitu mencapai 56,81 dan siswa yang memperoleh sesuai dengan KKM 65 adalah 6 siswa, 27,27 dari siswa 22 siswa kelas III. Pembelajaran akan berhasil apabila prestasi mencapai rata-rata kelas 65 atau sesuai dengan KKM. Siswa yang memperoleh ≥65 mencapai persentasi 27,27 nilai rata-rata kelas mencapai 56,81 dan siswa memproleh nilai kurang dari KKM ada 16 atau 27,27 dari 22 siswa. Menunjukan bahwa pembelajaran commit to user 38 menggunakan model inkuiri yang dilakukan pada siklus I pertemuan pertama belum berhasil. Di bawah ini adalah tabel daftar nilai hasil belajar pertemuan ke-1. Tabel 7. Daftar Nilai Hasil Belajar siklus I pertemuan ke-1 N o Nilai No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai 1. 50 6. 60 11. 70 16. 60 21. 50 2. 60 7. 60 12. 50 17. 30 22. 60 3. 50 8. 60 13. 70 18. 30 4. 40 9. 70 14. 60 19. 70 5. 50 10. 70 15. 70 20. 60 Rata-rata 56,81 2 Pertemuan 2 Indikator: Membuat Model Mainan sesuai rancangan dengan materi menguji pesawat hasil rancangan di tempat dimana kurang hembusan angin atau di dalam ruangan kelas. Kompetensi dasar: Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya membuat baling-baling dari kertas. Model: Pembelajaran inkuiri Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan merujuk pada foto 3 dan 4 siswa cukup aktif dalam menyimpulkan hasil pengamatan pada benda. Kemampuan siswa menyimpulkan hasil pengamatan belum memahami, sehingga hasil belajar pada percobaan belum menunjukkan perubahan, pada nilai evaluasi terakhir nilai rata-rata kelas belum berhasil yaitu 59,18, siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM 65 adalah 8 siswa, atau 36,36 dari 22 siswa. Pembelajaran berhasil apabila prestasi mencapai rata-rata kelas ≥65 atau sesuai dengan KKM. Nilai rata-rata kelas mencapai 59,18. Siswa yang memproleh nilai kurang dari KKM ada 14 siswa dari 22 siswa atau sebanyak 63,63. commit to user 39 Menunjukan pembelajaran yang menggunakan model inkuiri yang dilakukan pada siklus I pertemuan ke-2 belum berhasil. Di bawah ini adalah tabel daftar nilai hasil belajar pertemuan ke-2. Tabel 8. Daftar Nilai Hasil Belajar siklus I pertemuan ke-2 No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai 1. 60 6. 65 11. 70 16. 60 21. 50 2. 60 7. 60 12. 50 17. 40 22. 60 3. 50 8. 60 13. 70 18. 30 4. 50 9. 70 14. 60 19. 70 5. 65 10. 70 15. 70 20. 60 Rata-rata 59,10 Pada Siklus I dari pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2, pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri diketahui telah ada peningkatan pada prestasi belajar IPA siswa kelas III. Tetapi nilai rata-rata kelas belum sesuai dengan nilai KKM. Belum menunjukkan perubahan yang signifikan pada peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas III Sebagai catatan, untuk siswa yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata kelas harus diberikan perbaikkan dengan menambah waktu belajar dan latihan- latihan serupa supaya prestasi belajar dapat meningkat. Untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran, peneliti mengadakan skenario perbaikan. Kegiatan pembelajaran pada skenario perbaikkan adalah pada kegiatan menarik kesimpulan. Skenario perbaikan yang dilaksanakan sesudah melaksanakan siklus I pada hari jum’at tanggal 25 Maret 2010. Pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Peneliti mengadakan Pembelajaran Siklus II.

2. Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 16

SKRIPSI Peningkatan Motivasi Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inquiry Pada Siswa Kelas III SDN Pasucen 02 Tahun 2014.

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY Peningkatan Motivasi Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inquiry Pada Siswa Kelas III SDN Pasucen 02 Tahun 2014.

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 135

OPTIMALISASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOK DIENES PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 01 KADIPIRO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 3 9

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS III SD NEGERI 03 TLOBO KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 8

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS IV SDN 02 KADIPIRO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SDN 02 DOPLANG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PEL

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STARTEGI INFORMATION SEACRH KELAS V SDN 02 GENENGAN Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Startegi Information Seacrh Kelas V SDN 02 Genengan Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI MATERI IPA PADA SISWA KELAS IV SDN DADIREJO 02 PATI

0 0 21