HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN KERANGKA BERPIKIR

commit to user 19

f. Kekurangan Pembelajaran Inkuiri

1 Mempersyaratkan suatu proses persiapan kemampuan berpikir yang dapat dipercaya. 2 Kurang efektif untuk mengajar siswa dengan jumlah yang banyak. 3 Memerlukan fasilitas yang memadahi. 4 Kebebasan yang dapat diberikan kepada peserta didik selamanya dapat dimanfaatkan secara optimal.

g. Peran guru dalam proses Pembelajaran Inkuiri.

Dalam kegiatan belajar mengajar yang menggunakan metode inkuiri guru mempunyai peran sebagai berikut: 1 Menciptakan suasana bebas berpikir sehingga siswa berani bereksplorasi dalam penemuan dan pemecahan masalah. 2 Fasilitator dalam penemuan. 3 Rekan diskusi dan dalam klasifikasi dan pencarian alternatif pemecahan masalah. 4 Pembimbing penelitian, pendorong keberanian berpikir alternatif dalam pemecahan masalah.

h. Peran siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Ikuiri:

1 Pengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahan masalah. 2 Pelaku aktif dalam belajar melakukan penelitian. 3 Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan. 4 Penemu pemecahan masalah

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Beberapa penelitian yang relevan antara lain: 1. Penelitian oleh Ester Dwi Kartika Sari 2010. Yang berjudul“ Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Media Pembelajaran Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Jajar 1 No 73 Laweyan Solo Tahun 20092010”. Kesimpulanya adalah bahwa ada peningkatan kemampuan membaca commit to user 20 permulaan setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan media pembelajaran kartu bergambar. 2. Penelitian oleh Winarti 2010. Yang berjudul“ Perbedaan Pembelajaran Guide Discovery dan Cooperative Learning Terhadap Kreativitas Penerapan Konsep Gaya Magnet Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Nguter Sukoharjo Tahun 2010”. Kesimpulannya adalah 1 Terhadap perbedaan yang signifikan kreativitas penerapan konsep gaya magnet antara yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran guide discovery dan cooperative learning dengan hasil F o F tabel = 22,71 . 0,17, atau 14,29 0,17 pada taraf signifikan 5. 2 Terdapat perbedaan yang signifikan kreativitas penerapan konsep gaya magnet antara siswa yang memiliki kreativitas awal tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas awal rendah yang pembelajarannya menggunakan model guided discovery dan model cooperative learning dengan hasil pengujian F o F tabel = 53,49. 0,17 pada taraf signifikan 5, 3 Terdapat interaksi antara pembelajaran model guided discovery dan cooperative learning terhadap kreativitas penerapan konsep gaya magnet dengan hasil pengujian F o . F tabel atau 0,35. 0,17 pada taraf signifikan 5.

C. KERANGKA BERPIKIR

Pada kondisi awal menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan lebih berpusat pada guru, pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran inkuiri, sehingga mengakibatkan prestasi belajar IPA rendah. Oleh karena itu, seorang pendidik merasa terpanggil untuk mengadakan penelitian dan memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, dengan melakukan tindakan siklus I, melakukan tindakan siklus II, dan guru memberi penjelasan tentang cara belajar IPA. Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri mempunyai kelebihan di antaranya kemungkinan yang besar untuk membantu, memperbaiki, memperluas persediaan dan pengajuan keterampilan proses kognitif siswa. Memungkinkan pengetahuan yang melekat erat pada diri siswa. Menimbulkan gairah belajar pada siswa. commit to user 21 Dengan menggunakan pembelajaran model inkuiri Tindakan Kondisi Akhir Memberikan kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan. Menyebabkan siswa termotivasi untuk belajar. Membantu memperkuat konsep diri siswa. Berpusat pada siswa, berperan aktif sebagai fasilitator dan pendinamisator di penemuan. Dan membantu perkembangan siswa. Tidak menjadikan guru satu- satunya sumber belajar. Diharapkan pada kondisi akhir, penilaian yang diberikan oleh guru yang untuk memperbaiki pembelajaran prestasi IPA meningkat. Berdasarkan kajian teoritik yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh alur kerangka berpikir dalam penelitian ini yang dapat divisualkan pada gambar 1. Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir

D. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 16

SKRIPSI Peningkatan Motivasi Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inquiry Pada Siswa Kelas III SDN Pasucen 02 Tahun 2014.

0 2 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY Peningkatan Motivasi Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inquiry Pada Siswa Kelas III SDN Pasucen 02 Tahun 2014.

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 135

OPTIMALISASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOK DIENES PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 01 KADIPIRO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 3 9

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS III SD NEGERI 03 TLOBO KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 8

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS IV SDN 02 KADIPIRO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SDN 02 DOPLANG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PEL

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STARTEGI INFORMATION SEACRH KELAS V SDN 02 GENENGAN Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Startegi Information Seacrh Kelas V SDN 02 Genengan Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI MATERI IPA PADA SISWA KELAS IV SDN DADIREJO 02 PATI

0 0 21