PENYIMPANAN DALAM ATMOSFIR TERMODIFIKASI

produk hortikultura. Suhu, kelembaban udara RH dan komposisi atmosfir udara penyimpanan dapat dimanipulasi untuk menekan laju respirasi dan pada akhirnya dapat meminimalkan kerusakan produk selama penyimpanan Pantastico, 1975. Penyimpanan dalam atmosfir termodifikasi tidak dianjurkan tanpa dikombinasikan dengan penyimpanan pada suhu rendah terutama pada daerah beriklim tropis. Panasnya udara lingkungan justru dapat mempercepat laju repirasi dan selanjutnya mempercepat kerusakan produk.

D. PENYIMPANAN DALAM ATMOSFIR TERMODIFIKASI

Teknik atmosfir termodifikasi adalah pengubahan komposisi udara dengan pengurangan atau penambahan gas tertentu ke dalam udara normal 78.08 N 2 , 20.95 O 2 , dan 0.03 CO 2 . Teknik atmosfir termodifikasi untuk produk buah-buahan dan sayur -sayuran selalu dicirikan dengan penurunan konsentrasi oksigen O 2 dan peningkatan konsentrasi karbondioksida CO 2 Kader, 1992. Pengubahan komposisi udara tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kemasan tertentu yang memiliki permeabilitas terhadap oksigen dan karbondioksida tertentu sehingga dengan sendirinya te rjadi pengubahan komposisi udara. Perubahan komposisi udara di dalam kemasan terjadi karena i konsumsi oksigen oleh komoditi selama penyimpanan, ii produksi karbondioksida oleh komoditi, dan iii pertukaran gas dengan lingkungan melalui film kemasan Zagory, 1998 . Proses perubahan komposisi udara digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1. Proses terjadinya perubahan komposisi udara di dalam film kemasan komoditi CO 2 O 2 O 2 CO 2 O 2 CO 2 Film kemasan Atmosfir terkendali dapat menghambat pelayuan, menurunakan laju respirasi dan menurunkan laju pelunakan jaringan Kader, 1992. Kehilangan tekstur telah dilaporkan terjadi pada buah yang disimpan dalam kemasan atmosfir terkendali. Irisan strawberry yang disimpan pada atmosfir terkendali selama satu minggu memiliki kekerasan yang setara dengan kekerasan strawberry utuh Rosen and Kader, 1989. Komposisi udara termodifikasi yang cocok pada suatu produk buah- buahan dan sayur-sayuran dapat menghambat laju kehilangan klorofil. Hal ini diduga karena penghambatan penguraian klorofil menjadi senyawa yang tidak berwarna seperti pheophytin dan penurunan produksi klorofilase sebagai akibat penurunan produksi etilen. Peningkatan karbondioksida juga dapat menyebabkan sensitivitas terhadap etilen menurun sehingga penguraian klorofil juga terhambat Zagory, 1995. Atmosfir termodifikasi juga dapat menghambat pencoklatan browning akibat oksidasi, penyimpangan atau perubahan warna, dan pelunakan berbagi jenis buah Zagory, 1995. Karbondioksida dapat menghambat aktivitas enzim polifenol oksidase yang menyebabkan terjadinya oksidasi senyawa fenol dan menghasilkan senyawa yang berwarna gelap. Beberapa hasil penelitian penyimpanan dam atmosfir termodifikasi menghasilkan rekomendasi sebagai berikut. Affandi 2002 merekomendasikan penyimpanan rajangan selada segar dalam udara dengan komposisi 0-2 O 2 dan 9-10 CO 2 pada penyimpanan suhu 3 o C selama 6 hari. Maharani merekomendasi untuk menyimpan rajangan bawang bombay pada udara dengan 3-5 O 2 dan 9-11 CO 2 pada penyimpanan suhu 2 o C selama 11 hari. Juliana 2003 merekomendasi penyimpanan jamur potong pada udara dengan komposisi 4-6 O 2 dan 13-15 CO 2 pada penyimpanan suhu 3 o C selama 11 hari. Nugroho 2003 merekomendasi penyimpanan rajangan paprika pada udara dengan komposisi 3 O 2 dan 10 CO 2 pada penyimpanan suhu 5 o C. Fellows 2000 memberikan batas maksimum konsentrasi CO 2 dan batas minimum konsentrasi O 2 untuk beberapa jenis sayuran dan buah-buahan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Batas maksimum CO 2 dan batas minimum O 2 untuk beberapa sayuran dan buah-buahan Fellows, 2000 Jenis buahsayur Konsentrasi CO 2 maksimum Konsentrasi O 2 minimum Apel 2 2 Pisang 5 - Brokoli 15 1 Wortel 4 3 Mentimun 10 3 Kentang 10 10 Bayam 20 - Tomat 2 3 Bunga kol 5 2

E. KEMASAN