Pe ngukuran susut bobot penimbangan Penilaian sensoris Penentuan kadar minyak atsiri

Lampiran 1. Prosedur pengamatan 1. Pengukuran warna Colormeter Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan Colortec Colormeter. Pengukuran dilakukan pada rajangan daun bawang berwarna hijau daun dengan 3 kali ulangan. Pengukuran pada bagian daun digunakan untuk melihat kecenderungan terjadinya pemudaran warna hijau daun bawang selama penyimpanan. Komponen warna yang diukur adalah L kecerahan, a warna merah positif, warna hijau negatif, dan b warna kuning positif, warna biru negatif. Contoh bawang daun rajangan ditebar merata dan saling menutup rapat di atas dasar warna putih. Colortec Colormeter diletakkan sedemikian rupa sehingga bagian pengukur semuanya berada di atas bawang daun rajangan dan tidak terdapat celah di antara Colormeter dengan bawang daun rajangan sehinga tidak ada cahaya yang masukkeluar permukaan sonsor darike lingkungan. Setelah siap, tombol pengaktif pengukuran ditekan sehingga lampu sumber cahaya menyala dan reflektannya terukur. Display akan menampilkan nilai L, a, dan b masing- masing dalam 4 angka. Nilai L, a, dan b adalah nilai yang ditampilakn pada displai dibagi dengan 100. Untuk setiap perlakuan dan ulangan, engukuran dilakukan tiga kali triplo dengan contoh yang berbeda.

2. Pe ngukuran susut bobot penimbangan

Susut bobot diukur setiap hari dengan cara menimbang produk dan dibandingkan dengan bobot awalnya. Susut bobot dinyatakan dalam persentase. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan neraca analitik dua digit.

3. Penilaian sensoris

Penilaian sensoris yang dilakukan meliputi penilaian oleh 30 panelis agak terlatih mahasiswa terhadap warna, tekstur, rasa, dan aroma. Penilaian warna, tekstur dan aroma dilakukan secara langsung pada rajangan bawang daun dengan pembanding rajangan bawang daun yang baru. Untuk aroma, selain dilakukan penilaian sensoris langsung pada rajangannya juga dilakukan penilaian sensoris bawang daun rajangan yang disajikan di dalam campur a n dengan bubur dan sup. Penilaian sensoris oleh panelis agak terlatih dilakuakn menggunakan skala hedonis 1 sampai 5. Skala yang digunakan adalah sebagai berikut: 5 = suka 4 = agak suka 3 = biasa 2 = agak tidak suka 1 = tidak suka Data hasil penilaian sensoris diolah dengan menggunakan analisis ragam. Selain penilaian oleh pane lis agak terlatih, dilakukan pula penilaian secara obyektif oleh peneliti untuk melihat perubahan parameter sensoris bawang daun rajangan selama penyimpanan. Penilaian obyektif ini dilakukan dengan membandingkan bawang daun rajangan yang telah disimpan de ngan bawang daun rajangan baru. Parameter sensoris yang dinilai secara obyektif adalah warna, aroma, rasa, dan tekstur.

4. Penentuan kadar minyak atsiri

Kadar minyak atsiri ditentukan dengan metode distilasi. Sejumlah bahan dimasukkan dalam labu Erlenmeyer dan ditambah air sebanyak tiga kali jumlah bahan. Mulut Labu Erlenmeyer dihubungkan dengan extraction apparatus yang dilengkapi dengan pendinginkondensor. Extraction apparatus ini berfungsi untuk menampung minyak atsiri yang telah menguap dan dikondensasi oleh kondensor. Distilasi dilakukan selama 3 – 5 jam hingga tidak terjadi penambahan minyak atsiri yang ter kumpul pada extraction apparatus. Setelah itu minyak atsiri dikeluarkan dari extraction apparatus dan ditimbang bobotnya. Kadar minyak atsiri dihitung dengan persamaan berikut: Kadar minyak atsiri = [bobot minyak atsiri g bobot contoh g] 100

5. Penentuan kadar air distilasi toluen