KEMASAN PENGOLAHAN MINIMAL TINJAUAN PUSTAKA

Fellows 2000 memberikan batas maksimum konsentrasi CO 2 dan batas minimum konsentrasi O 2 untuk beberapa jenis sayuran dan buah-buahan seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Batas maksimum CO 2 dan batas minimum O 2 untuk beberapa sayuran dan buah-buahan Fellows, 2000 Jenis buahsayur Konsentrasi CO 2 maksimum Konsentrasi O 2 minimum Apel 2 2 Pisang 5 - Brokoli 15 1 Wortel 4 3 Mentimun 10 3 Kentang 10 10 Bayam 20 - Tomat 2 3 Bunga kol 5 2

E. KEMASAN

Kemasan merupakan komponen penting dalam teknik atmosfir termodifikasi. Pemilihan kemasan yang tepat akan memperpanjang masa simpan produk pangan. Film plastik yang digunakan untuk pengemasan dalam atmosfir termodifikasi ada berbagai jenis yang penting dapat memberikan fungsi perlindungan, memiliki kekuatan, kemampuan dikelim panas, kejernihan dan kemampuan cetaknya printable surface. Namun demikian yang paling penting untuk pengemasan atmosfir termodifikasi adalah permeabilitasnya terhadap oksigen dan karbondioksida Zagory, 1995. Jenis kemasan film plastik yang telah digunakan untuk pengemasan dalam atmosfir termodifikasi diantaranya adalah sebagai berikut. Julianti 1997 menggunakan white stretch film dan stretch film untuk mengemas jamur merang kupas. Harmen 2000 menggunakan stretch film untuk mengemas salak pondoh. Soares, et al. 2002 menggunakan nampan polistiren sebagai wadah dan ditutup dengan film LDPE dan PVC beberapa lapis untuk mengemas bawang putih terolah minimal kupas.

F. PENGOLAHAN MINIMAL

Pada dasarnya tidak ada kesepakatan mengenai definisi untuk pengolahan minimal. Shewfelt 1987 menyatakan bahwa pangan terolah minimal meliputi daging dan produk segar yang telah melalui serangkaian proses untuk memberikan nilai tambah pada produk dibandingkan dengan proses pengawetan pangan konvensional. Proses-proses seperti pemotongan, pengupasan, pembuangan biji, irradiasi ringan, dan pengemasan secara individual, merupakan pengolahan minimal. Sementara Rolle and Chism 1987 memberikan definisi yang agak berbeda, yaitu pengolahan minimal meliputi semua operasi pencucian, pemilihan, pengupasan, perajangan, dan sebagainya yang harus dilakukan sebelum proses blansir pada lini pengolahan konvensional dan yang tetap menjaga bahan pangan tetap sebagai jaringan hidup. Huxsoll and Bolin 1989 mendefinisikan buah-buahan dan sayur - sayuran terolah minimal adalah produk-produk yang dipertahankan atribut dan kualitasnya sehingga sama atau mendekati produk segarnya. Pada beberapa kasus, produk terolah minimal merupakan pangan mentah dan sel-sel jaringannya masih hidup meskipun karakteristiknya tidak terlalu penting jika kesegaran produk tetap terjaga. Lebih sederhana lagi adalah definisi oleh Manvel 1997 yang menyatakan bahwa suatu pengolahan minimal adalah perlakuan seminimal mungkin untuk memberikan suatu manfaat. Pengolahan minimal buah-buahan dan sayur -sayuran memiliki dua manfaat Laurilla and Ahvenainen, 2002. Manfaat pertama adalah untuk menjaga kesegaran produk tanpa kehilangan kualitas nutrisi. Manfaat kedua untuk menjamin umur simpan produk agar cukup waktu untuk melaksanakan distribusi di daerah konsumsi. Umur simpan mikrobiologi, sensori, dan nutrisional buah-buahan dan sayur-sayuran terolah minimal paling tidak adalah 4 sampai 7 hari, tetapi lebih disukai jika sampai 21 hari tergantung pada pasar. Garcia and Barrett 2002 menyatakan bahwa pada produk olahan minimal buah-buahan dan sayur -sayuran perhatian utamanya adalah untuk menjaga karakteristik buah-buahan dan sayur -sayuran tersebut pada puncaknya. Konsumen mengharapkan produk olahan minimal yang menunjukkan penampakan kesegaran, rasa dan aroma normal, dan kemudahan sebagai faktor tambahan. Kualitas produk buah-buahan dan sayur -sayuran terolah minimal ditentukan oleh kualitas buah-buahan dan sayur-sayuran utuh yang dipengaruhi oleh jenis kultivar, kondisi pertanaman dan iklim, umur panen dan cara panen, prosedur penanganan, kondisi penanganan dan jarak waktu antara panen dengan penyiapan. Faktor lain penentu kualitas buah-buahan dan sayur-sayuran terolah minimal adalah metode penyiapan meliputi ketajaman alat potong, ukuran dan luas permukaan potongan, pencucian, dan pembuangan air permukaan dan kondisi penanganan yang mengikutinya pengemasan, laju pendinginan, pengendalian suhu dan kelembaban pada kisaran optimum, dan prosedur sanitasi yang tepat Kader, 2002 Produk olahan minimal lebih mudah mengalami kerusakan dibandingkan dengan produk utuh Krochta et al., 1992. Pengolahan minimal yang dilakukan pada buah-buahan dan sayur -sayuran pada dasarnya adalah membuat luka terbuka pada buah-buahan dan sayur -sayuran. Adanya luka tersebut akan menyebabkan terjadinya berbagai proses yang pada akhirnya menurunkan kualitas, misalnya oksidasi enzimatis yang menyebabkan pencoklatan, peningkatan laju respirasi yang menyebabkan peningkatan laju kehilangan bobot dan peningkatan laju pelayuan dan pembusukan, serta mempermudah masuknya mikroorganisme ke dalam jaringan buah-buahan atau sayur -sayuran. Sementara itu Garcia and Barrett 2002 menyatakan bahwa terbatasnya umur simpan produk olahan minimal buah-buahan dan sayur - sayuran adalah kerusakan mikrobiologis, kerusakan karena menjadi kering, perubahan warna atau browning, perubahan warna menjadi lebih pucat, perubahan tekstur dan terjadinya penyimpangan flavor dan bau. Kriteria utama produk olahan minimal bagi konsumen adalah penampakan produk dengan faktor utama adalah warna produk.

G. KONSENTRASI KESEIMBANGAN O