Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
dan mengindikasikan semakin banyak orang yang bekerja, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Tetapi kondisi ini tidak selalu tercapai
karena banyaknya faktor-faktor pertumbuhan ekonomi berpengaruh pada tingkatan berbeda terhadap pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Dari
hasil analisis yang dilakukannya menyimpulkan bahwa pertumbuhan berpengaruh tidak signifikan mengurangi kemiskinan, demikian halnya pengaruh inflasi dan
jumlah penduduk. Faktor yang signifikan menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran adalah peningkatan share sektor pertanian dan industri, serta
tingkat pendidikan. Dalam makalah yang lain, Siregar 2006 menyebutkan peningkatan
ekonomi sebagai syarat keharusan dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran yang dibangun melalui investasi dan pengembangan sektor-sektor
padat karya baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Investasi publik atau pemerintah dikembangkan melalui infrastruktur perekonomian, kualitas
SDM, kualitas pelayanan publik yang merata. Investasi swasta dikembangkan melalui pengembangan pertanian dan industri pertanian, serta mendukung
pengembangan UKM. Pengalaman China menangani kemiskinan yang diangkat oleh Ravallion
dan Chen 2005 menekankan penanganan kemiskinan di pedesaan. Dengan melakukan pemetaan kemiskinan dan mempelajari penyebab munculnya
kemiskinan, maka China mengembangkan kebijakan reformasi agraria dengan melakukan de-kolektivitas pertanian dari kelompok menjadi pengelolaan rumah
tangga dan memperluas pertanian tanaman pangan sehingga mampu meningkatkan produksi, dan akhirnya berdampak pada menurunnya harga pasar
bahan pangan. Dampak tak langsung dari kebijakan ini, pendapatan petani meningkat dan daya beli pangan oleh penduduk miskin juga meningkat.
Kebijakan ini mampu menurunkan jumlah penduduk miskin, sehingga China memandang bahwa pertanian dan kemiskinan di pedesaan adalah sasaran yang
effektif meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pro Poor Growth bagi negara- negara berkembang.
Pengalaman Bolivia justru berbeda dengan China, dimana Bolivia mengembangkan pengelolaan komunal dalam mengelola sumber daya alam yang