Kinerja Pembangunan Daerah Pembangunan DaerahWilayah

Mobilisasi ini akan menjadi masalah jika menimbulkan ketimpangan kesejahteraan karena penguasaan yang didominasi oleh kelompok tertentu. Untuk menghilangkan inefisiensi dan membuka akses masyarakat terhadap sumber daya tersebut dapat dilakukan melalui mobilisasi sumber daya melalui redistribusi asset Rustiadi et al., 2009. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu wujud redistribusi asset dalam mengelola dan mengeksplorasi sumber daya untuk kepentingan pertumbuhan wilayah. Menurut Arsyad 1999 pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Pendapatan wilayah merupakan gambaran pendapatan masyarakat di suatu wilayah. Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah ukuran produktivitas wilayah yang paling umum diterima secara luas sebagai standar ukuran pembangunan dalam skala wilayah. PDRB pada dasarnya adalah total produksi kotor dari suatu wilayah, yakni total nilai tambah dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara atau wilayah dalam periode satu tahun. Artinya PDRB menunjukkan nilai tambah dari aktivitas manusia. PDRB yang dibagi dengan jumlah penduduk akan menunjukkan pendapatan per kapita masyarakat di suatu wilayah Rustiadi et al., 2009. Pendapatan per kapita yang tinggi di suatu wilayah akan menjadi daya tarik penduduk untuk berimigrasi ke wilayah tersebut. Tingkat imigrasi yang tinggi akan menyebabkan tingginya pertumbuhan penduduk social increase, selain faktor kelahiran dan kematian natural increase. Sehingga pembangunan ekonomi wilayah yang tinggi, juga menjadi penyebab tingginya pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut. Menurut Todaro dan Smith 2003, pertumbuhan penduduk bukanlah masalah kependudukan semata. Ada masalah lain yang terkait, dibalik pertumbuhan itu sendiri. Pembangunan ekonomi wilayah yang tinggi secara otomatis mampu mengontrol pertumbuhan dan penyebaran penduduk. Jika pembangunan ekonomi di suatu wilayah rendah, maka penduduknya akan mempertahankan pola keluarga besar sebagai sumber jaminan sosial di masa mendatang. Pertumbuhan penduduk yang tinggi juga menyebabkan degradasi sumber daya alam dan penyusutannya. Kerusakan ini justru mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut akan meluruh. Daya dukung dan kerusakan sumber daya alam akan diperparah dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Permasalahan lain dari pertumbuhan penduduk ini, justru terkait dengan rendahnya pembangunan ekonomi di suatu wilayah. Pembangunan ekonomi yang rendah menjadi penyebab tingginya insiden kemiskinan, sehingga untuk mengatasinya selain mengurangi laju pertumbuhan penduduk, diperlukan pula strategi yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi wilayah. Selain itu, jumlah penduduk yang rendah akan membantu mengurangi alokasi pembangunan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga porsi untuk investasi peningkatan aktivitas ekonomi justru akan meningkat.

1.3 Pembangunan ManusiaSosial

Konteks kesejahteraan dalam pembangunan, tidak hanya dimaknai sebagai kecukupan, pertumbuhan dan produktivitas ekonomi yang tinggi, tetapi juga menunjukkan kemajuan sosial budaya, interaksi sosial dan akses masyarakat pada pendidikan, kesehatan, dan politik. UNDP mendefinisikan pembangunan manusia sebagai suatu proses yang ditujukan untuk memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk a process of enlarging people choices. Dalam konsep tersebut, penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir, bukan alat, cara atau instrument pembangunan Rustiadi et al., 2009. Pembangunan manusia adalah perpaduan antara pembangunan sosial ekonomi dan pengorganisasian masyarakat. Pembangunan sektor sosial ekonomi masyarakat perlu diwujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh organisasi dan partisipasi masyarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kinerja yang secara terus menerus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Rustiadi et al., 2009. Dari pandangan tersebut, cita-cita pembangunan manusia mencakupi semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang dapat menikmati kemakmuran secara utuh,