Analisis Dampak Risiko ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH 6.1 Identifikasi Sumber-Sumber Risiko Produksi

59 menyemprotkan air pada ruangan kumbung. Hal ini bertujuan memberikan hawa sejuk dan lembab.

6.4 Analisis Dampak Risiko

Sumber-sumber risiko yang produksi yang telah teridentifikasi dalam kegiatan budidaya jamur tiram di Yayasan Paguyuban Ikhlas akan memberikan dampak kerugian apabila terjadi pada saat pelaksanaan produksi. Dampak kerugian yang diakibatkan terjadinya sumber-sumber risiko produksi tersebut dapat dihitung dan dinilai dalam satuan mata uang seperti rupiah, sehingga kerugian dapat diketahui atau diperkirakan sebagai sebagai akibat dari sumber-sumber risiko produksi. Nilai besarnya kerugian yang diperkirakan tentu tidak tepat sama dengan kondisi sebenarnya, jika risiko produksi tersebut terjadi maka dilakukan penetapan besarnya kerugian dengan suatu tingkat keyakinan. Perhitungan dampak risiko produksi pada usaha budidaya jamur tiram di Yayasan Paguyuban Ikhlas ini menggunakan metode value at risk VaR. Pada perhitungan dampak risiko produksi di yayasan Paguyuban Ikhlas ditentukan tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 95 persen dan sisanya error sebesar 5 persen. Dengan produktivitas jamur yang dihasilkan per log sebanyak 0,33 kilogram, dan diketahui bahwa harga jamur tiram ditingkat pedagang pengumpul sebesar Rp.6.500 Perhitungan terhadap dampak risiko dilakukan terhadap masing-masing sumber- sumber risiko produksi yang ada pada usaha budidaya jamur tiram di Yayasan Paguyuban Ikhlas. Data yang digunakan dalam perhitungan ini adalah data primer serta hasil wawancara dengan pembudidaya. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui perkiraan kerugian dan kehilangan potensi produktivitas yang terjadi sebagai akibat dari sumber risiko produksi yang telah diidentifikasi sebelumnya. Kesalahan dalam proses sterilisasi log dapat menyebabkan log tempat media tumbuh jamur terkontaminasi. Pada periode Januari 2009 sampai Agustus 2010 terjadi beberapa kasus kerusakan log yang diakibatkan kesalahan dalam proses sterilisasi dari bulan Januari 2009 sampai Agustus 2010, log yang rusak adalah sebanyak 2000 log, 2500 log, 3500 log, 4000 log, 6000 log, 6000 log, 4000 log, 5000 60 log, 6000 log, 6000 log, 7000 log, 6500 log, 3000 log, 4000 log, 5000 log, 2500 log, 3000 log, 3000 log, 2500 log, dan 2500 log. Dalam bentuk tabel dapat dilihat pada Lampiran 1. Jumlah log yang rusak akibat kesalahan sterilisasi tidak sampai membuat penurunan produksi yang signifikan, namun tetap akan merugikan pembudidaya, karena apabila kerugian yang ditimbulkan oleh sumber risiko dapat diminimalisir maka secara otomatis akan mempengaruhi penerimaan atau pemasukkan. Hasil perhitungan yang didapat menggunakan value at risk Var sebesar Rp.10.272.182, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai value at risk yang didapat berarti kerugian maksimal yang diderita akibat kesalahan penanganan dalam proses sterilisasi log adalah Rp.10.272.182, namun ada lima persen kemungkinan kerugian lebih besar dari angka tersebut. Risiko yang ditimbulkan oleh serangan hama adalah kerusakkan log yang terjadi dalam proses inkubasi. Serangan hama yang mengakibatkan kerusakkan log sering terjadi di setiap bulannya. Data dalam tabel dapat dilihat pada Lampiran 2 Perkiraan dari bulan Januari 2009 sampai Agustus 2010 total log yang rusak sekitar 80.000 log, jumlah log yang paling besar dirusak oleh hama adalah antara bulan Mei 2009 sampai agustus 2009 mencapai 10 ribu log yang rusak tiap bulannya. Kerusakkan yang dihasilkan dampaknya pun cukup besar dan masif. Dari perhitungan terhadap dampak risiko dari sumber risiko produksi hama yang telah dilakukan dengan metode value at risk menghasilkan nilai sebesar Rp.10.492.030 dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai value at risk berarti kerugian maksimal yang diderita akibat serangan hama adalah sebesar Rp.10.492.030, tetapi ada lima persen kemungkinan kerugian lebih besar dari angka tersebut. Sumber risiko produksi penyakit juga menyebabkan risiko produksi yang ada di budidaya jamur tiram Yayasan Paguyuban Ikhlas. Kasus penyakit yang menyerang log media tanam jamur dan jamur tiram terjadi karena bakteri dan kebersihan kumbung, karena mudahnya penyakit dapat menyebar dan dapat menularkan log lain maka diperlukan perlakuan sesegera mungkin untuk menangani log yang terkena penyakit. Pada periode waktu Januari 2009 sampai dengan Agustus 2010 tercatat beberapa kali terjadi di setiap bulannya terutama di bulan Mei 2009 sampai Agustus 61 2009 jumlah log yang terkena penyakit banyak terjadi rata-rata 1000 log terkontaminasi penyakit. Perkiraan jumlah log yang terkontaminasi penyakit secara berurutan 500 log, 900 log, 1000 log, 1000 log, 1000 log, 1000 log, 1000 log, 1500 log, 800 log, 800 log, 800 log, 900 log, 900 log, 800 log, 1000 log, 1000 log, 800 log, 700 log, 700 log, dan 800 log. Dalam bentuk tabel dapat dilihat pada Lampiran 4. Perhitungan terhadap dampak risiko dari sumber risiko produksi penyakit yang dilakukan dengan metode value at risk menghasilkan nilai sebesar Rp.1.970.068 dengan tingkat keyakinan 95 persen. Nilai value at risk berarti kerugian maksimal yang diderita akibat serangan penyakit adalah sebesar Rp.1.970.068, tetapi ada lima persen kemungkinan kerugian lebih besar dari angka tersebut. Selanjutnya yang terakhir adalah sumber risiko produksi akibat perubahan suhu. Jamur tiram dapat tumbuh maksimal pada suhu udara yang lembab dan sejuk. Perubahan suhu yang drastis menjadi hangat atau kering dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram, jamur menjadi tidak tumbuh maksimal dan bentuknya kecil, sehingga dapat mempengaruhi hasil panen. Pada kurun waktu dari bulan Januari 2009 sampai Agustus 2010 hampir disetiap bulan hasil panen berfluktuasi. Hasil panen terendah terjadi pada bulan Mei 2009 sampai dengan Agustus 2009. Jika diurutkan dari Januari 2009 sampai dengan Agustus 2010 hasil produksi sebanyak 4000 kilogram, 4500 kilogram, 3000 kilogram, 2000 kilogram, 2000 kilogram, 1000 kilogram, 1000 kilogram, 1000 kilogram, 4000 kilogram, 2500 kilogram, 2000 kilogram, 2000 kilogram, 3500 kilogram, 2500 kilogram, 1000 kilogram, 1000 kilogram, 3000 kilogram, 2000 kilogram, 1000 kilogram, dan 1000 kilogram. Dalam bentuk tabel dapat dilihat pada Lampiran 3. Perhitungan terhadap dampak risiko dari sumber risiko produsi akibat perubahan suhu, terlihat dari hasil panen yang didapat. Perhitungan menggunakan metode value at risk Var yang menghasilkan nilai Rp.17.053.516 dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Nilai value at risk berarti kerugian maksimal yang diderita akibat perubahan suhu udara adalah sebesar Rp.17.053.516, namun ada lima persen kemungkinan kerugian lebih besar dari angka tersebut. 62 Dampak yang ditimbulkan oleh masing-masing sumber risiko produksi memiliki nilai yang berbeda-beda. Nilai-nilai dari perhitungan dampak risiko yang dilakukan akan semakin menarik jika diplotkan pada peta risiko, sehingga dapat ditentukkan strategi penanganan risiko yang sesuai. Adapun perbandingan nilai dari hasil perhitungan dampak risiko yang dilakukan pada masing-masing sumber risiko dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Perbandingan Dampak dari Sumber Risiko Produksi No. Sumber Risiko Produksi Dampak Rp 1. Kesalahan penanganan pada saat proses sterilisasi log 10.272.182 2. Perubahan suhu udara 17.053.516 3. Hama 10.492.030 4. Penyakit 1.970.068 Pada Tabel 9 dapat dilihat perbandingan dampak dari terjadinya suatu risiko produksi yang disebabkan oleh masing-masing sumber risiko produksi. Beradasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa penurunan produksi yang disebabkan oleh perubahan suhu udara di dalam kumbung terutama jika memasuki musim kemarau adalah yang paling berpengaruh terhadap pendapatan Yayasan Paguyuban Ikhlas. Tetapi dampak yang diakibatkan oleh sumber-sumber risiko produksi lain juga harus tetap diperhatikan, walaupun nilai yang ditampilkan masih dbawah nilai dari nilai dampak dari perubahan suhu udara. Hasil dari perhitungan ini selanjutnya akan dikombinasikan dengan hasil dari perhitungan probabilitas risiko dari masing-masing sumber risiko produksi untuk menggambarkan bagaimana status dan prioritas masing-masing sumber risiko produksi dan posisinya pada suatu peta risiko.

6.5 Pemetaan Risiko Produksi