31 Hedging
adalah cara pengurangan dampak risiko yaitu dengan cara pengurangan dampak risiko dengan cara mengalihkan risiko melalui transaksi
penjualan atau pembelian. Sedangkan asuransi juga merupakan salah satu cara untuk mengalihkan risiko yaitu dengan cara mengasuransikan harta-harta perusahaan yang
dampak risikonya besar,yang artinya jika terjadi risiko pada harta tersebut maka pihak asuransi akan menanggung risiko tersebut.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Yayasan Paguyuban ikhlas memiliki cabang usaha lain dari kegiatan-kegiatan usaha yang dimiliki. Rata-rata usahanya bergerak dibidang sosial dan
kemasyarakatan. Yayasan Paguyuban Ikhlas mendirikan unit bisnis jamur tiram putih yang berlokasi di Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan data yang didapat wilayah Pamijahan Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra produksi jamur tiram putih ke tiga setelah Cisarua dan Taman sari.
Permintaan di pasar lokal wilayah Bogor saja untuk jamur tiram juga cukup tinggi dari informasi dan wawancara yang dilakukan langsung dengan Pak Gunawan selaku
supervisor diketahui, dari satu pasar saja permintaan mencapai satu ton, yaitu pasar TU Kemang. Karena saat ini Yayasan Paguyuban Ikhlas baru bisa memenuhi
permintaan dari pasar tersebut, dan untuk memenuhi permintaan pasar-pasar lain masih sangat potensial sehingga dpt menjadi sebuah peluang.
Peluang yang ada dalam usaha budidaya jamur tiram tentunya menjadi hal yang menjadikan usaha ini menjanjikan. Tetapi para pelaku usaha ini tidak terbebas dari
risiko-risiko sebagaimana usaha-usaha lainnya. Selama usahanya berjalan, pemilik juga telah mengeluarkan biaya investasi yang tidak sedikit, secara umum risiko utama
yang sering terjadi pada usaha budidaya jamur tiram adalah dalam bentuk risiko produksi. Dengan adanya risiko produksi tersebut dapat menimbulkan hambatan yang
untuk menghasilkan jamur tiram putih dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan. Sumber utama yang menjadi faktor penyebab terjadinya risiko produksi
antara lain adalah hama penganggu ataupun penyakit, kondisi cuaca dan iklim yang sulit diprediksi diluar dari kemampuan petani. Dimana pertanian jamur tiram putih
32 sangat sensitif terhadap perubahan suhu udara. Faktor lain dari risiko produksi yaitu
tingkat keterampilan tenaga kerja yang masih belum terpenuhi dalam hal ini pengetahuan dalam kegiatan proses produksi, khususnya penanganan pada saat proses
inokulasi bibit induk ke media tanam log yang telah di sterilisasi. Kesalahan penanganan dapat menimbulkan kerugian bagi petani antara lain
dapat menurunkan kualitas dan jumlah hasil panen, karena banyak log substrat yang terkontaminasi. Penurunan produksi dapat langsung dirasakan petani yaitu
menurunnya pendapatan. Dengan adanya kejadian tersebut diperlukan usaha untuk mengatasi adanya risiko produksi. Salah satu cara atau strategi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi risiko produksi adalah dengan menerapkan manajemen risiko produksi, yaitu sebagai salah satu cara pengambilan keputusan yang bersifat strategis
dengan cara mengetahui potensi risiko dengan segala faktor-faktor yang dapat mempengaruhi organisasi, yang bertujuan untuk menghindari terjadinya suatu risiko.
Dari sumber-sumber risiko produksi yang telah disebutkan sebelumnya, belum dapat dipastikan menggambarkan keseluruhan sumber risiko produksi yang mungkin masih
terdapat sumber risiko lain, dalam usaha budidaya jamur tiram putih yang dijalankan Yayasan Paguyuban Ikhlas. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi tersebut. Langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan identifikasi
sumber-sumber risiko produksi apa saja yang dihadapi dari usaha budidaya tersebut. Selain itu, dilakukan juga analisis dengan mengidentifikasi upaya dari penanganan
risiko produksi yang dilakukan oleh Yayasan Paguyuban Ikhlas. Analisis ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif melalui observasi, wawancara, dan
diskusi dengan supervisor dan anggota Yayasan Paguyuban Ikhlas mengenai upaya penanganan risiko produksi yang diterapkan selama ini.
Analisis yang selanjutnya dilakukan adalah analisis probabilitas dan dampak risiko produksi budidaya jamur tiram putih yang disebabkan oleh sumber-sumber
risiko. Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dilakukan dengan metode nilai standar atau z-score, sedangkan pengukuran dampak risiko dilakukan dengan
menggunakan analisis Value at Risk VaR. Analisis dilakukan menggunakan data
33 produksi budidaya jamur tiram putih dari bulan Januari 2009 sampai dengan
Desember 2010. Hasil analisis probabilitas dan dampak risiko produksi selanjutnya dipetakan pada peta risiko yang akan menunjukkan sebaran sumber risiko produksi
untuk kemudian ditentukan strategi penanganan risiko yang tepat untuk mengendalikan sumber-sumber risiko tersebut. Penelitian ini hanya dilakukan sebatas
pada pemetaan risiko. Kerangka pemikiran operasional penelitian secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Analisis Risiko Produksi
Jamur Tiram Putih pada Yayasan Paguyuban Ikhlas Identifikasi Sumber-Sumber Risiko Produksi
Menggunakan Analisis Deskriptif pada Aspek Produksi
Identifikasi Dampak dari Sumber-sumber
Risiko Produksi Metode Value at Risk
Identifikasi Probabilitas dari Sumber-sumber
Risiko Produksi Menggunakan Metode
Nilai Standar
Strategi Penanganan Risiko Produksi yang Dapat Dilakukan Yayasan Paguyuban Ikhlas
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Pemetaan Risiko
dari Hasil Perhitungan Identifikasi Probabilitas dan Identifikasi Dampak
Fluktuasi Produksi pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih Yayasan Paguyuban Ikhlas Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor
34
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu penelitian