Analisis Dampak Risiko Pemetaan Risiko

37 2. Menghitung nilai standar deviasi dari kejadian berisiko         n i i S 1 n - 1 Dimana: S = Standar deviasi dari kejadian berisiko. Xi = Nilai per bulan dari kejadian berisiko. X = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko. n = Jumlah data 3. Menghitung z-score      i S Dimana: Z = Nilai z-score dari kejadian berisiko. Xi = Batas risiko yang dianggap masih dalam taraf normal. X = Nilai rata-rata kejadian berisiko. S = Standar deviasi dari kejadian berisiko. Jika hasil z-score yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai tersebut berada di sebelah kiri nilai rata-rata pada kurva distribusi normal dan sebaliknya jika nilai z- score positif, maka nilai tersebut berada di sebelah kanan kurva distribusi normal z 4. Nilai Probabilitas terjadinya risiko produksi. Setelah nilai z-score didapat dari produksi jamur tiram, selanjutnya dapat dicari probabilitas terjadinya risiko produksi yang diperoleh dari tabel distribusi z normal sehingga diketahui persen kemungkinan terjadinya keadaan dimana produksi jamur tiram mendatangkan kerugian.

4.4.3 Analisis Dampak Risiko

Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengukur dampak risiko adalah VaR Value at Risk. VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan apabila terdapat data historis sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan produksi budidaya jamur tiram putih pada Yayasan Paguyuban Ikhlas. Kejadian yang dianggap merugikan berupa penurunan produksi 38 sebagai akibat dari terjadinya sumber-sumber risiko. Menurut Kountur 2008 value at risk VaR, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : VaR =   Z   S n Dimana : VaR = Dampak kerugian yang ditimbulkan oleh kejadian berisiko = Nilai rata-rata kerugian akibat kejadian berisiko Z = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5 persen S = Standar deviasi kerugian akibat kejadian berisiko n = Banyaknya kejadian berisiko

4.4.4 Pemetaan Risiko

Menurut Kountur 2008 peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal menggambarkan probabilitas, dan sumbu horizontal menggambarkan dampaknya, berikut adalah contoh layout peta risiko dapat dilihat pada Gambar 4 Probabilitas Besar Kuadran 1 Kuadran 2 Kecil Kuadran 3 Kuadran 4 Dampak Rp Kecil Besar Gambar 4. Peta Risiko Sumber: Kountur 2008 Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Demikian juga dampak risiko dapat dibagi menjadi dua yaitu dampak besar dan dampak kecil. Batas antara probabilitas atau kemungkinan besar dan kecilnya terjadinya risiko ditentukan oleh manajemen, namun pada umumnya risiko-risiko yang probabilitas terjadinya 20 persen atau lebih besar dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan di bawah 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil Kountur, 2008. 39

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah Yayasan Paguyuban Ikhlas